Laura memandang Budi dengan heran.
Ia tidak pernah menyangka bahwa seorang presdir akan angkat bicara untuk membelanya. Yang membuatnya lebih terkejut adalah, setelah mendengar kata-kata Budi, Ella mengangguk dengan santai. "Kalau begitu, ia akan kembali ke posisinya."
Seolah-olah, perintah untuk memindahkannya itu hanyalah sebuah permainan belaka dan ia adalah pionnya.
Ia tidak mengerti.
Budi tidak menyangka Ella akan langsung menyetujuinya begitu saja. Ia sedikit tercengang untuk beberapa saat, tidak tahu harus berkata apa.
Ella berjalan mendekat ke arah Budi. Tinggi gadis itu hanya mencapai telinganya, tetapi entah mengapa Budi malah takut kepadanya.
Ia berusaha untuk menenangkan dirinya berulang kali walau usahanya itu terus menerus gagal.
Ella memandang wajah Budi dan mau tak mau merasa sedikit ironis. Mereka adalah ayah dan anak kandung, sedarah dan sedaging. Tetapi tidak ada yang pernah menyangka bahwa semua ini akan terjadi pada mereka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com