Mata dalam Mo Yesi menatap Qiao Mianmian lekat-lekat. Matanya sangat dalam dan sangat lembut.
Detak jantung Qiao Mianmian tiba-tiba meleset sejenak karena gugup, "Mo Yesi…"
Tangan Mo Yesi jatuh dengan lembut di atas kepala Qiao Mianmian dan jari-jarinya yang ramping perlahan membelai rambut panjangnya yang halus.
"Aku tidak tahu bagaimana orang lain berkencan, tapi aku akan mencari seseorang untuk mencari tahu lebih banyak tentang itu. Aku harap aku bisa memberikan suatu pengalaman kencan yang tidak terlalu buruk. Mianmian, aku berhutang kencan padamu. Bisakah kau memberiku kesempatan untuk menebusnya untukmu?"
Hati Qiao Mianmian tidak tahu perasaan seperti apa itu. Ketika Mo Yesi mengucapkan kata-kata ini padanya dengan nada yang sangat serius, di dalam hatinya bukan tidak ada sedikit perasaan tersentuh.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com