Devano tak habis pikir. Kenapa istrinya, Melati menjadi sering menangis karena hal kecil. Dulu saja, sebelum mereka menikah. Melati kuat bahkan dia tak pernah untuk menangis karena hal kecil ataupun sepele.
Devano yang tidak sabaran akhirnya menanyakan kepada Melati. "Kok cengeng sih sekarang. Ada apa?"
"Entahlah."
"Kok entah. Jawab dong kalau ditanya. Jangan cuek gitu sayang!"
Melati lalu merocos sepanjang waktu. Kini giliran Devano yang mengabaikan gadis itu.
Dia tak bermaksud seperti itu, hanya saja dia terlalu sibuk dengan urusan kantor sehingga menutup sebelah telinganya.
"Kamu dengarin aku tidak sih!" gerutunya.
"Hm!" Hanya dua kata itu saja yang keluar dari mulutnya. Selebihnya tidak ada.
Melati kesal bukan main. Dia mengambil banyak menimpuk kepalanya. Devano kaget dan matanya tak kalah melotot.
"Kok malah dilempar bantal sih. Aku salah apa sih sayang!" kata Devano tanpa rasa bersalah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com