164 Kebahagiaan yang sesungguhnya

"Nak, ayo makan yang banyak!" ujar mama Devano pada Khanza di meja makan. Mereka sedang makan malam bersama di rumah, setelah seharian Khanza membantu membereskan semuanya. Dia sedikit lelah sehingga kehilangan selera makannya.

"Hem, iya tante!" sahut Khanza tersenyum.

"Om perhatikan kau semakin kurus, Khanza. Makan yang banyak, apakah selama jauh dari kami Devano selalu membuatmu kesusahan hingga kau kehilangan berat badan begitu?" ujar papa Devano menyambung.

"Eeh, tidak, om. Tidak sama sekali, justru Khanza selalu dibuat bahagia oleh Evan."

Devano melirik Khanza dengan tersipu malu. Sedang Wisnu yang duduk berhadapan dengan mereka hanya menyimak, sesekali saja dia melirik ke arah Khanza.

"Benar begitu, Van?" tanya mama Devano menggodanya.

"Ah, mama. Ayolah, jangan terus menggoda kami. Kita sedang di meja makan, jangan melupakan aturan saat makan kita tidak boleh banyak bicara." Devano mengalihkan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter