"Mianmian kami berperilaku sangat patuh dan membuat orang menyayanginya. Jika nenek tidak menyayangimu, lalu nenek menyayangi siapa?" Nenek Mo sudah selesai minum obat. Tapi karena Qiao Mianmian membujuknya lagi, suasana hatinya sudah menjadi lebih tenang.
Nenek Mo meraih tangan Qiao Mianmian dan menepuknya lembut. Ia berkata, "Kau tidak perlu memikirkan kalimat ibu mertuamu barusan. Entah dari mana dia mendengar rumor itu, apalagi sampai mempercayainya. Makanya dia mengatakan hal yang buruk seperti itu. Tunggu pikirannya jernih. Pasti dia akan mengakui kesalahannya sendiri."
"Nenek, tenang saja." Qiao Mianmian mengangguk dan berkata sambil bersenyum, "Aku tahu itu, Nek. Aku tidak akan menganggapnya serius."
"Baguslah kalau begitu." Nenek berkata dengan puas. "Satu keluarga lebih baik saling menjaga agar terus harmonis. Tidak akan baik jika ada keributan dan masalah di dalamnya."
"Nenek ..."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com