Kali ini, gigitannya tidak terlalu kencang. Mo Yesi hanya menggigitnya ringan. Tapi Ia mengigitnya dua kali di tempat yang sama, membuat Qiao Mianmian masih merasa kesakitan hingga mengerutkan kening. Tangan kecil Qiao Mianmian menahan di depan dada Mo Yesi kemudian mendorong pria itu dengan marah. "Mo Yesi, sakit!"
"Masih memanggilku seperti itu?" Sudut bibir Mo Yesi naik dan membentuk sebuah seringai berbahaya. Kali ini tangan besarnya menyelip dan langsung melingkar di belakang kepala Qiao Mianmian, kemudian memperdalam ciuman barusan sebagai hukuman.
Kali ini Mo Yesi menciumnya dengan sungguh-sungguh. Pria itu mencium bibir Qiao Mianmian dengan begitu dalam dan kuat.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com