Devano tidak menduga jika wanita yang kini berdiri di hadapannya akan sekeras itu, selama ini dia belum pernah bertemu atau menghadapi wanita yang berani menatap matanya seperti Khanza, karena selama ini di terkenal memiliki sikap yang sangat dingin dan tatapa yang mematikan, oleh sebab itu tak banyak wanita yang tahan berada di sisinya meski dia tetap menjadi sosok yang banyak di sukai wanita.
"Kenapa, kenapa kau begitu berani membalas tatapan mataku?" tanya Devano.
Khanza menyeringai, berusaha untuk tetap terlihat santai meski nyatanya dalam hatinya dia merasa gugup. Kemudian Khanza menarik nafasnya untuk kemmbali menetralisir detak jantungnya.
"Heh, memangnya ada apa dengan matamu?" tanya Khanza menantang. Kemudian Devano membuka mulutnya kembali hendak menjawab namun Khanza lebih dulu menyela.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com