webnovel

From Nanny to Honey (Please, Be Mine)

Author: SiriusStar
Urban
Completed · 242.1K Views
  • 251 Chs
    Content
  • 5.0
    11 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

story 18+ Melati adalah seorang baby sitter yang baru dua kali menjadi baby sitter, itu pun mengurus bayi. Hidupnya yang susah di kampung terpaksa merantau dan putus sekolah. Untuk ketiga kalinya, Melati diminta untuk mengisi job sebagai pengurus pria dewasa! Bukan, bukan dewasa, melainkan pemuda kaya, pewaris keluarga Carlston, pemilik Mine Energy Power, pabrik tambang terbesar kedua di Indonesia. Saat Melati datang untuk memperkenalkan diri, dia melihat pria yang tengah berjalan dan ... Terserempet motor! Melati buru-buru menolongnya yang sudah terjatuh, dia menanyakan di mana rumah pria itu, rupanya pria itu buta sementara akibat kecelakaan juga. Pria itu bernama Devano. Dan Melati baru tahu kalau dia adalah anak dari calon majikannya. Tau-tau Devano memintanya langsung untuk menjadi pengurusnya! Melati kembali bersekolah oleh orang tua Devano atas permintaan Devano. Seketika, berada di dekat Devano banyak membawa perubahan padanya. Termasuk hatinya, apakah Melati akan mempertahankan perasaannya? baca juga -My Rival, My Fiance - LOVE TRAP BY HOT MODEL yaaa, dijamin panas dingin

Tags
2 tags
Chapter 1Sebelah Tangan

Gadis yang tengah memindahkan bayi mungil dan lucu di tangannya itu kepada sang ibunya mulai menangis. Gadis itu, Melati.

Melati berpamitan kepada majikannya setelah tiga bulan mengurus bayi mereka, setelah menjadi baby sitter bagi baby lima bulan itu.

Melati sedang makan di dapur. Ia terlihat murung karena ia harus berhenti kerja. Bukan karena ia bermasalah, melainkan majikannya akan pindah keluar negeri.

Melati merasa sedih. Sebab ia sudah menyayangi si bayi. Rasanya ia tak sanggup bila harus berpisah.

"Kamu mau ikut sama kami ke luar negeri Melati?" Pertanyaan itu membuatnya kaget. Hingga ia tersedak dan segera mengambil segelas air putih.

"Mak--maksudnya Ibu. Saya terbang naik pesawat terus enggak di Indonesia lagi?" tanyanya dengan polos.

Si majikan tertawa kecil, bagaimana pun juga mereka sudah menaruh hati dan menyayangi Melati seperti adiknya sendiri.

Mengangguk, "itu kalau kamu mau." Dengan segera ia menggeleng, "maaf, Buk. Ati enggak bisa ninggalin keluarga Ati," balasnya sendu, meringis karena tawaran bagus itu ditolaknya.

"Ya sudah. Kamu beres-beres sana gih. Biar nanti kami antar ke kampung."

Gadis itu menuju kamarnya. Menyusun baju serta barangnya. Setelah itu mereka pun menuju kampung Melati.

***

Di dalam mobil, Melati bercakap-cakap dan bermain dengan anak yang ia jaga selama tiga bulan ini.

"Jadi Melati mau kerja apa setelah ini?"

"Untuk sementara Ati mau di kampung dulu, Buk. Sambil menunggu panggilan kerja dari yayasan lagi," jawab Melati tersenyum.

Setelah sampai, Melati berpamitan. Sudah seminggu Melati di kampungnya. Ia mulai merasa bosan dan jenuh.

Pekerjaan sehari-hari yang dilakukannya adalah ke ladang. Membantu Ayah dan Ibu serta merawat beberapa ekor ternak.

Melati yang tengah melamun dikagetkan oleh Ibunya yang membawa sekarung rumput. Ia mendekat, lalu membelai rambutnya.

"Kenapa? Enggak betah ya di kampung, Nak."

Melati tersenyum palsu, "Bukan enggak betah, Buk. Hanya jenuh saja. Ati sudah enggak bisa bantu kasih uang buat Ayah dan Ibuk." Ada penyesalan di suaranya.

Bagaimana juga orang tua tahu mana apa yang sedang dirasakan oleh anak mereka. Bukan uang atau harta, melainkan ketulusannya.

Melati merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Dan Melati juga anak perempuan tertua setelah Abangnya.

Ia harus berhenti sekolah sebab kedua orang tuanya tak lagi sanggup membiayainya. Dengan berat hati Melati merelakan masa sekolahnya dengan berkecimpung di dunia pekerjaan. Yang mana ia masih butuh untuk belajar, berteman dan bermain dengan teman sebayanya. Nasib memang tidak ada yang tahu. Dan mereka pun tak bisa memilih untuk berada di roda yang mana.

