webnovel

Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

นักเขียน: Gentle Dance
สมัยใหม่
กำลังดำเนินการ · 2.3M จำนวนคนดู
  • 2690 ตอน
    เนื้อหา
  • 4.8
    183 เรตติ้ง
  • NO.84
    สนับสนุน
เรื่องย่อ

Setelah Qiao Mianmian dikhianati oleh tunangannya yang berselingkuh dengan adik tirinya sendiri, ia tidak sengaja tidur dengan Mo Yesi. Ia bahkan tidak tahu bahwa Mo Yesi adalah konglomerat paling terkenal di kota Yun, tapi ia malah dipaksa oleh pria itu untuk menikah dengannya. Setelah mereka menikah, Mo Yesi menjadikan Qiao Mianmian satu-satunya wanita yang ia cintai dan memberikan apapun yang ia miliki untuk Qiao Mianmian. Meskipun Mo Yesi menyebalkan, ia membalas semua orang yang menyakiti Qiao Mianmian dan membuat Qiao Mianmian merasa bagai berada di atas awan.

Chapter 1Apakah Kau Melihat Tunanganku?

Di suatu malam pertengahan musim panas, keluarga Xu yang merupakan salah satu keluarga terkenal di Kota Yun mengadakan perjamuan makan malam di Hotel Emperor. Bunga-bunga gardenia bermekaran di lantai bawah hotel. Angin sepoi-sepoi bertiup hingga membawa aroma harum dari bunga. Meskipun keluarga Qiao sedang dalam masa kemunduran, Qiao Mianmian menggunakan identitas sebagai tunangan anak dari keluarga Su untuk pergi menemani tunangannya Su Ze menghadiri jamuan malam ini.

Qiao Mianmian menenggak terlalu banyak bir. Ia segera berdiri di balkon luar aula untuk menghirup udara segar sebentar, sampai ia merasa kepalanya sudah tidak terlalu pening. Namun, ketika ia kembali ke dalam aula, ia tidak melihat keberadaan Su Ze. Qiao Anxin, adiknya, yang datang bersama mereka juga menghilang.

Qiao Mianmian mencari ke mana-mana, tetapi mereka tidak ada juga. Ia pun mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Su Ze. Ia menunggu cukup lama, tetapi Su Ze tidak mengangkat teleponnya. Ia juga menelepon Qiao Anxin dan menunggu telepon tersambung cukup lama, tetapi tidak ada juga yang menjawabnya.

Qiao Mianmian menunduk menatap ponselnya dan raut wajahnya sedikit berubah. Ia tiba-tiba teringat saat Su Ze datang ke rumah Qiao Anxin untuk menjemputnya malam ini. Ketika ia berganti pakaian di lantai atas, ia melihat Su Ze dan Qiao Anxin duduk di sofa sambil asyik mengobrol. Keduanya tak hanya terlihat sangat dekat, tapi mereka tampaknya merahasiakan sesuatu. Ditambah lagi, Qiao Anxin sempat mengulurkan tangannya untuk merangkul lengan Su Ze. Memikirkan hal ini membuat wajah Qiao Mianmian sedikit memucat.

Qiao Mianmian memanggil pelayan dan bertanya, "Maaf, apakah kau melihat tunanganku? Dia bermarga Su. Ini fotonya."

Qiao Mianmian menggeser-geser layar ponselnya untuk menunjukan foto Su Ze yang ia ambil. Pelayan itu meliriknya, lalu menatapnya dengan tatapan aneh. Tampak sedikit simpati di matanya, "Anda mencari pria ini? Saya baru saja melihatnya pergi ke sana."

———

Cahaya hangat bersinar menerangi Bumi. Di tepi kolam renang di halaman hotel, terlihat sepasang sosok yang akrab saling berpelukan di bawah pohon besar.

"Kakak Aze…"

Terdengar suara wanita yang lembut dan menawan. Sepasang tangan Qiao Anxin yang putih dan lembut merangkul leher Su Ze selagi wanita itu bersandar di lengannya. Su Ze tampaknya sedikit risih. Ia melihat ke sekeliling, kemudian mendorong Qiao Anxin menjauh. Namun, wanita itu segera merangkul Su Ze kembali.

"Kak Aze, mengapa kau mendorongku…?"

Saat Su Ze melihat ke arah Qiao Mianmian, Qiao Mianmian segera bersembunyi. Lalu, Qiao Mianmian mendengar Su Ze berkata, "Anxin, kau baru saja memberitahuku bahwa kau akan memberiku kejutan. Kejutan apa itu?"

Suara Qiao Anxin terdengar begitu manis dan malu-malu saat ia berkata dengan lembut, "Kak Aze, aku hamil."

Qiao Mianmian merasa bagai tersambar petir saat mendengar perkataan Qiao Anxin. Matanya melebar dan wajahnya mulai memucat.

"Apa?!" pekik Su Ze yang terkejut, "Apa yang terjadi padamu? Ulangi sekali lagi."

"Kakak Aze, aku hamil!" kata Qiao Anxin lagi sambil bersandar di lengan Su Ze. Ia mengulurkan tangan dan memeluk pria itu dengan ekspresi bahagia, "Aku hamil bayi kita. Kau akan segera menjadi seorang ayah. Apakah kau bahagia?"

Su Ze menundukkan kepalanya. Wajahnya dipenuhi tanda tanya dan alisnya sedikit mengernyit. "Kapan itu terjadi?" tanyanya.

"Sebulan yang lalu."

Qiao Anxin bersandar di lengan Su Ze. Ia mengangkat kepalanya sedikit dan melihat ke tempat Qiao Mianmian bersembunyi. Ia menipiskan bibirnya, matanya terlihat dingin, dan terlihat sedikit senyum provokatif di sudut bibirnya. "Hari itu, ketika kakakku pergi syuting, kita melakukannya di sofa dekat jendela."

Sebulan yang lalu, kita melakukannya ketika kakakmu pergi syuting waktu itu? ulang Qiao Mianmian dalam kepalanya. Lalu, ia mengguncang tubuhnya sendiri. Kepalanya seketika pusing.

Jendela di rumah keluarga Su Ze… pikir Qiao Mianmian lagi. Qiao Anxin dulu suka berbaring di atas sofa itu dan membaca buku. Memikirkan hal ini membuat perutnya bergejolak. Qiao Anxin melanjutkan pembicaraannya dengan Su Ze, tetapi ia tidak bisa lanjut mendengarkannya. Pikirannya kini kosong.

Setelah beberapa saat, Qiao Anxin tiba-tiba mendengar Su Ze berkata, "Ayo pergi. Saatnya kembali. Kita sudah terlalu lama keluar dan dia pasti akan curiga."

คุณอาจชอบ

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
986 Chs
สารบัญ
จำนวน 1
จำนวน 2
จำนวน 3