Pada saat ini, Budi sudah dalam perjalanan kembali ke rumah Keluarga Maheswara.
Sambil menginjak pedalnya dalam-dalam, ia menghembuskan napas dengan penuh kemarahan.
Merry sedang berdiri di depan kamar mandi, sedang merawat dirinya. Sesekali ia akan bergumam pada dirinya sendiri. Kalau didengarkan dengan seksama, bisa terdengar bahwa ia sedang mengutuk Budi.
Ia benar-benar kesal.
Kalau saja Budi tidak pergi menemui wanita lain, tentu saja Merry juga tidak akan dengan impulsif menemui mereka. Dan kemudian, semua hal yang buruk terjadi setelah kejadian itu.
Pada saat ini, ia teringat akan wajah Ella. Hatinya dipenuhi dengan kebencian.
Anak jalang itu masih belum ati.
Budi sudah bertindak dua kali dan Merry tahu jelas tentang hal itu. Tetapi ia tidak menyangka dua-duanya akan gagal!
"Dasar idiot!" keluhnya dengan marah. Ia berjalan keluar dari kamar mandi menuju ke meja riasnya. Ia mengeluarkan produk skincare-nya dan memakai satu per satu dengan hati-hati.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com