Di saat Melati ditinggal sendirian oleh Ibunya, ia tak sengaja bertemu dengan teman lama.

Dia adalah rival Melati semasa sekolah. Yang sekarang ia sudah memakai seragam putih abu-abu.

Melati malang. Gadis itu hanya bisa menelan ludah saat melihatnya melambaikan tangan dan tersenyum.

"Hai, Ati. Lama tidak bersua. Apa kabarmu?" sapanya dengan sopan. Ya, gadis itu memang beretika dan memiliki sopan santun yang bagus.

Wajar, ia dididik dan disekolahkan di sekolah ternama dan terlahir dalam keluarga yang berada.

"Oh jadi kamu di kampung untuk sementara aja, Ti. Terus kalau ada kerjaan dari yayasan kamu mau pergi lagi gitu?" balasnya dengan suara yang melemah. Seperti merasa kehilangan.

Gadis yang memegang dagu sambil tersenyum itu berdiri. Ia meraih tangan seseorang dan mengajaknya untuk naik ke atas bukit.

Di sana, mereka berdua berbagi pengalaman masing-masing. "Ahsa, kamu masih enggak suka sama pelajaran seni budaya, haha." Gadis baju abu-abu itu mengangguk kesal, "iya. Kamu tahu kan Ati. Kalau aku itu kaku. Kaku banget malahan. Gak sama kayak kamu yang lentur seperti permen karet." Pujinya.

"Oh iya. Gimana kerjaan kamu di kota. Enak?"

Seperti ada sengatan listrik yang datang, Ati menarik napas panjang. "Gak seenak hidup kamu, Sa. Terkadang kalau aku dapat majikan yang baik, ya senang. Kalau jutek, judes terus pedas. Nyesaknya ya ampun."

"Terus terus?" tanya Ahsa dengan menggebu-gebu.

"Terus nabrak mobil deh. Mati deh. Haha."

"Bercanda deh kamu, Ati."

Masa sekolah memang masa yang indah dan tak terlupakan. Lalu apa jadinya jika kamu tidak bisa menikmati masa-masa itu? Berkumpul dengan teman-teman, bermain, belajar dan merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama.

Bertemu di depan kelas, lantas saling malu-malu ketika tidak sengaja berpapasan. Bukan hanya itu, kamu juga tidak punya keberanian untuk menatap mata atau hanya sekadar mengucapkan kata sehay.

Ahsa berhenti sejenak, ia memainkan jari-jarinya. Perasaan yang tak pernah terbalas. "Yang sabar ya, Sa. Aku yakin kok, suatu saat nanti itu cowok akan nyesal karena udah sia-siain kamu." Melati memberikan semangat dan rasa percaya diri.

"Kalau kamu gimana, Ti. Sudah pernah ngerasain jatuh cinta belum?"

"Sa, jangan pernah menanyakan hal seperti itu padaku. Sebab, cinta pertamaku adalah Ayah dan Ibu."

Suara jangkrik mengalun, angin menyertai dan pohon-pohon bergoyang. Bak merestui apa yang diucapkan oleh Melati.

"Ahsa, Melati. Ayuk pulang. Sudah sore ini." Ibu Melati berteriak dan membuat kedua remaja itu membalikkan badan dna mengekor di belakang.

Jauh di dalam hati. Melati juga ingin merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta pandangan pertama. Bertemu di depan kelas dan tersipu malu. Namun harapan itu hanyalah khayalan saja.

Takdir tidak berpihak. Dan alam pun menolaknya. Kisahnya sudah ditetapkan untuk menjadi tulang punggung keluarga dan bekerja. Bukan untuk mengenyam pendidikan.

"Anak gadis enggak boleh duduk di depan pintu apalagi masuk waktu magrib. Pamali." Dengan segera Melati beranjak masuk ke dalam, dan menyiapkan makanan seadanya.

"Kamu capek kerja Sayang?"

"Enggak, Buk. Demi kebahagiaan Ibu sama Ayah dan adik-adik, Ati harus tetap semangat. Ya kan Dek?"

"Hehe, iya dong. Kak Ati harus semangat biar kami bisa makan ayam goreng."

"Hore. Ayam goreng." Tiga adiknya berteriak girang dan air matanya menetes.

"Aku harus kuat. Demi mereka." Ati mengusap air matanya, dan menyuapi adik bungsunya dengan sayang.

Kebahagiaan yang tak pernah didapatkan selama di kota. Setiap bulannya Ati rutin dan terus mengirimkan uang demi memenuhi kebutuhan di kampung. Tak apa jika dirinya kekurangan di kota, asalkan orang yang di kampung bahagia. Tak apa jika baju usang didapatkan, selama mereka mendapatkan baju baru.

