Begitu sampai di kota kelahiran Khanza, Ricko tetap fokus menyetir mobil meski sesekali mulai meremas setir mobilnya. Khanza meliriknya disertai dengan tawa kecil karena dia sudah bisa menebaknya jika mungkin saja Ricko sedang menahan rasa gelisah.
"Ehhem… Sepertinya anda mulai gelisah, Tuan?" ujar Khanza sengaja menggodanya.
"Tsk, tidak seperti yang kau pikirkan, Nona." Ricko membalasnya dengan nada sombong.
Khanza mendesis karena selalu saja ada jawaban dari Ricko untuk mengelak dan mengalihkannya.
Beberapa saat kemudian, mereka sudah memasuki halaman rumah Khanza setelah dia sejak tadi dia memberikan petunjuk arah untuk sampai di rumahnya.
Ricko tampak terdiam sejenak, begitu sampai di rumah Khanza dan mematikan mesin mobilnya. Khanza mengerutkan keningnya melirik ke arah Ricko.
Apakah dia terkejut mengetahui kondisi rumah kedua orang tuaku?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com