Bab 108
Keesokan harinya Zea dan Kevin menunggu Melati juga Ratu di depan gerbang. Dua anak itu sambil tertawa menunggu kedatangan sahabatnya.
Lalu Zea melihat ratu yang berlari ke arahnya dan berpelukan.
"Ze, gue kangen sama lo!"
"Gue juga. Ngomong-ngomong Melati mana?" Zea melihat ke belakang Ratu namun tidak ada sosok Melati.
"Oh, dia lagi ada tugas tuh keknya di kampus dia. Beda jurusan sih gue sama dia."
"Kita tunggu di sini aja yok. Sekalian makan siomay." Kata Kevin.
"Gue setuju." Mereka bertiga memesan siomay.
"Ngomong-ngomong lo kok bisa dekat sih sama Zea. Pakek dukun berapa orang lo," ujar Ratu.
"Berapa ya. Palingan juga sedikit kok."
"Ya berapa!"
"Tujuh keknya deh."
"Kayaknya. Gila lo ya!" Makinya kepada Kevin.
"Hadeh, mana ada gue pakek dukun. Semuanya berawal dari perjuangan, Ra."
"Iya deh. Yang paling puitis."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com