Bab 204
Entah dia terhipnotis karena ucapan dari Devano ataupun karena melihat luka-luka gores di tangannya. Lalu juga teringat dengan luka goresan kuat yang hampir saja membuat nyawanya melayang.
Melati seketika luluh. Devano terus saja mengungkapkan bahwa dirinya menyesal karena sudah mengikuti keinginan untuk bertemu dengan Celine.
Itu adalah jebakan yang kedua kalinya. Akan tetapi Devano masih saja tidak peka. Atau mungkin dia memang masih perduli kepada Celine kala itu?
Tidak bisa dipungkiri lagi. Dia memang masih menyimpan rasa meksipun hanya seujung kuku.
Dia ikut menangis ketika tahu kebenarannya. "Aku, aku hancur di saat kamu menghilang lagi. Benar-benar hancur. Dan pada saat sepekan kamu belum muncul juga. Di saat itu juga aku menorehkan luka pada bagian tangan." Kata Devano. Matanya sudah panas dan menangis.
Lalu air matanya tak bisa untuk ditahan atau dibendung lagi. Melati ikut menangis dan membuatnya semakin merasa bersalah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com