webnovel

Kesabaranku Juga Ada Batasnya

บรรณาธิการ: Wave Literature

Qiao Mianmian berhasil mengatur napas dan menatap sepasang mata hitam gelap yang masih menatapnya. Lalu, ia berkata dengan malu-malu, "Bagaimana kau bisa…"

"Tentu saja aku bisa." Mo Yesi mengulurkan tangan dan menyelipkan sejumput rambut Qiao Mianmian yang ada di depan dahinya ke belakang telinga. Kemudian, bibir tipisnya berbisik, "Mianmian, aku suamimu. Kita sudah menikah sekarang, tapi kau masih bertanya apa aku bisa atau tidak? Jadi, Mianmian... Kau sebaiknya beradaptasi denganku sesegera mungkin. Kesabaranku juga ada batasnya. Apa kau tahu? Hah?"

Qiao Mianmian melihat wajah Mo Yesi yang tampan. Tiba-tiba, wajah pria itu semakin mendekat dan napasnya yang hangat dan lembab menerpa bibirnya. Jantungnya kembali berdetak dengan tidak teratur.

———

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป