Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku
Cerita berkaitan dengan Manga doujin anime hentai tapi mungkin saat terjadi alur dewasa saya akan buat yang biasa saja atau mungkin saya skip agar pembaca tidak jadi ngeres, kalau mau saya juga share kode nuklir silahkan buka sendiri tapi jangan sangkutkan adegan dewasa cerita doujin ke cerita saya, saya pinjam karakternya saja oke
..
Sekilas info
volume pertama ada cerita inti.
volume dua sampai seterusnya adalah cerita sampingan, jadi semisal bosan dengan cerita inti baca saja volume berikutnya dulu
Kubuka mataku, ku ingat terakhir kali aku berada di kamar dengan darah di dahiku.
"Apa mungkin ini adalah surga, namun kurasa bukan ini seperti kamar ku sebagai seorang otaku, benar ini kamar otaku(melihat sekitar banyak tumpukan komik, manga, komputer, tisu) tapi milik siapa?" Pikir ku
Aku mencoba bangkit dari tidur ku mencari tau, dimana diriku sekarang, kucoba berjalan mendekat ke arah pintu namun terasa berat, kedua kakiku gemetar seperti tidak terbiasa di buat berjalan, aku berpikir apa aku gendutan, namun biasanya juga gendut sih.
Kubuka pintu kamar, kulangkahkan kaki ku keluar kamar.
"Hallo apa ada orang lain dirumah ini?" Tanya ku dengan suara agak keras.
Tidak ada yang menyaut aku mencoba lagi turun kebawah untuk mencari seseorang, kucoba berteriak lagi, namun tidak ada jawaban lagi.(dia di lantai 2)
Kulihat rumah ini tidak terlalu besar namun nyaman seperti rumah ku dulu, namun ketika aku melihat bentum rumah ini kurasa ini bukan rumah melainkan apartemen, bisa di lihat dari plafon atas yang tidak seperti rumah pada umumnya, saat aku berjalan menyusuri apartemen ini, tak sengaja aku menemukan bayangan wajah ku yang berbeda dari pantulan cermin.
"Oh tidak, Siapa orang gendut nan jelek ini" ucapku pertama kali tidak sadar.
Aku mencoba menggerakan tangan ku bayangan tersebut mengikuti ku, aku gerakan mimik wajah ku bayangan tersebut juga mengikutiku.
"Aku berpindah tubuh?"
Krittttttt
Kepala ku sakit seketika, kuraskan memori memori tubuh ini berpindah kedalam pikiran ku,
Aku jatuh di lantai karena sakit yang tak tertahankan, setelah selesai sekarang hatiku yang tak kuat menerima memori kotor dari tubuh ini.
"Bangsat, apa yang telah kamu lakukan"
Memori dirinya saat dengan bangganya membuli seorang siswi wanita selama masa smpnya tergambar jelas di pikiranku, bukan hanya membuli ia bahkan hampir memperkosa siswi itu.
"Fuck sejelek jelek otaku dalam diriku aku tidak pernah melakukan hal hina seperti ini, anjing !!!!" Teriakku
Memori masuk lagi, bayangan memori jelas di pikiran ku saat dirinya membuli sangat keterlaluan terhadap siswa lain hingga siswa tersebut di kabarkan bunuh diri, sikapnya hanya biasa saja seakan akan mengatakan "dia bunuh diri itu salahnya bukan salah ku"
Anjing!!!!!!
Dan apalagi ini setelah kamu melakukan pembulian kamu dijauhi teman mu dan akhirnya kamu jadi pencundang gagal seperti ini, huh bangsat kenapa aku harus bertukar tempat dengan si bangsat ini!!!
Kata kata suciku keluar dari a-z, aku sungguh merutuki kebodohan, keegoisn, dan ke sombongan orang ini, sungguh tidak bisa di maafkan.
Biar ku ingat kembali di dunia ini aku adalah Haruka Shinomiya, aku bukan dari keluarga utama Shinomiya, namun hanya cabang, walaupun cabang keluarga ku masih termasuk keluarga yang kaya, Sangat kaya mungkin juga, aku punya adik yang berprestasi dalam bidang voli ataupun atletik, dia bersekolah di SMA Siratorizawa, sekolah bergengsi dalam bidang olahraga dan akademi, selanjutnya ada ibuku yang merupakan pemimpin kantor berita terbesar di provinsi ini, dan ayahku seorang pemilih perusahan pembuat mobil yang pasar dagangnya internasional.
