webnovel

DOSA TERINDAH

Author: Michella91
Teen
Ongoing · 1.4M Views
  • 420 Chs
    Content
  • 5.0
    81 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Pernahkah kau berpikir, bagaimana sebuah dosa bisa kau sebut suatu keindahan di dalam hidup kita? Kau akan memahaminya ketika CINTA mulai berbicara.

Tags
2 tags
Chapter 1Pandangan pertama,

Tak pernah terbersit sedikitpun di hati Khanza bahwa sikap lugunya sebagai seorang anak dari keluarga yang sederhana, seorang siswi yang kini tengah duduk di bangku menengah atas di sekolah biasa, membuatnya berubah menjadi brutal di usianya yang baru menginjak 18 tahun. Berawal dari rasa kagumnya terhadap sosok lelaki dewasa yang tengah berkeluarga dan memiliki seorang anak, yang tak lain adalah wali kelasnya di sekolah saat ini.

Sejak SMP, Khanza selalu berada di lingkungan pendidikan yang biasa saja. Lalu kembali menjadi siswi di sekolah biasa yang terpaksa ia pilih untuk melanjutkan impian dan cita-citanya. Hidupnya yang sederhana dengan kedua orang tua yang hidup pas-pasan tak membuatnya malu berada di lingkungan sekolah kalangan bawah.

Berbeda dengan teman-temannya, yang memilih melanjutkan pendidikannya di sekolah elite dan di kelilingi guru-guru berprestasi. Sementara di sekolah tempat Khanza menempuh pendidikannya, hanya di kelilingi oleh guru biasa sampai akhirnya suatu hari hadir seorang guru yang berprestasi di segala bidang.

"Halo, selamat pagi anak-anak," sapa kepala sekolah pagi ini, yang tengah memasuki kelas bersama seorang lelaki yang tampan, memukau dan berwibawa.

Terlihat dari penampilannya yang rapi dan bersih. Dia menebar senyum pada seluruh siswa yang menatapnya heran.

"Pagi pak..." jawab serentak seluruh siswa di kelas, ada pula sebagian siswi yang tersenyum genit untuk menebar pesona melihat ketampanan pak Gibran.

"Pagi ini, sekolah kita kedatangan seorang guru yang sangat berprestasi di kota ini. Beliau lulusan universitas terbaik di LN," ujar kembali kepala sekolah, memperkenalkan lelaki tampan dan gagah di sebelahnya itu.

"Halo anak-anak, selamat pagi. Perkenalkan, nama bapak Gibran. Mulai hari ini, saya adalah wali kelas kalian sampai semester akhir," ujarnya dengan ramah menyapa.

Khanza yang duduk tepat di bangku pojok paling belakang tiba-tiba saja menyeru memujinya.

"Tampan sekali..." ujarnya berbisik.

"Hey, Khanza. Apa yang kau katakan barusan?" tanya Chika sahabat dekatnya saat ini.

Chika adalah seorang teman yang mudah terbawa perasaan dan selalu melontarkan kata-kata religy pada setiap orang yang dianggapnya teman akrab. Tak peduli siapapun yang menjadi temannya, dia selalu melontarkan kata-kata religy untuk menasehatinya.

Bagi Khanza, hanya Chika yang mengerti dan mengenal betul karakter ia yang sesungguhnya. Mereka sudah berteman sejak di sekolah dasar, Chika seorang anak yang kaya raya, dia bisa saja menempuh pendidikan di sekolah elite manapun yang dia inginkan.

Tapi demi Khanza, sahabatnya. Dia memilih menempuh pendidikannya di sekolah yang sama dengan Khanza. Karena baginya, tak peduli dimana pendidikan yang akan dia tempuh. Jika kita bisa menerima semua ilmu pelajaran dengan baik akan tetap membuatnya berprestasi.

"Khanza, woy !!!" Chika menggertakkan suaranya memanggil sahabatnya yang terus menatap ke depan dengan senyum-senyum sendiri.

"Ah ya, kenapa?" jawan Khanza gelagapan.

"Apa yang kamu pikirkan, sampai senyum-senyum begitu? Entar kerasukan jin loh."

"Ye... Apaan sih, miss taubat. Aku hanya memandangi wajah pak Gibran tau,"

"Ya Tuhan Khanza, pak Gibran sudah keluar kelas. Kau masih memandanginya apaan?"

"What? Sejak kapan? Kenapa aku tidak menyadarinya? Duuh, sebel." Ujar Khanza mendecak kesal.

"Jangan macam-macam ya, jangan gila! Kau memandanginya sejak tadi seperti sedang menatap Jordy pacar mu."

"Habisnya, pak Gibran tampan sekali. Entah kenapa hatiku bagai tertempel sebuah magnet saat menatapnya. Begitu lengket untuk berpaling dari pandangannya yang tajam." Ujar Khanza sambil senyum-senyum menopang kedua pipinya menatap kembali ke depan kelas.

"Oh Tuhan, selamatkan sahabatku ini."

Chika mulai mengeluh dengan doa.

🍁🍁🍁

Hari ke dua pak Gibran mengajar di kelas, membuat seluruh siswa di sekolah ini berlomba-lomba untuk menyapa dan menggodanya.

Tak seperti biasanya, di kelas pun seluruh siswi berlarian memasuki kelas saat bel berbunyi. Sebagian siswi-siswi lainnya ada yang memoles wajahnya dengan make up ringan. Merapikan rambut nya, memakai parfum, bahkan ada yang sengaja merapikan seragam yang di pakainya dengan sedikit terbuka.

"Oh astaga. Aku bisa gila melihat tingkah mereka." Ujar Chika mengeluh.

"Hem, apaan coba mereka itu. Pak Gibran gak bakal melirik mereka yang over begitu, aku yakin pak Gibran hanya akan melihatku di kelas ini."

"Khanza.. Kau lebih gila dari mereka, aku bilang Jordy nih. Kau nakal di sekolah, hem?"

"Aah, Chika sahabat aku yang pa..ling baik. Jangan gitu dong, aku kan hanya kagum saja. Lagipula, pak Gibran jauh lebih dewasa dari ku kan? Haha, mana ada guru pacaran dengan siswinya? Gak ada sejarah begitu sayang."

"Hemm... Baguslah, meski hanya sekedar kagum kau juga tidak boleh terlalu menebar pesona pada pak Gibran. Tidak baik, kita ini muridnya. Sudah seharusnya menghormati dan menghargainya sebagai guru kita."

"Aduh.. Iya iya, aku mengerti," jawab Khanza dengan wajah manyun.

Beberapa menit kemudian pak Gibran memasuki kelas dengan penampilan nya yang selalu menawan. Membuat seluruh siswi berdehem dan memulai aksinya.

"Selamat pagi anak-anak. Apa kabar kalian pagi ini?"

"Selamat pagi pak Gibran ganteng," jawab para siswi berirama manja, dengan lantang hingga menutupi suara siswa lainnya.

Pak Gibran tersenyum ramah menanggapi sapaan mereka. Membuat Khanza semakin terkesima akan senyumannya.

Kemudian Chika menyenggol lengan Khanza untuk menahan sikapnya yang mulai genit.

Pelajaran sedang berlangsung, pak Gibran mulai melakukan presentasinya menjelaskan mata pelajaran yang kini di sampaikan pada siswa siswi di kelas. Dengan sikap lembut dan humble beliau menyampaikan dengan santai, tak peduli meski para siswi mengabaikan apa yang beliau sampaikan.

Begitu pula dengan Khanza, yang terus menatapnya dengan senyuman genit. Menyadari akan sikap Khanza sejak tadi. Pak Gibran menghentikan penjelasannya di depan kelas, hal demikian tak membuat Khanza berkutik.

"Kamu, yang di pojok belakang. Maju ke depan," ujar pak Gibran.

Khanza masih dengan ekspresinya yang terus memandang wajah pak Gibran dengan senyuman genit.

"Khanza, ayolah.. Jangan bikin malu, pak Gibran memintamu maju kedepan." Bisik Chika di telinga Khanza.

Khanza tak juga bergeming.

Kemudian Chika mencubit paha sahabatnya itu, untuk menyadarkan sikapnya yang terhanyut akan sosok pak Gibran.

"Aw, apaan sih Chika?"

Khanza meringis dengan suara keras.

"Kamu di panggil pak Gibran ke depan, astaga Tuhan. Apa yang kau pikirkan sejak tadi? Apa kau tidak mendengarnya?" jawab Chika mengomelinya.

Seketika Khanza berdiri menghadap ke depan, dilihatnya pak Gibran memberikan isyarat agar dia maju ke depan.

"Sa,saya pak?" jawab Khanza dengan gemetar.

"Hemm, ayo sini maju ke depan," ujar pak Gibran dengan senyuman.

Dengan langkah ragu Khanza maju ke depan, beberapa siswa dan siswi mulai menyeru meledeknya. Membuat wajah Khanza memerah menahan malu menundukkan wajah.

"Apa kau sudah mengerti yang bapak jelaskan tadi? Siapa namamu?" tanya pak Gibran setelah berhadapan dengan Khanza di depan kelas.

"Ehm... Saya Khanza pak, dan saya... Anu pak, saya..." Khanza mulai kikuk dan salah tingkah.

"Kau pasti sedang melamun sejak tadi, apa yang kau pikirkan Khanza?"

"Mikirin bapak, upz..." jawab Khanza reflek. Spontan membuat seluruh siswa di kelas menyeru meledeknya.

"Apa? Mikirin bapak? Hahaha... Kau ini, sudah sudah. Kembali saja ke meja mu. Dan dengarkan pelanjaran yang bapak sampaikan dengan fokus, oke, Khanza."

"Ba,baik pak, maafkan Khanza. Habisnya, bapak terlalu tampan. Khanza jadi tidak fokus belajar, hehe." Dengan berani Khanza mengeluarkan pujiannya membuat seluruh kelas memakinya dengan candaan.