Karena hujan tak pernah salah untuk menumpahkan airnya. Ia memilih tempat yang pantas untuk mendapatkan rasa segar.

Mencari orang yang membutuhkan dan memilih untuk bersyukur meski itu hanya bagian terkecil dalam rantai kehidupan.

"Kamu istirahat sana gih. Jangan kecapekan."

"Iya, Buk. Ini Ati mau tidur kok."

Melati mulai menyalakan obat nyamuknya. Di depannya ada orang-orang yang berharga dan penting. Mereka sedang tertidur nyenyak meski dalam keadaan yang kekurangan.

Rumah yang beralaskan kayu, di terangi dengan lampu corong serta sesak. "Inilah alasannya kenapa aku harus semangat dan kuat untuk mencari uang. Agar kalian dapat hidup dan tidur di tempat yang lebih besar lagi." Ati merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata. Merasakan tubuhnya beralaskan alas yang tak empuk sama sekali.

Tetaplah menjadi bintang, meski malam tak membutuhkanmu. Tetaplah bermimpi meski itu hanya khayalan semata. Terus bermimpi hingga mimpi itu sendiri yang datang menemuimu. Karena orang hebat adalah mereka yang bisa melampaui batas.

You May Also Like

Ketika Cinta Menemukan Tuannya

"Aku Mencintainya, walaupun aku tahu kalau itu berbahaya! " ............... Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang wanita asal Indonesia yang memiliki pengalaman buruk akan cinta. Calon suaminya terpaksa harus menikahi sepupunya disaat undangan pernikahannya sudah tersebar. Ditengah ke malangan nya itu, ia melarikan diri ke Korea Selatan. Di Hari pertamanya ia malah bertemu dengan Kim Lion yang merupakan lelaki kejam yang berkuasa di Seoul. Kim Lion menjalankan perusahaan milik keluarganya sebagai CEO di KI Grup yang merupakan salah satu perusahaan paling berpengaruh di Korea Selatan. Sayangnya, Kim Liom adalah lelaki sombong yang menganggap dirinya paling sempurna sehingga tidak ada wanita yang pantas untuk menjadi pendampingnya. Suatu hari Kim Lion bertemu dengan gadis yang aneh dan terlihat sangat biasa. Gadis itu adalah satu-satunya wanita yang membenci Kim Lion karena selalu mengusik hidupnya yang tenang, dia adalah Nana perempuan mungil asal Indonesia yang tidak cantik dan tidak juga jelek. Semenjak bertemu dengan Nana, Lion pun merasa resah dan tidak tenang karena ia selalu memikirkan Nana seperti orang gila. Kim Lion menggunakan segala cara agar Nana menjadi miliknya sehingga pada suatu hari, Nana terpaksa menjadi pelayannya. Kim Lion tahu kalau dia jatuh cinta sama Nana, namun dia tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. .......................................................................... "Dasar Iblis, apa yang kamu inginkan dariku?". Nana melotot ketika melihat Kim Lion memblokir tubuhnya di dinding kamar mewah itu. "Kenapa kamu selalu menolakku?". Wajah Lion semakin mendekat sehingga Nana merasa Frustasi. "Kenapa aku harus menerima Iblis sepertimu?". Nana memberanikan diri menantang tatapan jahat Kim Lion. "Karena Aku adalah Kim Lion. Lelaki tampan dan kaya raya yang dipuji oleh semua wanita. Jika kamu bersamaku, maka aku pastikan akan membuatmu menjadi wanita paling beruntung. Bagaimana?". Jawab Kim Lion sambil tersenyum licik. ......................................................................... Bagaimana dengan Nana? Akankah Dia mau hidup bersama lelaki kasar dan sombong seperti Kim Lion? Atau, dia memilih lelaki lain yang merupakan musuh sekaligus sahabat Kim Lion yang super baik dan tampan?. Temukan jawabannya dengan mengikuti setiap bab di novel ini. Kalau Kalian suka, jangan lupa dukung novel ini dengan memberi Power Stone sebanyak-banyaknya. Dan tulis pendapat kalian di kolom review dan komentar agar saya bisa memperbaiki yang salah. Satu Power Stone dan Komentar atau Review dari kalian adalah penyemangat saya untuk menulis. Happy Reading! Instagram. @azzahra_tina mampir Juga di Karyaku yang Lain. 1.Istri Kecil Tuan Ju 2. Pelengkap Hidupku. 3. Flower Of Evil

Tinaagustiana · Urban
4.9
1120 Chs

Setelah Bercerai, Keluarga Besar yang Berkuasa Menyambutnya Kembali ke Rumah!

