"Kamu ingin menjadi tunanganku?" tanya Christian.
Begitu mendengar pertanyaan itu, wajah Nadia langsung menunjukkan tatapan penuh harap.
"Sepertinya memang begitu." Sebuah senyuman muncul di wajah Christian, senyuman yang kejam. "Kalau itu yang kamu inginkan, aku akan mengabulkan permintaanmu."
Christian begitu sempurna di mata Nadia. Bagaimana mungkin ia bisa mengalihkan pandangannya dari wajah itu? Sekali memandangnya, ia seperti tersedot di dalamnya.
Nadia tidak bisa mempercayai apa yang ia dengar.
Christian berjanji untuk menikahinya? Ia berhasil mendapatkan semua keinginannya? Semudah ini?
Untuk sejenak, Nadia merasa takut untuk berbicara. Ia hanya bisa memandang ke arah Christian.
Tatapan Christian juga tertuju padanya, dengan sebuah senyuman yang terlihat sedikit aneh.
"Tidak mau?" tanya Christian sambil tertawa.
"Mau!" jawab Nadia dengan cepat, seolah takut kalau tidak langsung menjawab, Christian akan berubah pikiran.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com