Dalam perjalanan ke rumah sakit, Mo Yesi menelepon Lu Rao. Telepon berdering cukup lama sebelum Lu Rao mengangkatnya dengan suara yang lemah, "Tuan Muda Mo, jika ini konsultasi emosional, mari kita bicara lain kali saja. Atau, Tuan bisa membiarkan saya tidur beberapa jam sebelum Tuan datang menemui saya."
Mo Yesi menyentuh rambut lembut gadis di pelukannya dan mendengus, "Kenapa? Terlalu banyak bekerja tadi malam?"
Lu Rao terdiam sebelum menjawab dengan kesal, "...Bekerja begitu keras! Saya baru saja keluar dari ruang operasi, oke? Bagaimana perasaanmu jika kau harus melakukan 10 jam operasi! Aku sangat lelah sekarang hingga berubah menjadi seekor anjing. Tidak… Tidak, anjing saja tidak selelah aku!"
Mo Yesi tidak merasakan gejolak di hatinya sama sekali saat mendengarkan keluhan teman baiknya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com