Bangsattttttt, diriku adalah pecundang tidak tau malu, dulu bisa ku banggakan harta ku namun sekarang aku diusir oleh mereka, hidupku hancur aku tidak melanjutkan sekolahku dan aku sudah menganggur selama 1 tahun, uang pesangon ku dari keluarga juga sudah habis.
Kuambil hp ku dan kulihat tanggal berapa ini
2020 Juni 20
"Sehari setalah aku mati kurasa?"
Kudengar suara ketukan pintu dengan keras
Dor dor dorrr
Aku segera membukakan pintu agar tamu tidak menunggu lama.
Setelah kubuka kulihat wanita yang berbadan kecil namun ada keanehan dalam dirinya, dia tampak seperti Tsukasa dari anime "Tonikaku kawai"
"Haruka cepat bayar tagihan apartemen milik mu, kamu sudah menyatakannya akan memperbarui kontrak apartemen ini untuk 6 bulan kedepannya jadi sekarang mana uangnya!!" Ucap Tsukasa.
"Ano siapa dirimu?apa kamu Tsukasa istri dari Nasa?" Ucap ku memastikan.
"Huh kamu sudah tau kenapa harus bertanya lagi!!!"
"Wow one line with Tonikaku Kawai?" Pikir ku.
"Kenapa kamu diam sekarang bayar atau kamu akan meninggalkan apartemen ini dalam seminggu mendatang hingga kontrak mu habis"
"Maaf Tsukasa san, aku belum memiliki uang itu sekarang aku mohon beri aku jeda waktu 2 minggu dari sekarang jadi 1 minggu lebih saat kontrak ku habis, kumohon dengan sangat!!!"
Dia agak kaget saat aku berteriak.
"Huh baiklah kurasa tidak apa tapi kupegang janjimu 2 minggu dari sekarang uang mu harus ada!!"
Dia berbalik menjauh pergi menuju apartemen yang lain mungkin menagih uang dari orang yang menontrak lainnya kurasa.
"Huh selamat, namun sejak kapan Tsukasa jadi pemilik apartemen, di anime dia hanya jadi ibu rumah tangga, namun tunggu sebentar biar ku ingat saat eps terakhir yang ku baca di manga, Tsukasa adalah nona kaguya sang nona bulan, dan Nasa ingin mewujudkan impian Tsukasa untuk jadi orang normal" ucapku pada diri sendiri
"Apa mereka sedang mengumpulkan uang untuk pergi ke bulan?huh semua hal tiba tiba ini membuat ku bingung, lebih baik aku makan dulu lah"
Ku cari makanan di Dapur
"Kosong?"
"Wanjirrrrrrrr kenapa bisa kosong semua, kulkas?rak makanan?snack? Kosong semua"
"Dasar Otaku menyedihkan kamu ini"
"Aku harus bekerja untuk mendapatkan makanan"
Aku segera berganti pakaian dan segera keluar rumah untuk mencari pekerjaan mengingat aku sudah kehabisan uang.
Namun saat aku keluar kamar aku menabrak seorang wanita berkacamata sambil membawa tumpukan kertas
Bugh
Dia terlempar kebelakang dan kertas yang di bawanya berhamburan, aku segera berjalan untuk membantunya namun dia segera menolak bantuan dariku.
Aku tak ambil pusing segera ku kumpulkan kertas kertas miliknya itu dan sekali lagi kulihat manga dalam bentuk kasar atau coretan kurasa
"Tunggu apa itu manga white album 2?" Pikir ku.
Segera aku menyerahkan kertas itu padanya, aku meminta maaf untuk kejadian tadi dan dia mengatakan bahwa itu bukan menjadi masalah dia bergegas menjauh dari ku namun dia agak terkejut saat aku mengatakan.
"White Album?"
"Tunggu tunggu, Kamu tau manga yang akan ku buat padahal itu belum ku publikasi" ucapnya agak cemas.
"Oh maaf buka itu maksud ku, aku tau manga mu, kurasa aku pernah membaca manga yang serupa"
"Apa? itu tidak mungkin! Manga ku ini belum ada yang menyerupai dan belum ku publikasi jika kamu mengatakan aku plagiat aku bisa melaporkan dirimu tuan gendut jelek ke polisi apa kamu tau?"
Ughh kata katanya membuat ku mati lemas.
"Tunggu sebentar apa manga di dunia ini belum sebanyak manga di dunia ku dulu? Oh baguslah kurasa itu bisa menjadi peluang hidupku untuk saat ini" pikir ku sambil tersenyum.
"Tuan gendut apa kamu mendengar ku!!!"
"Maaf maaf ucap ku lancang tadi, biar ku perkenalkan diriku aku adalah Haruka S.." ucap ku agak terpotong
"S..?"
