Devano dan Kesibukannya
Bab 125
Tiga bulan sudah berlalu. Devano keluar dari laundry dan merintis usaha yang dia emban bersama Melati dan juga rekan lainnya.
"Sedih rasanya harus berpisah dengan kamu, Devano. Semoga saja usaha yang kamu jalani sekarang bisa berkembang pesat ya," kata si mantan bos Devano dengan sedih. Bagaimana tidak sedih, laundry nya semakin ramai saat dia bekerja di sana. Ketampanan yang dimiliki oleh Devano menjadi daya tarik sendiri bagi para pelanggan. Memang kebanyakan pelanggan mereka adalah Ibu, saat kedatangan dia membuat semuanya tak adalagi batasan. Remaja seusianya bahkan adik-adik datang ke laundry demi melihat Devano atau sekedar berfoto dan memberikannya bekal maupun cendera mata.
"Iya, Buk. Saya mengucapkan terima kasih karena sudah diizinkan untuk bekerja di sini. Rasanya begitu banyak pengalaman yang didapatkan bekerja di sini." Orang bekerja bukan hanya sekedar mencari uang semata, melainkan pengalaman yang berharga.
Locked Chapter
Support your favorite authors and translators in webnovel.com