webnovel

Terungkap sudah

"Aku pulang saja!" ujar Khanza beranjak berdiri. Dia merasa jika apa yang sejak tadi dia rasakan percuma saja, karena melihat Devano hanya terdiam dan terus berkutat dengan laptopnya saja.

Saat Khanza hendak membuka pintu, dia terkesiap karena Devano tiba-tiba saja menariknya dari belakang dan langsung menciumi bibirnya serta mensesapnya. Perlahan Khanza memejamkan kedua matanya merasakan betapa manis dan lembut bibir kekasihnya itu. Sedangkan dalam hatinya saling beradu menabuh genderang bersahut-sahutan, begitu terasa hingga darah yang mengalir di setiap sel tubuhnya begitu deras.

"Mereka hanya murid lesku saja, kenapa kau begitu cemburu?" ujar Devano setelah melepas ciumannya dari bibir Khanza. Kedua tangannya masih menangkap rahang pipi Khanza agar ia bisa terus menatap dekat wajah wanitanya itu.

"Bukankah dulu aku juga muridmu? Lalu bagaimana saat ini?" kata Khanza mengingatkan.

"Kau tahu sejak awal aku menganggapmu berbeda, di mataku kau wanita. Bukan murid lesku,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter