Mo Yesi dan Qiao Mianmian saling menunjukkan kasih sayang seperti tidak ada orang lain di sana. Ibu Mo dan Shen Rou seperti orang yang transparan. Wajah Ibu Mo dan Shen Rou, yang satu terlihat pucat kehijauan, yang lainnya terlihat pucat pasi. Mereka sama-sama melihat ke arah Qiao Mianmian dengan tatapan tajam penuh kebencian.
Ibu Mo marah sampai menggertakkan gigi.
Rubah betina ini benar-benar tidak tahu malu. Masih saja menggoda putranya di depan mata kepalanya sendiri. Jika tidak ada orang, tidak tahu seperti apa jadinya sikap rubah betina ini.
Ibu Mo tiba-tiba teringat Wei Zheng pergi membeli pakaian. Wei Zheng berkata bahwa kopi tumpah di tubuh Qiao Mianmian dan mengotori pakaiannya, jadi Wei Zheng harus membeli satu set pakaian baru. Tapi ...
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com