Cielo benar-benar malu sekali karena ia jadi terlihat seperti orang kampungan. Selama ini, ia terlalu banyak bekerja hingga tidak tahu peraturan di tempat ini. Ia masih syok karena ponselnya diambil oleh monyet.
Cielo menatap kedua tangannya yang masih gemetar. Ia jadi takut pada monyet-monyet itu.
"Kita pulang saja yuk," ujar Cielo sambil cemberut.
"Eh, kenapa? Pertunjukkan Tari Kecak-nya kan belum dimulai. Masih ada sekitar satu jam lagi. Masa kita mau langsung pulang saja? Sayang sekali. Kapan lagi kita akan ke sini?"
Cielo melemparkan pandangannya ke arah pemandangan laut yang indah. Ombak bergulung-gulung dan kemudian menghantam tebing dengan keras. Ini adalah tempat yang luar biasa.
Ia sendiri tidak akan sering-sering berkunjung ke sini mengingat pekerjaannya yang sibuk terus setiap harinya. Jadi, kesempatan untuk bisa pergi ke sini hanya sekarang ini, kecuali ia ingin santai terus.
"Aku juga belum pernah menonton Tari Kecak sebelumnya," ujar Cielo.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com