webnovel

Balas Dendam Yang Sempurna : Wanita Simpanan Sang CEO

Autor: Renata99
Teenager
Laufend · 328.6K Ansichten
  • 605 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Ella memiliki kehidupan yang paling sempurna. Kehidupan yang bisa membuat semua orang iri padanya. Ia memiliki wajah yang cantik, tubuh yang indah. Ia memiliki harta yang berlimpah. Dan ia memiliki sosok yang ia pikir adalah belahan jiwanya. Namun sebuah pengkhianatan membuat kehidupannya yang sempurna itu hancur berantakan. Ia dibohongi, dipermainkan dan dilemparkan ke tempat yang jauh lebih buruk dibandingkan neraka. Ia dikeluarkan dari keluarga dan dikurung di rumah sakit jiwa, tempat yang mematahkan kedua sayapnya. Lima tahun kemudian, Ella kembali dengan satu tujuan dalam hidupnya. Ia menyerahkan tubuhnya pada Christian, seorang CEO yang terkenal paling kejam. Sebagai gantinya, Christian akan membantunya untuk mencapai impiannya : balas dendam.

Chapter 1Terbebas

"Bu, dorong yang lebih kuat. Sedikit lagi. Anak Anda akan segera lahir –" suara dokter itu tidak hanya terdengar khawatir, tetapi juga gugup dan ketakutan.

Seorang wanita muda sedang berbaring di atas tempat tidur operasi dengan tubuh yang penuh dengan keringat. Poninya basah karena keringat, menempel di wajahnya dengan berantakan. Wajah wanita itu terlihat pucat dan bibirnya kering. Ia menggigit bibir bawahnya sementara tangannya mencengkeram apa pun yang bisa diraihnya.

Ia mengerahkan seluruh kekuatan yang tersisa di dalam tubuhnya.

"Ah –"

Teriakan itu begitu keras seolah bisa membelah langit, diikuti dengan tangisan yang tidak kalah kerasnya. Setelah semuanya berakhir, wanita itu menarik napas dalam-dalam, berusaha untuk mengatur kembali napasnya. Wanita muda itu terlihat sangat kelelahan dan perlahan menutup matanya, tidak kuat bahkan untuk memandang wajah anak yang baru saja dilahirkannya.

Kehadiran anak itu membuatnya merasakan perasaan yang bercampur aduk, bahagia sekaligus kesedihan.

"Anaknya laki-laki …"

Mendengar suara dokter tersebut, wanita muda yang berbaring di tempat tidur menyunggingkan senyum tipis di wajahnya. Setelah itu, kesadarannya benar-benar pergi dari dirinya.

Ia benar-benar lelah …

Pada saat yang bersamaan, terdapat sebuah mobil sedan berwarna hitam yang sedang berhenti di pinggir jalan, tepat di depan rumah sakit tersebut. Mobil itu berhenti tepat di bawah sebuah pohon. Sebuah daun terjatuh dan meluncur melewati badan mobil yang mengkilap tersebut sebelum masuk ke dalam mobil melalui jendela kaca yang terbuka.

"Bos, anaknya sudah lahir."

Di kursi penumpang belakang, terdapat seorang pria yang sedang memandang ke luar jendela. Wajahnya terlihat tegas dan ia memancarkan aura yang dingin. Dari pakaiannya saja sudah terlihat bahwa ia bukanlah pria sembarangan.

Orang yang berada di sebelah jendela mobil tersebut segera membuka pintu dan menyerahkan bayi ke gendongan pria tersebut.

Bayi itu langsung menangis sejadi-jadinya ketika mendarat di pelukan pria dingin tersebut dan tangisannya sangat keras hingga membuat pria itu mengerutkan keningnya. Bola matanya yang berwarna coklat tua terlihat penuh dengan ketidaksabaran dan kebingungan saat melihat bayi di dalam pelukannya menangis dengan heboh.

Ia memeluk bayi tersebut dengan cara yang aneh dan menepuk punggungnya dengan canggung. Sangat terlihat sekali kalau pria itu belum pernah memiliki anak sebelumnya …

Bahkan mungkin ia belum pernah menggendong bayi seumur hidupnya.

Namun, tangan yang besar itu seolah memberi kehangatan pada bayi tersebut sehingga bayi di dalam pelukannya berhenti menangis dalam sekejap. Bayi mungil itu memandang pria yang memeluknya dengan matanya yang hitam kelam. Tatapannya terlihat penasaran …

Hati pria itu langsung luluh melihat tatapan bayi mungil tersebut. Matanya yang biasanya penuh kecurigaan terlihat menghangat dan kemudian ia berkata dengan pelan. "Jalan."

Setelah menerima perintah, mobil itu mulai berjalan, memperlebar jaraknya dengan rumah sakit yang dipenuhi dengan kesunyian.

Debu melayang-layang karena roda ban yang berputar dengan cepat dan daun-daun hancur terlindas di jalanan, tidak menyisakan jejak sedikit pun.

Lima tahun kemudian, di pertengahan musim panas.

Pepohonan terlihat gersang seolah menjerit meminta tetesan air hujan. Daun-daunnya terlihat kering dan berjatuhan satu per satu karena kehilangan nyawanya.

Jalanan pun terlihat kering dan panas. Mungkin kalau air menetes di atasnya, air tersebut akan langsung berubah menjadi uap.

Di depan pintu sebuah rumah sakit jiwa, seorang wanita bertubuh tinggi berjalan keluar dari tempat tersebut dengan langkah yang perlahan. Rambutnya berwarna hitam legam, terurai hingga mencapai pinggangnya, seolah berusaha untuk menyelimuti tubuhnya yang terlihat sangat rapuh.

Isabella, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ella, telah dianggap sebagai wanita gila selama lima tahun terakhir ini.

Dan hari ini, akhirnya bisa menghirup udara segar. Ia merasakan matahari yang bersinar dengan terik menyinari sekujur tubuhnya.

Ia sama sekali tidak terganggu meski matahari itu sangat panas, seolah ingin membakarnya.

Ia malah melengkungkan punggungnya dan menghadap ke arah langit, merentangkan badannya yang terasa sangat kaku dan memejamkan matanya, sambil menikmati udara segar yang sudah lama tidak ia hirup.

Udara di balik pintu rumah sakit dan di luar memang sama, tetapi entah mengapa, di dalam rumah sakit itu, Ella merasa sesak.

Ia tidak bisa bernapas.

Ia tidak bisa lepas.

Ia merasa sangat tertekan.

Dan sekarang, ia akhirnya terbebas!

"Ella, selamat karena sudah keluar dari rumah sakit."

Seorang wanita paruh baya yang memakai pakaian biasa-biasa saja, langsung menyapa begitu melihat sosok Ella yang berjalan keluar dari pintu rumah sakit tersebut. Lina sudah menunggu cukup lama di depan pintu untuk menyambut kedatangan Ella.

Senyumnya terlihat begitu lebar dan tulus saat menyambutnya dengan penuh kegembiraan.

Lina bukanlah ibu kandung Ella, melainkan seorang pengasuh yang sudah merawatnya sejak kecil. Namun, terlepas dari apa pun sebutannya, Ella sudah menganggap Lina sebagai ibu kandungnya sendiri.

Tidak peduli meski mereka tidak memiliki darah yang sama …

Melihat kehadiran Lina di tempat tersebut, mata Ella yang awalnya terlihat redup langsung bercahaya. Wajahnya terlihat kuyu dan kurus, namun itu sama sekali tidak menutupi kecantikannya. Ia berlari menghampiri Lina dan langsung menggenggam tangan wanita paruh baya tersebut. Matanya berkedip berulang kali saat ia bertanya dengan tergesa-gesa. "Bibi, apakah kamu menemukan anakku?"

Lima tahun yang lalu, Isabella Maheswara, putri dari Keluarga Maheswara mengalami gangguan mental setelah melahirkan seorang bayi. Sayangnya, bayi itu tidak bisa diselamatkan.

Ditambah lagi, saat itu Ella belum menikah dan tidak ada yang tahu siapa ayah dari anak yang dikandungnya.

Setelah kehilangan anaknya, Keluarga Maheswara langsung mengirimkannya ke rumah sakit jiwa.

"Ella, anak itu …" Lina menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan kesedihan di matanya dan mengintip ke arah Ella dengan cemas.

"Anak itu sudah tidak ada?" Ella terdiam sejenak dan kemudian tertawa.

Apakah ia benar-benar sudah gila?

Semua orang bilang bayinya mati saat dilahirkan, tetapi ia mendengar suara tangisan anak itu. Ia mendengar jeritannya yang keras, mendengar tangisannya yang begitu keras hingga terdengar di sela-sela tidurnya.

Bagaimana bisa semua orang mengatakan bahwa anak itu sudah mati?

"Mereka tidak mau melepaskan aku dan mereka juga tidak mau melepaskan anakku?" tanya Ella dengan suara sinis.

Bibir Ella membentuk sebuah senyuman yang keji. Rasa benci di hatinya seolah membludak ingin keluar dari dadanya. Tangannya terkepal dengan erat hingga buku-buku jarinya memutih.

"Ella, kamu harus memberitahu ayahmu siapa ayah dari anak itu. Mungkin ayahmu akan memaafkanmu."