Pak Gibran menanggapinya dengan senyuman tipis dan menggelengkan kepalanya. Karena bagi nya, ini bukan yang pertama kali. Seorang siswi bertingkah genit dan berani memujinya seolah dia bukan guru yang patut di hormati.

You May Also Like

PROMISE (a way to find a love)

"Aku tidak akan meninggalkan mu." Aku janji pada adikku, tapi aku tidak menepatinya. Ketika seorang William Alexander, pria sempurna yang memiliki sebuah rahasia besar dimasa lalu, seorang anak adopsi yang meninggalkan adiknya untuk menggantikan posisi seorang pewaris kerajaan bisnis yang memiliki kebutuhan khusus. William harus menepati janjinya untuk setia dan menuruti apapun permintaan dari ayah angkatnya Jackson Alexander, pengusaha kaya yang ambisius dan berhati dingin agar Jackson mempertemukannya dengan adiknya kembali. Suatu ketika Jackson memintanya kembali ke negara asalnya, untuk menjadi seorang gubernur agar memudahkannya melakukan pembangunan real estate, untuk itu ia harus menikahi seorang wanita, Rose gadis berumur dua puluh tiga tahun, seorang superstar yang di cintai seluruh masyarakat yang ternyata adalah kekasih dari adik kandungnya sendiri yaitu Rayhan Adamson yang telah tumbuh menjadi seorang produser musik yang terkenal tanpa William ketahui, ia hanya ingin segera bertemu dengan adiknya seperti apa yang dijanjikan oleh Jackson jika ia berhasil menjadi seorang gubernur dan mendapatkan ijin pembangunan maka Jackson akan mempertemukannya dengan Rayhan adiknya. Akankah William akan dapat kembali bertemu dengan Rayhan, menebus dosanya yang telah meninggalkan Rayhan saat ia masih berusia tujuh tahun dan mendapatkan cintanya yang perlahan tumbuh tanpa disadarinya kepada Rose? *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Teen
4.9
450 Chs

Jodoh! Masa Gitu?

Heningtyas Permata Hati (17) seorang gadis desa yang polos tapi bar bar, dalam hidupnya hanya ada satu tujuan, menikah dengan anak juragan tanah yang gantengnya mirip aktor Bolywood kesayangannya. Di sela menjalani hari dengan tujuan hidup yang tak tergoyahkan, nasib buruk menghampirinya, seorang pemuda tampan dari kota (Anggara Yuda Pradipta, 18) datang dan tinggal di rumahnya dengan alasan yang tidak jelas. Orangtuanya pun tak bisa memberi jawaban yang memuaskan. Pemuda itu memiliki kepribadian ganda menurut Hening, kadang dingin kaya kulkas khusus es batu, kadang panas kaya api neraka. Dan jangan tanyakan tingkat ketajaman lidahnya, kalo udah ngomong nyakitin sampe ubun-ubun bayi baru lahir. Nasib buruk Hening tak sampai di situ, setiap hari pemuda itu menjadi sumber masalahnya, dimana dia tak bisa lagi khusyuk berdo'a untuk meminta pada Tuhan agar anak juragan tanah itu menjadi jodohnya. Sial! "EHHH ... MONYET! ANGKAT KAKI DARI RUMAHKU!!!" Dengan angkuh Dipta berkata, "ngusir gue? Nggak sadar diri! Gubuk reot lo ini berdiri di atas tanah kakek gue! Kalo ada yang harus angkat kaki, itu lo!" Mulut Hening menganga sampe hampir jatuh ke lantai, baru tekatup saat mendengar pintu kamar di banting dengan kuat. "Ya Tuhan! Apa salah dan dosaku!!" Jerit Hening yang di sambut tendangan maut dari dalam pintu kamar. Jantungnya hampir copot di buat cowok gila itu. Keselnya bukan main si Hening. Bagaimana nasib Hening selanjutnya? Bisakah dia mempertahankan tujuan hidupnya? Sementara Anggara Yuda Pradipta terus mengusik jiwa dan raganya. Dan apakah penyebab Anggara Yuda Pradipta berakhir di rumahnya? Ikuti kisah mereka dalam novel 'Jodoh! Masa Gitu?' Yakin bakal di buat ngakak dan baper parah. Dan yang paling penting, kalian bakal menemukan banyak rahasia dalam kisah mereka. Baca juga novelku yang lain ya. 1. Annaya dan Takdirnya. (700 views dan 900 colection) 2. Pernikahan Sementara. (2M views dan 8,6k colection)

Ardhaharyani_9027 · Teen
Not enough ratings
347 Chs

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Teen
5.0
369 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
Putri_Bungsu_0471
Putri_Bungsu_0471Lv3
rafiatul
rafiatulLv1
Arinis
ArinisLv2
Berty_Agustinarsih
Berty_AgustinarsihLv11

SUPPORT