Mo Yesi mengerutkan kening dan tangannya memegang tangan Qiao Mianmian semakin erat. Setelah beberapa saat, ia mengulurkan tangannya dan memeluk Qiao Mianmian dengan lembut.
"Mianmian, kau adalah istriku. Mereka adalah sahabatku. Aku tidak meminta mereka untuk pasti menyukaimu, tapi jika mereka bahkan tidak dapat menunjukkan rasa hormat sedikitpun kepada istriku, menurutmu apa yang ada di dalam hatiku? Jika aku tidak membiarkan mereka tahu betapa marahnya aku kali ini, mereka hanya akan memperlakukanmu dengan lebih tidak hormat lagi di masa depan," kata Mo Yesi.
Tak hanya sampai di sana, Mo Yesi melanjutkan, "Aku sudah pernah bilang bahwa aku tidak akan membiarkanmu menderita lagi dan aku akan melakukan apa yang aku katakan. Anak Keempat tahu bahwa aku peduli padamu dan menghargaimu, tapi dia masih berani tidak menunjukkan hormat padamu. Jika dia tidak menghargaimu, itu berarti dia juga tidak menghargaiku. Bagaimana bisa aku tidak memberinya pelajaran?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com