"Tolong panggil aku Haruka, aku adalah penghuni apartemen ini dan maaf mengatakan bahwa manga mu pernah ku lihat sebelumnya, dan perkenalkan lagi aku adalah asisten manga(ngawur nih orang)"
"Oh baiklah nama ku Nanami Nonaka, panggil aku Nonaka"
"Baik Nonaka San, biar ku tebak apa kamu dari kantor penerbit dan biar kutebak lagi mereka menolak manga mu, benarkan?"
Kulihat dia agak kesal saat aku mengatakan itu namun itulah kenyataannya.
"Benar dan kamu sangat benar jadi mau apa dirimu!"
"Aku ingin menjadi asisten manga itu tolong jadikanlah diriku asisten mu"
"Huh?"
"Aku bisa membuat manga mu itu diterima di kantor penerbit jadi kumohon pekerjakan aku, untuk sekarang bukan uang tidak apa tapi tolong berikan aku makanan"
"Apa kamu mengatakan sesungguhnya? Kurasa jika ucapan mu benar aku bisa memberikan makanan untuk mu Haruka san"
"Namun ingat jika kamu main main dengan perkataan mu aku akan segera melaporkan mu ke polisi" ucapnya lagi
"Baik" balas ku
Dia membawa ku menuju apartemen miliknya dan kulihat apartemen itu disulap menjadi ruang kerja mangaka pro, di rak rak kulihat manga yang berjejer banyak.
"Ano Nonoka san apa itu manga yang kamu ciptakan?" Ucapku sambil menunjuk rak.
"Benar aku adalah mangaka pro, sudah 7 manga yang aku ciptakan dan 2 telah di jadikan anime, jika kamu tau contohnya yakusoku no neverland dan gate"
"Astaga itu bisa di bilang suatu master piece, namun kenapa kamu bisa di tolak oleh penerbit"
"Aku sudah fakum dalam pembuatan manga selama 1 tahun dan selama itu juga aku menjadi neet, sekarang karena aku kekurangan uang aku perlu bekerja kembali"
"Owh seperti itu rupanya"
"Baiklah Haruka, aku menagih kata katamu tentang manga ku White album tadi"
"Oh iya, boleh kulihat telah sampai mana dirimu menggambar Nonoka san?"
Dia menyerahkan hasil gambarnya, aku melihat sekilas mangga ini penuh dengan celah dan kualitas yang buruk dan paling parah alurnya tidak sama dengan anime yang pernah ku tonton dulu.
"Nonoka san aku akan jujur, manga mu mungkin memiliki gambaran tokoh yang bagus apalagi penggambaran mata tokoh, tapi apa ini gambar tembok pohon jalan yang semrawut ini?" Kata ku.
"Tehe aku memang pandai mengambar tokoh tapi jika berurusan dengan background aku payah, taukah kamu saat aku menggambar semua manga ku aku perlu asisten untuk bagian pengrapian, dan bagian latar"
"Jadi kenapa kamu tidak menyewa mereka?"
"Kan sudah ku katakan aku kekurangan uang dan aku tidak bisa menyewa mereka dan editor lama ku tidak mau membantu ku sampai manga ku di setujui kantor penerbitnya"
Hmmmmmmm
"Baiklah aku akan jadi asisten manga mu dalam hal merapikan dan menggambar latar" ucapku tanpa pikir panjang.
(Jangan melupakan fakta bahwa aku merupakan keturunan Shinomiya yang memiliki banyak bakat, salah satunya menggambar tentunya)
"Apa kamu yakin? Ku pikir kamu hanya akan menjadi asisten penasihat alur"
"Eh masih ada asisten seperti itu rupanya, baguslah aku akan merangkap itu juga"
"Aku tidak bisa memercayai kata katamu, kuharap kamu tidak berbohong Haruka"
"Percayalah padaku aku adalah master dalam bidang ku, jika kamu tidak percaya silahkan kamu tes diriku"
Dia menyerhakan hasil gambar tokohnya dalam suatu scene di kelas, dia menyuruhku menggamabar di komputernya, sebelum itu aku bertanya dulu bagaimana latar yang dia ingin kan dan dia menjawab terserah padaku.
Hufftttt
Tangan ku mulai bergerak menggerakan pen, dalam hitungan 4 menit aku telah selesai mengambar kondisi kelas yang amat detail sisertai degradasi warna hitam putih yang menawan.
"Apa ini manga ku Haruka kun?" Ucapnya tanpa sadar menambahkan Kun dalam nama ku.
