Bab 120
Melati pulang ke apartemen dengan raut wajah yang dibuat-buat. Dia meminta agar pulang bersama dengan Ratu. Dia menjemput gadis itu.
"Lo ngapain sih pakek acara ngejemput gue segala. Kan lo bisa nelfon aja," ujar Ratu berpamitan pada bosnya dan mengambil tas. Mereka berjalan keluar sambil bercengkerama.
"Ra, aku bisa minta tolong sama kamu kan."
"Bisa dong, kenapa gak boleh. Tolong apa?"
Ratu mencari angkot. Seminggu belakangan ini dia menjadi terbiasa untuk naik angkot ataupun kendaraan umum lainnya. Tidak ada rasa gengsi maupun malu.
"Tolong bilangin sama Devano kalau aku ke tempat kerja kamu pas sore tadi. Terus jangan bilang kalau aku pergi ke rumah Mama Kalysa." Dia memegang tangannya.
Ratu menanggapinya dengan senyuman. "Itu masalah gampang kok, Mel. Gak perlu ribet ah." Ratu memegang pundaknya. Lalu bersiap untuk turun.
Saat mereka turun Devano sudah berdiri di depan pintu. Menatap mereka secara bergantian.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com