Qiao Mianmian merasa ini adalah leluocon paling lucu yang pernah Qiao Mianmian dengar tahun ini.
Mo Yesi ternyata menganggap daun bawang adalah rumput gandum. Saat Mo Yesi mengatakan rumput gandum dengan serius, Qiao Mianmian hampir tertawa terbahak-bahak. Tapi meskipun terasa sangat lucu, Qiao Mianmian juga merasa ini sangat wajar.
Apalagi orang seperti Mo Yesi yang tumbuh di kota besar sejak masih kecil. Mo Yesi adalah seorang tuan muda konglomerat yang tinggal menadah tangan, sangat wajar jika Mo Yesi tidak tahu jenis-jenis sayuran. Hanya saja, begitu teringat Mo Yesi menganggap daun bawang sebagai rumput gandum, Qiao Mianmian tetap merasa sangat lucu.
"Uhuk, uhuk, ini adalah daun bawang." Qaio Mianmian menahan tawanya sambil mengeluarkan seikat daun bawang dari dalam keranjang belanja. "Hidangan yang akan kita masak hari ini tidak memerlukan daun bawang. Sudahlah, bagaimana kalau kau mencari tempat untuk menungguku? Biar aku saja yang akan berbelanja."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com