Setelah Tan Ming hamil, suaminya menyerahkan surat cerai padanya. Dua puluh tiga tahun yang lalu, Tan Ming masih merupakan anak yatim piatu yang tidak ada yang menginginkan. Orang tua angkatnya mengadopsinya dari panti asuhan karena mereka kesulitan memiliki anak sendiri. Namun, nasib sial Tan Ming tidak berubah karena hal itu. Dalam waktu satu bulan, ibu angkatnya hamil. Setelah adiknya, Tan Si, lahir, Tan Ming menjadi orang yang paling tidak disukai di keluarga. Sejak kecil, dia harus mengalah pada Tan Si dalam segala hal. Orang tuanya hanya menyukai Tan Si karena Tan Ming bukan anak biologis mereka. Tiga tahun lalu, Keluarga Tan memaksanya menikah dengan seorang pria yang koma demi kepentingan bisnis mereka. Selama dua tahun penuh, Tan Ming hidup sebagai seorang janda. Hingga setahun yang lalu, ketika suaminya yang koma tersebut bangun secara tidak terduga, Tan Si jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Kali ini, Tan Ming memutuskan untuk tidak mengalah lagi. Dia dengan tegas berusaha memutus hubungan dengan Keluarga Tan. Namun, dia tidak menduga bahwa pada akhirnya dia akan dihadapkan dengan surat cerai. Untuk kepentingan anak-anak dalam kandungannya, Tan Ming dipaksa oleh suaminya untuk menandatangani surat-surat tersebut. Ketika anak-anaknya lahir, ayah biologis mereka sedang menemani wanita lain untuk tes kehamilan. Saat dunia Tan Ming berada dalam kegelapan terdalam, kerabat kandungnya muncul. Mereka adalah keluarga yang sangat kaya hingga Keluarga Tan pun memandang mereka dengan hormat, dan mereka menyambutnya kembali ke rumah! Setelah kembali ke rumah, dia tidak lagi menjadi anak yang tidak diinginkan. Tidak hanya dia memiliki orang tua yang memanjakannya, tetapi dia juga memiliki tiga saudara laki-laki yang sangat memperhatikannya! Kemudian, mantan suaminya menyesali keputusannya dan datang untuk meminta maaf secara langsung. "Tetap jauh dari hidupku," kata Tan Ming.

JQK · Urban
Not enough ratings
564 Chs

Istri Tak Terduga Saya adalah Bos Rahasia!

Semua orang tahu bahwa putri tertua rumah Shens telah jatuh dari tahta kehormatannya setelah ditinggalkan oleh seorang pria tak bertanggung jawab, hamil di luar nikah, dan kemudian diusir oleh keluarganya sendiri, terlantar dan putus asa. Sang terkenal Shen Ruojing muncul di pesta ulang tahun Matron keluarga pertama, Keluarga Chu, di mana kerumunan orang mencibir: "Orang-orang yang memberikan sejuta dalam uang kado duduk di satu meja." "Orang-orang yang memberikan sepuluh juta dalam uang kado duduk di satu meja." "Nona Shen, bolehkah saya bertanya berapa uang kado yang telah Anda bawa?" Kerumunan orang menunggu untuk menertawakan dia, namun kemudian mereka melihat Shen Ruojing mendorong ke depan seorang bocah lelaki yang indah dan cantik, "Bisakah Anda tolong tanya Matron di mana duduk jika seseorang membawa cicit?" *** Diterima di rumah keluarga Chu hanya karena nilai putranya, Shen Ruojing hanya ingin melalui hidupnya dengan santai, puas menjadi ikan yang malas, namun dia menghadapi penghinaan dari semua pihak dalam keluarga: "Keluarga kita mempunyai seorang peretas tingkat atas, seorang maestro musik, seorang jenius seni, seorang gila teknologi—masing-masing terkenal di bidangnya. Bagaimana dengan Anda? Anda bisa apa?" Shen Ruojing menyentuh dagunya: "Semua hal yang kalian sebutkan itu... Saya tahu sedikit tentang masing-masing." Tiga anak yang menggemaskan berdiri di sisinya dan mengangguk serempak: Kami bersaksi bahwa Ibu memang tahu sedikit tentang segalanya.

Mr. Yan · Urban
Not enough ratings
684 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
Peleboy_PeleboyLv1
mawar_NisLv1

SUPPORT

6 top fans
gift received0
  • Rainy_DGifted Mechanical Keyboard
  • SiriusStarGifted Ice cola
  • SiriusStarGifted Ice cola
  • SiriusStarGifted Ice cola
  • SiriusStarGifted Ice cola
  • SiriusStarGifted Pizza
  • Gifted Mechanical Keyboard
  • SiriusStarGifted Inspiration capsule
  • SiriusStarGifted Mechanical Keyboard
  • SiriusStarGifted Pizza
  • SiriusStarGifted Ice cola
  •  Ice cola10
  • Pizza50
  • Inspiration capsule100
  • Massage chair500
  • Luxury car1000
  • Dragon2000
  • Magic castle5000
  • Spacecraft10000