Desahan Akhir (21+)

Desahan Akhir (21+)

"Sial! Bisa-bisanya aku masih terpedaya dengan rayuan Dea. Gara-gara dia aku jadi… Hah, bagaimana aku meredakan libidoku ini?"

Pak Gibran mondar-mandir di ruang ganti, mencoba untuk menenangkan dirinya dari kegelisahan. Tak lama kemudian dia dikejutkan kembali oleh tangan seseorang yang langsung saja memeluknya dari belakang.

"Dea, lepaskan. Ngapain kamu disini? Dea, keluar!" Pak Gibran meronta untuk melepaskan pelukan Dea setelah dilihatnya Dea menerobos masuk ke ruang ganti khusus laki-laki.

"Pak, tolong! Sebentar saja, biarkan aku memeluk bapak begini."

"Dea, kau tau ini dimana?" bentak pak Gibran dengan tetap meronta untuk melepaskan pelukan Dea dengan kasar hingga benar-benar terlepas pelukan tangan Dea di pinggang pak Gibran.

"Jika begitu ayo ke kamarku," sahut Dea dengan langsung menarik lengan pak Gibran keluar dari ruang ganti.