Melihat wajah Ella, Lina merasa bahwa wanita di hadapannya itu bukanlah anak perempuan yang ia urus sejak kecil. Ella bukan lagi Isabella yang polos dan penuh dengan cinta seperti lima tahun lalu.

Ella yang sekarang, terlihat seperti orang asing di mata Lina …

Kalau saja lima tahun lalu Ella tidak sekeras itu pada ayahnya, mungkin masalah ini tidak akan terjadi. Ella yang berusaha keras untuk melindungi anak di dalam kandungannya, sama sekali tidak mau memberitahu siapa ayah dari anak di dalam kandungannya.

Hal itu membuat ayahnya begitu murka hingga mengusirnya dan tidak menganggapnya lagi.

Ella memandang pertanyaan itu seolah pertanyaan itu adalah lelucon terkonyol yang pernah ia dengar selama lima tahun terakhir.

Maaf? Untuk apa maaf?

Siapa yang peduli mengenai apa yang sebenarnya terjadi lima tahun lalu?

Hidup Ella tidak lebih dari sebuah lelucon belaka di mata keluarganya.

Semua ini, tidak lain dan tidak bukan, karena ibu tiri dan adik tirinya.

Das könnte Ihnen auch gefallen

FALLING IN LOVE

Khusus Dewasa!! "Mungkin Dia hadir di hatiku di awal perjalananku, tapi kamu hadir di akhir dari perjalananku hingga akhir hidupku nanti." (Aska Aliando) Berawal hanya karena sekedar candaan Karin, di sebuah kamar pasiennya di rumah sakit. Karin yang selalu jahil dengan tiap laki-laki yang baru di kenalnya. Karena di mata Karin, laki-laki semua adalah hidung belang. Yang patut untuk di permainkan. "Apakah kamu mau menjadi kekasihku?" Kata Karin dengan santainya. "Oke...aku mau menjadi kekasihmu." jawab Aska Aliando "Tapi ada syaratnya, kamu harus menyerahkan semua hartamu..apa kamu mau?" lanjut Karin dengan suara merayu. "Baik,..aku setuju! tapi harus ada surat perjanjian kontraknya..jika kita bisa menjalani 6 bulan hubungan ini, maka semua hartaku untukmu." sahut Aska dengan serius. Perjanjian sudah tertulis dan sudah di tandangani masing-masing..bersamaan hasil lab Aska yang sudah keluar. Aska di vonis Leukimia stadium 4. Dunia Karin berubah seketika, ingin dia membatalkan perjanjiannya namun takdir mengharuskan Karin di samping Aska. Mampukah Karin bertahan dengan hubungannya tanpa berdasarkan cinta?? Dan apakah Aska bisa bertahan dari penyakitnya..dan harus meninggalkan Karin beserta harta yang di berikannya pada Karin?? 'Jangan tinggalkan aku, aku mohon..kamu harus bertahan hidup untukku..jika aku harus bertahan untuk hubungan ini..kamu pun harus bertahan untukku..karena aku sudah jatuh hati padamu!! ( Karin Aadvantika )

NicksCart · Teenager
4.9
529 Chs

PROMISE (a way to find a love)

"Aku tidak akan meninggalkan mu." Aku janji pada adikku, tapi aku tidak menepatinya. Ketika seorang William Alexander, pria sempurna yang memiliki sebuah rahasia besar dimasa lalu, seorang anak adopsi yang meninggalkan adiknya untuk menggantikan posisi seorang pewaris kerajaan bisnis yang memiliki kebutuhan khusus. William harus menepati janjinya untuk setia dan menuruti apapun permintaan dari ayah angkatnya Jackson Alexander, pengusaha kaya yang ambisius dan berhati dingin agar Jackson mempertemukannya dengan adiknya kembali. Suatu ketika Jackson memintanya kembali ke negara asalnya, untuk menjadi seorang gubernur agar memudahkannya melakukan pembangunan real estate, untuk itu ia harus menikahi seorang wanita, Rose gadis berumur dua puluh tiga tahun, seorang superstar yang di cintai seluruh masyarakat yang ternyata adalah kekasih dari adik kandungnya sendiri yaitu Rayhan Adamson yang telah tumbuh menjadi seorang produser musik yang terkenal tanpa William ketahui, ia hanya ingin segera bertemu dengan adiknya seperti apa yang dijanjikan oleh Jackson jika ia berhasil menjadi seorang gubernur dan mendapatkan ijin pembangunan maka Jackson akan mempertemukannya dengan Rayhan adiknya. Akankah William akan dapat kembali bertemu dengan Rayhan, menebus dosanya yang telah meninggalkan Rayhan saat ia masih berusia tujuh tahun dan mendapatkan cintanya yang perlahan tumbuh tanpa disadarinya kepada Rose? *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Teenager
4.9
450 Chs

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Teenager
4.9
368 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1