webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Not enough ratings
402 Chs

45. Bebeb Cielo

"Aku ingin supaya kamu bermain sandiwara denganku," ucap Cielo.

Jantungnya berdebar-debar sambil mengucapkan hal tersebut. Cielo pasti sudah gila. Seharusnya ia memikirkannya kembali. Bagaimana jika Ello bukanlah orang yang tepat untuk diajak kerja sama? Cielo jadi menyesal telah mengucapkannya.

Ello tampak terkejut sambil menautkan alisnya. "Sandiwara apa? Apa di hotel ini ada panggung drama?"

"Bukan! Maksudku, aku memintamu untuk … untuk pura-pura berpacaran denganku," ungkap Cielo dengan wajah yang memerah. Ia malu sekali bicara seperti ini pada pria itu.

Mulut Ello menganga sambil ia mengerjap-ngerjapkan matanya. Sebuah senyuman jenaka mulai membentuk di sudut bibirnya. "Kamu memintaku untuk pura-pura menjadi pacarmu? Kenapa? Kamu pasti bercanda kan?"

Ello terkekeh pelan, tapi kemudian ia berdeham sambil mengatur ekspresinya setelah melihat wajah Cielo yang tidak menunjukkan tanda-tanda ingin bercanda.

"Jadi, kamu serius?" tanya Ello.