"Benar Nonoka san, itu manga mu dan tugas ku hanyalah memercantik tokoh dalam manga milik mu, kuharap kamu bisa menerima gambaran ku"
"Apa kamu bercanda Haruka kun, gambaran mu sudah setingkat asisten manga yang karyanya jadi master piece, aku akan dengan senang hati menerima mu Haruka kun"
"Baik dan sebelum itu aku mau makanan dulu aku sudah kelaparan Nonoka san" ucap ku
"Oh benar"
Dia segera mengmbilkan ku makan kare sisa, dengan nasi dan minum jus jeruk segelas.
"Baiklah selamat makan Haruka kuharap kamu suka"
Aku segera melahap kare itu kurasa gurih manis serta pedas tercampur dengan baik, walau tidak seenak makanan resto tapi ini juga sudah enak.
"Eh Haruka kun kamu tidak makan selama beberapa hari, jika kurang aku masih ada di dapur"
Mataku berbinar dan ku sodorkan piringku yang sudah kosong
"Tolong tambah Nonoka san dan jika kamu bertanya berapa lama aku tidak makan aku akan menjawab selama 2 hari"
"Ehh gawat dong kalau sampai 2 hari"
Dia segera mengambilkan makanan lagi namun kali ini dia membawakan kare sekaligus penanak nasi dia mengatakan bahwa aku boleh makan semuanya
Dan habislah semua kumakan jadinya, dia agak geleng geleng kepala melihat nafsu makan ku yang amat besar.
"Baiklah Nonoka San karena jam baru menunjukan pukul 12 siang kurasa kita bisa mengambar beberapa halaman manga, kuharap kamu tidak lelah"
"Hehehe kamu mengatakan hal salah kepada ku Haruka Kun, aku adalah maniak manga"
Kamipun segera memersiapakan materi untuk episode ke empat, (aturan penerbitan minim 3 eps yang di serahkan atau boleh lebih), kami berdiskusi tentang apa alur yang akan terjadi saya mengatakan beberapa hal dan tampaknya dia setuju.
Jadi selama dia menggambar eps 4 aku menyelesaikan bagian ku yaitu mulai dari eps 1-3 tan susah namun aku harus selalu bertanya tentang apa latar yang di inginkan, sebab semua yang ada di manga merupakan hasil tangan dan ide si pemilik.
Hingga sampai 3 jam berlalu aku sudah menyelesaikan setengah eps 1 dan kurasa itu sudah cukup, selanjutnya aku pamit kepada Nonoka untuk pergi dan kulihat dia masih fokus pada manganya.
Aku segera pergi keluar apartemennya, namun sebelum keluar aku di berikan uang olehnya.
"Simpan uang ini untuk mu makan maaf belum bisa banyak namun ku harap manga ini bisa suskses dan kita bisa meraih hasil bersama Haruka Kun"
"Baik Nonoka san, terimakasih atas uangnya dan makanan tadi"
"Bukan masalah, sekarang aku akan meminta no telepon mu aku akan menghubungi mu nanti, dan besok kamu harus datang lagi pada pukul 6 malam, aku tak ingin menggambar dalam kondisi panas seperti ini sejujurnya, namun saat melihat gambar mu jiwa mangaka ku bergejolak"
"Jadi jangan lupakan jam 6 sore tepat! "
"Baik Nonoka san" Ucapku lalu menyerhkan no hp ku.
.....
Aku berjalan menuju ke mini market untuk membeli makanan untuk ku makan nanti malam, aku juga sedang berfikir bagaimana menghasilkan uang dengan cepat.
Uang yang diberikan Nonoka san tidak banyak hanya sekitar 5000 yen, kontrak apartemen sebanyak 50rb yen/6 bulan,
hufffftt
Sesampainya di mini market aku membeli beberapa sayur dan beras, dirumah ku masih tersisa beberapa bumbu jadi tidak perlu membeli lagi.
Cring
3500 yen melayang.
Aku melihat ada promo air mineral
3 botol 1,5 l cuma 300 yen langsung aku membelinya tanpa pikir panjang.
Belanjaan sedikit tapi sangat berat, yasudahlah.
Aku berjalan pulang melewati komplek sekolah di tempat tinggal ku sekarang sekolah sma yang ada yaitu Karasuno, pada sore hari banyak kegiatan klub mulai berjalan dari atletik, base ball, sepak bola.
Namun ada satu yang menarik perhatian ku yaitu voli, aku sangat suka voli pada kehidupan ku sebelumnya, dulu waktu smp aku pernah menjadi mvp permainan dan memenangkan kejuaraan nasional.
Aku mencoba mendekati mereka yang sedang bermain, kulihat itu pasti Hinata dan Kageyama yang sedang berlatih karena ditolak klub.
"Oy kageyama apa kamu memerhatiakn dia itu, itu orang yang gendut itu" Ucap Hinata.
"Kamu benar Hinata, apa dia seorang penguntit laki laki dewasa"
"Oy jangan sembarangan bicara nanti dia dengar"
"Lebih baik kamu temui dia dan katakan apa tujuannya"
Hinata segera menghampiri ku.
"Ano tuan san"
"Heh aku masih berumur 16 tahun apa kamu tahu"
"Eihhhhh ku kira sudah tua ternyata selisih satu tahun dengan diriku" Ucap Hinata
"Hahahahaha lucu melihatmu kaget, tenang saja aku hanya ingin menonton voli sebentar aku menyukainya namun jika kamu terganggu aku akan pergi"
"Eh eh bukan bukan aku tidak mengusir mu, kamu menyukai voli kan kan... Jadi mau main bersama kami? "
"Eh apa boleh?" Tanyaku
"Tentu silahkan saja bermain kurasa kageyama akan senang, dan perknalkan aku Hinata Shoyo"
"Perkenalka Hinata san aku Haruka"
"Hanya Haruka? "
"Tenang saja jangan ambil pusing panggil saja aku Haruka"
Kami menuju ketempat kageyama dan kulihat tampangnya agak seram.
Dia menarik Hinata dan berkata dengan pelan namun dapat ku dengar.
"Oy bodoh kenapa malah membawa dia kemari,"
"Tenang kageyama dia Haruka dia berkata hanya ingin menonton kita tapi karena dia mengatakan dia suka voli aku mengajaknya bermain"
"Apa bisa orang gemuk seperti dia bermain bodoh!! "
"Eh tentu bisa kageyama tolol"
Aku memecah pertengkaran mereka,
"Hinata san apa aku tidak di terima di sini, jika memang begitu aku akan pergi"
"Eh kamu dapat bermain dengan kami Haruka san" Ucap mereka berdua.
Kami memulai dengan pasing pasing ringan dalam pasing itu pula aku bertanya tanya mengapa mereka berlatih di luar sedangkan karasuno yang ku tau ada lapangan indoornya.
Mereka agak canggung saat menjawab ku karena mereka di keluarakan karena keributan yang mereka buat sendiri dan menyebabkan mereka di usir.
Obrolan terhenti karena Hinata kehilangan bolanya, disini 2 vs 1 ya.
Lalu dilanjutkan lagi Hinata mengoper terlalu tinggi pada kageyama, karena insting pemain nya dia malah melakukan jumping Spike.
"Gawat aku lepas kendali"
Aku dengan refleks menangkis bola tersebut, bola itu memantul sempurna kearah pasing atas Kageyama.
"Eh kamu bisa Haruka san? " Ucap Hinata tidak percaya.
"Eh itu mudah loh, apa kamu kesulitan Hinata ? "
"Oy oy Haruka apa kamu yakin itu mudah, tadi itu Spike yang terlalu datar dan berputar loh! " Ucap kageyama kaget.
"Huh? Kurasa tadi hal yang biasa belum sampai meluncur di lantai"
Hinata segera menanggukan kepala saat melihat kageyama.
"Haruka san tolong bermain bersama kami agar kami bisa memenangkan pertarungan dan dapat ikut klub voli karasuno" Ucap Hinata lantang.
"Kumohon Haruka aku tau Bertahan mu sangat kuat kuharap kamu bisa membantu kami"
Aku agak kaget saat di mintai mereka berdua namun ya sepertinya itu ide yang bagus karena aku tidak punya kesibukan.
"Eh boleh saja tapi jam berapa karena aku harus bekerja"
"Jam 4 sore dan berkahir jam 6 sore maksimal, dan tunggu Haruka apa kamu tidak sekolah? " Tanya Hinata
"Aku tidak Sekolah sekarang setelah smp aku putus sekolah, dan jangan tanya kenapa, yang penting aku akan datang besok pukul 3,30 disini dan kuharap kamu menjemput ku" Ucap ku.
"Baik Haruka san"
Waktu sudah menujukan pukul 5 dan aku harus pamit kepada Hinata dan Kageyama.
.
.
.
.
.
.
.
Info :
Haruka Shinomiya umur 16 tahun, tinggi 182, berat 120 kg
Adik
Hiyori Shinomiya umur 15 tahun, kelas 1 di sma Siratorizawa, pemegang mendali nasional voli dan lari saat smp.
Ibu
Kyouka Shinomiya, owner kantor berita terbesar se provinsi
Ayah
Yuiga Shinomiya (awalnya Yuiga haruto)