Bab 168
Devano kembali saat pagi buta. Dia segera menyampari Melati di kamarnya.
Pria itu memegang kenop pintu dan tersenyum mendapati gadisnya masih tidur lelap. Dia diam-diam masuk, berbaring dan memeluk Melati.
Melati nampak tidur dengan lelap. Mungkin karena dia masih mengantuk karena menunggu kedatangan Devano atau malah dia menangis.
Dilihat dari sudut matanya Melati nampak kurang tidur dan juga memikirkan sesuatu. Ah, sudah tentu dia memikirkan Ratu atau malah menyangka Devano tengah bermain api di belakangnya.
Pria yang memakai baju kaos itu masih kalut terpikirkan soal Saga yang bisa-bisanya merenggut harta berharga bagi Ratu. Dan yang tidak bisa dipahaminya lagi adalah soal Saga masih menyimpan rasa terhadap Melati. Sementara gadis itu adalah tunangan dari Devano, adik kandungnya sendiri.
"Apa? Saga masih mencintai Melati!" Devano kaget bukan main saat diberitahukan oleh Ratu perihal kenapa Saga bisa memperkosanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com