webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Author: Santi_Sunz
Urban
Completed · 206.4K Views
  • 402 Chs
    Content
  • 5.0
    14 ratings
  • NO.151
    SUPPORT
Synopsis

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Chapter 11. Ciuman Hangat Justin

Sebuah cumbuan manis nan mesra membuat Cielo tegang seolah ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya. Napasnya terengah-engah sementara lututnya gemetar.

Justin, kekasihnya membelai pipinya dengan lembut dan berkata, "Cielo Sayangku, terima kasih ya karena kamu sudah menemaniku makan malam."

Suara Justin terdengar begitu seksi dan dalam. Cielo masih sedang mengatur napasnya sambil menatap bibir Justin yang penuh. Percaya tak percaya, bibir itu baru saja melumatnya dan membuatnya tenggelam meski hanya beberapa detik saja.

"Uhm, iya. Sama-sama, Justin," cicit Cielo.

Ia tersenyum malu-malu sambil melemparkan pandangan ke kanan dan ke kiri, khawatir ada orang lain yang melihat mereka. Saat ini, mereka sedang berdiri di depan rumah Cielo. Kebetulan satpamnya sedang tidak berada di tempat, jadi untuk sementara, kondisi mereka cukup aman.

"Oh ya, Sayang. Besok, aku tidak bisa bertemu denganmu karena aku akan sibuk mengurus pameran," ujar Justin sambil menautkan alisnya yang lebat dan tampak seperti menyatu.

"Tidak apa-apa, Justin. Kalau sempat, aku akan mampir ke sana," ucap Cielo sambil mengerjap-ngerjapkan matanya. Bulu matanya bergerak-gerak mengikuti kelopak matanya.

"Tapi kalau kamu sibuk, tidak perlu memaksakan untuk datang. Oke?"

Cielo mengangguk. "Iya, Justin."

"Nanti aku akan meneleponmu," imbuh Justin yang tersenyum sambil menggenggam tangan Cielo.

"Apa kamu mau masuk dulu ke dalam?" tanya Cielo.

"Sepertinya lain kali saja ya. Titip salam untuk papih dan mamihmu ya."

"Baiklah."

"Sampai bertemu lagi, Sayang. Good night." Justin mengecup bibir Cielo sekali lagi dan kemudian ia masuk ke dalam mobilnya. Cielo melambaikan tangannya seraya mobil Justin pergi menjauh.

Cielo menghela napas lega sambil menekan dadanya yang masih berdebar-debar kencang. Ini adalah kencannya dengan Justin yang kelima atau keenam, Cielo lupa.

Ia dan Justin telah berpacaran selama beberapa bulan, tapi mereka tidak terlalu sering bertemu. Hal itulah yang membuat Cielo jadi gugup dan tegang setiap kali bertemu dengan Justin.

Cielo pun masuk ke dalam rumahnya dan menuruni tangga. Ibunya muncul di dekat grand piano di dasar tangga sambil tersenyum padanya.

"Cielo! Kamu sudah pulang, Sayang," ujar ibunya sambil membuka tangannya lebar-lebar.

Ibunya masih saja menganggap Cielo seperti anak kecil. Ia pun mengangguk sekali sambil memeluk singkat ibunya.

"Bagaimana kencanmu dengan Justin?"

Mata Cielo pun langsung melebar. Apa jangan-jangan ibunya memperhatikannya saat ia berciuman dengan Justin? Cielo lupa jika di depan rumahnya terdapat kamera CCTV.

"Uhm, baik-baik saja, Mam," jawab Cielo sambil menghindari tatapan ibunya.

"Sepertinya kamu senang sekali bersama dengan Justin."

"Ya, begitulah." Cielo sedang tidak ingin membahas tentang Justin sama sekali dengan ibunya. Ia malu sekali. Cielo baru kali ini berpacaran dengan seseorang yang terbuka dengan ibunya.

"Tidak usah malu-malu pada Mamih. Cerita saja. Dulu waktu Mamih seumuran kamu, Mamih bahkan sudah melahirkanmu."

Mulai lagi. Ibunya senang sekali menceritakan tentang kisah cintanya dengan ayahnya. Cielo sampai bosan. Kisah cinta ibunya memang manis, sekaligus juga tragis karena mereka telah melewati banyak permasalahan.

"Mamih dan papihmu bertemu saat aku masih berusia dua puluh lima tahun. Usia dua puluh lima bahkan bukan usia yang terlalu muda. Karena sekarang kamu memutuskan untuk berpacaran dengan Justin, Mamih jadi senang. Mamih hanya berharap agar kamu dan Justin selalu bahagia. Kalian sudah sama-sama dewasa dan tahu bagaimana harus mengambil keputusan."

"Ya, Mam," jawab Cielo singkat.

"Kalau kalian memang cocok, aku akan berbicara dengan papihmu untuk membahas tentang Justin. Sepertinya papihmu mengenal ayahnya Justin. Bagaimana menurutmu?"

"Tidak, tidak, Mam. Aku dan Justin baru berpacaran. Mamih tidak perlu berbicara apa-apa pada papih ya."

"Ya sudah kalau begitu," ucap ibunya yang syukurlah tidak memaksa Cielo.

"Mam, sepertinya aku mau masuk ke kamarku dulu."

"Oh, baiklah. Besok kamu ada meeting di Hotel Poseidon ya?" tebak ibunya.

"Iya, Mam. Oh ya, tadi Cedric mencarimu. Katanya dia mau menunjukkan gambar desain sesuatu. Entahlah aku tidak menanyakannya lebih detail. Sebaiknya kamu menemuinya."

"Ah, iya. Nanti aku akan ke kamarnya."

Lalu Cielo pun berjalan menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua. Tangganya terpisah dan berada setelah melewati kolam renang. Ia melihat kamar Cedric, adiknya yang masih menyala.

Cielo mengetuk pintu. "Cedric!"

Tak berapa lama kemudian, Cedric keluar dan terkejut melihat kakaknya.

"Kakak!" seru Cedric sambil nyengir. "Ayo masuklah!"

Cedric menarik Cielo masuk ke dalam kamarnya. "Aku sudah mendesain konsep untuk ulang tahunmu nanti. Bagaimana menurutmu?"

"Ulang tahunku masih satu bulan lagi."

"Tidak apa-apa, Kak. Kita kan harus merencakannya jauh-jauh hari," ucap Cedric dengan nada menegur.

Cielo melihat gambar Cedric yang ia buat secara tiga dimensi di laptopnya. Ulang tahunnya bertemakan pesta elegan dengan gaun dan jas. Cielo akan mengenakan gaun dengan rok yang mengembang seperti seorang putri.

"Tidakkah itu berlebihan?"

"Tidak, Kak. Itu kan keren. Memangnya Kakak tidak suka mengenakan gaun pesta?"

"Aku bukan berulang tahun yang ketujuh belas. Aku tidak perlu merayakannya terlalu mewah, Ced," ucap Cielo sambil menggelengkan kepalanya.

"Kenapa tidak? Kakak sudah tiga tahun tidak mau merayakan ulang tahun. Sebentar lagi, Kakak akan merayakan ulang tahun yang kedua puluh delapan tahun. Mana mungkin kita melewatkan lagi ulang tahunmu. Ayolah. Papih sudah setuju jika Kakak merayakannya di Poseidon. Bagaimana menurutmu?"

Cielo menggelengkan kepalanya. "Tidak, Ced. Sudahlah. Kita hanya perlu makan malam keluarga seperti biasa. Itu sudah cukup."

"Aku pikir, Justin pasti ingin merayakan ulang tahunmu dengan meriah. Dia kan pacarmu."

Cielo menggelengkan kepalanya dan kemudian berjalan keluar dari kamar adiknya itu. "Aku ke kamarku dulu ya. Aku mau mandi dan tidur."

Cedric mendesah sambil menutup laptopnya. Sementara itu, Cielo masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Ia hampir lupa jika ia akan berulang tahun sebentar lagi. Cedric malah mengingatkannya. Semakin lama, ia semakin tua. Selama ini, ia sibuk bersekolah dan kuliah. Tahun ini memang adalah tahun yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini, Cielo pertama kalinya membuka diri untuk menerima cinta seorang pria sempurna.

Justin Sugiatno adalah pria tampan, baik hati, lembut, dan juga penuh perhatian. Selama ini, Cielo hanya memandangi pria itu dari jauh sambil memendam perasaannya. Cielo malu dan tegang untuk mengakui perasaannya.

Hingga akhirnya, Justin pun mulai mendekatinya dan mereka berpacaran. Jika memang jodoh, maka akan tiba saatnya cinta itu bermekaran.

Cielo tersenyum mengingat ciumannya dengan Justin tadi. Ini adalah ciuman ketiga mereka sejauh ini. Di ciuman yang pertama, Cielo bahkan nyaris pingsan karena terlalu terkejut.

Syukurlah, ciuman kali ini ia terlihat lebih natural. Semoga saja Justin tidak menertawakannya.

Cielo teringat kata-kata ibunya. Sepertinya ibunya akan membahas tentang Justin dengan ayahnya. Apakah itu maksudnya orang tuanya akan menjodohkannya dengan Justin?

