348 Dosa Terindah

Mata pelajarann pun berakhir, siang ini pak Gibran sengaja masih duduk di ruang pribadinya meski jam mengajar di sekolah sudah berakhir. Dia sengaja menunggu Suci untuk datang menghampirinya seperti biasa, karena dia percaya bahwa apa yang di katakan Suci pada bu Weni tadi hanya alasan saja untuk menghindari kecurigaan bu Weni padanya.

Pak Gibran melirik jam di pergelangan tangannya dan sudah lebih dari 10 menit berlalu. Suci tak kunjung datang, pak Gibran bertanya-tanya dalam hatinya. Lalu dia meraih ponselnya untuk melakukan panggilan telepon padanya. Akan tetapi panggilan itu tidak juga mendapat respon dari Suci.

"Ini sungguh konyol, kenapa aku berharap dia datang seperti biasanya? Saat ini dia sudah mahir dalam berbahasa asing, dan sepertinya dia tidak membutuhkanku lagi."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter