Di ruang kerja Christian, Nadia bangkit berdiri dari kursinya dengan penuh semangat. Ia pikir Christian telah kembali.
Tetapi saat ia melihat Ella, wajahnya langsung berubah menjadi acuh tak acuh.
"Sepertinya kamu tidak terlalu senang bertemu denganku."
Ella memutar bola matanya. Sudut mulutnya melengkung dan ia menatap Nadia dengan senyum tipis, tetapi senyum itu tidak mencapai bagian matanya.
"Apa yang kamu lakukan di sini? Di mana Tian?" Nadia memandangnya sekilas.
Ia tidak pernah menganggap Ella sebagai lawan yang sepadan dengannya. Ia tidak mengerti bagaimana Christian bisa menyukai wanita seperti ini. Kalau ia berjuang sedikit lebih keras saja, ia akan mendapatkan Christian.
Sikapnya membuat Ella sedikit tidak nyaman. Pada saat ini, Nadia tampaknya seperti seorang wanita kaya yang sombong. Ia belum pernah menunjukkan sisi seperti itu sebelumnya.
"Christian masih ada urusan. Ia tidak bisa datang." Ella melangkah dan berjalan menuju ke arah Nadia.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com