Gadis itu masih berada di dalam gelungan selimut tebal, menutupi seluruh tubuhnya yang meringkuk. Mengingat pemandangan tadi malah membuat hatinya merasa tak enak. Sungguh, kenapa dirinya kini malah menjadi wanita galau sih?!
Dia berkali-kali membulak-balikan tubuhnya, merasa semakin tak tenang. Dalam selimut membuatnya benar-benar kepanasan dan engap. Mau tak mau dia akhirnya menyibak selimutnya dan segera duduk. Menatap kosong dinding di depannya.
"Argh … aku harus bagaimana dong?!" pekiknya kecil.
Semakin dia ingin melupakan semakin memori itu melekat hebat padanya.
"Aish!"
Dia lantas berdiri, kini malah mundar-mandir saja di kamarnya. Sembari memegangi ponselnya dan berharap seseorang akan menghubunginya.
Drrt … drrt … drrt .…
Getaran ponsel membuatnya berjengit terkejut bercampur senang. Segera jarinya menggeser screen gawai miliknya dengan tak sabar. Namun setelahnya, bahunya terkulai lemas. Bukan dari Devano rupanya.
"Ah, Saga?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com