Jantung Qiao Mianmian masih berdetak kencang dan seluruh dadanya bergetar karena getaran yang hebat itu. Frekuensi dan kekuatan yang intens seperti sedang mengguncang dadanya. Ia buru-buru mengulurkan tangannya untuk menutupi dadanya.
Wajah Qiao Mianmian menjadi semakin panas saat memikirkan kecupan barusan. Ini adalah pertama kalinya ia berinisiatif mencium seorang pria. Qao Mianmian belum pernah melakukan hal yang begitu berani sebelumnya. Selama berhubungan dengan Su Ze, selalu Su Ze yang mengambil inisiatif untuk semuanya. Entah apa yang sedang terjadi barusan, tiba-tiba Qiao Mianmian ingin melakukan hal seperti itu.
Jika diningat-ingat lagi sekarang, Qiao Mianmian merasa sangat malu lagi. Ternyata ia bisa bernyali besar dan dorongan hatinya juga merupakan dorongan sesaat. Sekarang, jika Qiao Mianmian kembali ke waktu barusan itu, ia rasa ia akan terlalu malu untuk berinisiatif mencium Mo Yesi lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com