Bab 110
Hadi dan Trisno sepulang kuliah pergi ke kost. Lalu mereka menuju alamat yang sudah dikirimkan oleh Devano melalui ponselnya.
Kedua pria itu menaiki angkot untuk sampai ke markas PPS. Saat di dalam angkot, rupanya ada anak ferocious Tiger.
Dia ternyata sedang menjadi mata-mata mengintai PPS. Terlebih lagi kedua pria itu terkejut saat dia menyebutkan nama Devano. Tentu mereka bungkam, mencaritahu maksudnya.
"Di, lo dengar gak apa dia bilang." kata Trisno bisik-bisik.
"Iya. Gue dengar. Tapi kita harus tenang dulu. Jangan sampe gegabah. Ingat apa yang dibilang sama Devano kemarin."
Pria yang berbadan lebih kecil darinya itu masih terus melanjutkan omongannya.
"Gue hampir sampai di markas PPS. Nanti bakalan gue laporin lagi gimana keadaan di sini." akhirnya dia menutup panggilan itu. Tidak sengaja matanya beradu dengan mata Trisno yang langsung grogi dan gugup.
"Apa lo lihat-lihat. Gue mau pukul!" katanya sembari mengayunkan tangannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com