You May Also Like

Pernikahan Kontrak: Pengantin Pengganti

Beberapa menit sebelum pernikahannya, Jeslyn mengetahui bahwa calon suaminya hanya mengincar keuntungan yang akan didapat dengan menikahinya. Patah hati dan merasa dikhianati, dia memilih satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu, yaitu untuk melakukan pernikahan kontrak dengan pria yang bisa ia temukan, atau jika tidak, kekayaan keluarganya akan jatuh ke tangan musuh. … "Tuan, tolong, maukah Anda menikahi saya?" Dia bertanya padanya. Seorang pria yang dia lihat masuk ke kamar kecil tempat pernikahan. 'Dia pasti salah satu tamu,' pikirnya. Maverick terkejut dengan proposal itu. Dia melihat Jeslyn mengerutkan dahi ketika dia menoleh untuk menatapnya. Jelas dia ketakutan padanya, namun dia menenangkan diri, siap untuk melompat ke misteri di hadapannya. "Ini akan menjadi kontrak pernikahan. Kita akan bercerai setelah satu tahun," katanya. Dia juga memerlukan seorang wanita untuk anak nakalnya, jadi dia menjawab, "Deal." Tanpa sepengetahuannya, dia baru saja membuat kesepakatan dengan setan termanis yang pernah ada. ... Dia adalah mimpi buruk negara M, negara di mana kejahatan memerintah. Dia adalah kelinci kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Membunuh lalat? Tidak, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Namun, terpaksa menjadi istri iblis, dia tidak punya pilihan selain melepaskan kepribadiannya yang palsu. Kelinci kecil apa? Siapa bilang dia tidak bisa menginjak jari-jari tangan seorang pianis dengan tumitnya dan pura-pura seperti tidak bermaksud melakukannya? Ha, selebriti ini ingin memainkan kartu kasihan? Apakah mereka ingin mendapatkan simpati masyarakat? Nah, mengapa lagi dia disebut 'kelinci kecil'? Bukankah itu karena dia terbaik dalam berakting imut? Apakah tidak ada yang memberi tahu teratai putih ini yang ingin menyelam ke tempat tidur suaminya bahwa dia mencuri jiwanya ketika dia menampar anak nakal itu?

Hassy_101 · Urban
Not enough ratings
501 Chs

MANJA OLEH TIGA SAUDARAKU: KEMBALINYA SANG PUTRI YANG TERLUPAKAN

Penny memiliki tiga saudara laki-laki: satu adalah CEO miliarder, yang kedua adalah letnan militer termuda, dan yang terakhir adalah aktor yang sukses. Ketiga pria sukses ini hanya memiliki satu kesamaan: menggertak Penny, adik perempuan yang menjadi incaran mereka. Adik perempuan yang mereka tidak pernah inginkan, dan yang mengaku sebagai saudara kandung mereka, sementara adik perempuan yang selama ini mereka hargai ternyata palsu. Setelah menjalani kehidupan yang penuh penindasan di rumah bibinya, beberapa orang yang berpengaruh datang kepada Penny dengan berita tentang asal-usul kandungnya yang sebenarnya. Dia mengira ia akhirnya terbebas dari cengkeraman bibinya, tanpa menyadari bahwa yang menunggunya justru lebih buruk. Pada usia 13 tahun, Penny hanya menginginkan satu hal: agar saudara-saudaranya mencintainya dan memperlakukannya seperti keluarga, sama seperti mereka mencintai adik perempuan palsu mereka. Dia bekerja dan belajar sepuluh kali lebih keras dari siapapun agar diterima oleh mereka. Dalam keputusasaannya, dia secara bodoh terjebak dalam perangkap yang telah diatur oleh seseorang yang berbahaya, tanpa mengetahui tindakannya itu akan menyebabkan kejatuhan saudara-saudaranya dan dia berakhir di penjara dengan hukuman mati. Pada hari eksekusinya, Penny hanya memiliki satu pikiran: Jika dia bisa kembali ke masa lalu, saudara-saudaranya bisa memanjakan adik perempuan palsu mereka sepuasnya! Dia tidak ingin ada hubungan lagi dengan mereka! Dan yang mengejutkan, Penny menemukan dirinya kembali ke hari itu semua dimulai: hari dia lahir. Seperti yang dia janjikan, kali ini, dia tidak akan bodoh mencoba mendapatkan cinta dan kasih sayang saudara-saudaranya. Lupakan keluarga! Dia akan menghasilkan banyak uang, hidup mewah, dan membentuk keluarga sendiri! Tapi tunggu, mengapa sekarang ketika dia tidak ingin ada hubungan dengan saudara-saudaranya, mereka malah terus mengusik urusannya? Bukankah mereka seharusnya memanjakan adik perempuan palsu itu? Mengapa mereka tidak membiarkannya sendiri?! Dan bagaimana mungkin dia menikah di kehidupan ini? Untuk mempersulit keadaan, suami yang tidak pernah dia miliki di kehidupan pertamanya tiba-tiba berinisiatif menjadi ayah dari anak-anaknya?!

BAJJ · Urban
Not enough ratings
397 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT