Bab 174
Devano sampai di apartemen Celine tinggal. Pria itu mencoba untuk menenangkan gadis itu.
"Lo tenang. Jangan nangis lagi. Gue sekarang ada di sini," katanya.
"Hiks, hiks hiks. Makasih lo udah ada di sini. Gue ngerasa senang banget ada teman." Dia menghapus air matanya.
"Apa yang terjadi sampai lo nangis histeris gitu."
"Hm!" Gadis itu tampak kebingungan harus menjawab apa. Namun dia tak kehilangan akal untuk berkata bohong dan terus saja mencari simpati Devano.
"Aku diteror sama seseorang. Dia ngancam bakalan celakain aku kalau aku, hiks."
"Kalau apa?"
"Aku gak Nerima cinta dia. Aku gak suka sama dia. Tapi dia terus saja berusaha buat aku mau nerima dia. Dia akan melakukan segala cara apapun untuk kami bisa pacaran." Dia masih terus mengeluarkan air mata kebohongan.
"Jadi gimana? Di mana cowok itu sekarang. Kasih tahu gue."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com