Di samping telinganya, suara pria itu terdengar semakin rendah dan dalam, disertai suara serak yang dinodai oleh hawa nafsu. Qiao Mianmian merasa bibir yang menempel pada telinganya semakin panas, dan ia merasa jantungnya berdegup kian kencang.
"Kau yakin tidak ingin berbalik dan melihatku?" tanya Mo Yesi lagi.
Setelah beberapa saat, Qiao Mianmian mendengar pria di belakangnya menghela napas tidak berdaya. "Baiklah. Ya sudah jika kau tidak ingin melihatnya, tidak perlu berbalik. Aku tidak akan memaksamu."
Saat suara itu terdengar, lengan pria yang melingkar di pinggangnya dengan erat tiba-tiba sedikit mengendur. Embusan napas hangat yang menerpa tubuhnya juga sedikit demi sedikit menghilang. Tak lama, terdengar suara gesekan ringan. Setelah kira-kira satu menit, ia mendengar suara di belakangnya. "Sayang, kau sudah boleh berbalik badan, aku sudah selesai mengganti pakaian."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com