"Anak gemuk, aku sangat menyukaimu. Apakah kamu juga menyukaiku?"
Pertanyaan yang mendadak itu membuat Nathan terdiam.
Ia bukanlah seseorang yang bisa mengungkapkan perasaannya dengan mudah. Tubuhnya terasa kaku cukup lama, tanpa bisa mengucapkan satu patah kata pun dari mulutnya.
Ella merasa sedikit kecewa saat menyadarinya.
Ia pikir, anak gemuk ini juga menyukainya, walaupun hanya sedikit saja. Ia juga berharap bisa mendengarkannya dari mulut Nathan sendiri.
"Wanita tua, aku belum siap," gumam Nathan.
Mendengar suara Nathan, Ella merasa sedikit heran. Memangnya apa persiapan yang diperlukan?
Bukankah Nathan hanya perlu mengangguk?
Sebelum Ella sempat bertanya, Nathan menjawab dengan serius. "Kalau kamu mau menikah denganku, aku harus memikirkannya. Aku pernah mendengar di TV bahwa pernikahan adalah keputusan satu kali seumur hidup, tidak bisa diputuskan secara mendadak."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com