webnovel

147.) Pilihan Sulit

Di apartemen.

"Hey hey ngapain buka baju" tanya ku

"Hanya ku buka luarnya saja, aku gerah" balas Mei

"Oh duduk dulu akan ku buatan minum"

"Baik"

.

Ku duduk berhadapan dengan Mizukage ke 5 ini.

"Kapan kita akan bersama?" tanya Mei

"Aku punya mimpi jadi Hokage di sini, jadi aku bingung bisa bersama atau tidak" balas ku

"Hey asal mu dari Kirigakure bukan Konoha!" teriak Mei padaku

"Memang, tapi aku Ninja Konoha juga, akta ku saja sudah di ganti ke Konoha"

"Aku tidak menyuruh mu melupakan mimpi mu, tapi kamu harus menepati janjimu kepada ku" ucap Mei

"Huh" aku mengehela napas panjang

"Tidak baik menghela napas di depan pasangan, kamu itu laki laki" ucap Mei

"Aku punya cara, kamu pasti tidak mau melepas gelar Mizukage kan?" tanya ku pertama

"Tentu saja tidak mau, tanah yang ku perjuangkan juga itu, masa harus ku lepaskan lagi"

"Kamu mau bersama ku?" tanya ku

"Tentu saja, kamu yang harus ikut aku dan kembali ke desa Kirigakure"

Note : Author yang bingung sama jalan keluarnya.

Ku sarankan pertama, Mei melepas gelar gagal, kedua ku suruh menunggu 5 tahun juga tidak mau, sebab jikalau pun aku mencalonkan diri jadi Hokage saat berhubungan suami istri dengan Mei, tentunya aku tidak akan terpilih, pasti tetua berpikir aku ingin menyatukan desa dengan Kirigakure.

"Masa jabatan mu sampai kapan?" tanya ku

"Sampai aku tidak sanggup lagi tentunya" balas Mei

Aku jadi bingung kembali jika seperti itu, bisa saja menikah saat tua namun ya untuk apa menikah tua itu, orang menikah salah satu tujuannya kan melanjutkan keturunan.

"Baiklah, aku punya jalan keluar terkahir, kamu harus melepas gelar mu dalam 5 tahun, kamu ikut dengan ku di sini, 5 tahun kemudian aku juga akan melepaskan gelar ku, lalu kita tinggal di Kirigakure" ucap ku

"Tidak, aku tidak mau meninggalkan desa ku, kamu yang ikut dengan ku pokoknya"

"Perwakilan chi bunsin boleh?" tanya ku

"Kamu kira aku mau bercinta dengan bayangan!" Mei marah

"Ish jangan teriak teriak, aku laki laki di sini kamu ikut dengan ku harusnya" aku gantian marah

"Tidak mau, kamu sudah menodaiku jadi kamu yang harus bertanggung jawab, harus ikut kemauan ku" balas Mei

"Heh" ucap ku

"Jangan pura pura lupa ya kamu sudah tidur dengan ku"

"Kamu yang mengajak dan aku tidak melakukan apa apa"

"Pokoknya kamu sudah tidur dengan ku, menurut kebudayaan Kirigakure, jika ada pasangan yang sudah tidur seranjang mereka wajib menikah" kata Mei

"Aku tidak setuju pokoknya, aku memberi mu saran terbaik, jika kamu tolak terserah, aku juga sudah bilang di surat jikalau tidak bisa bersama itu memang salah ku"

"Tapi melepas gelar itu sulit loh, lagian aku harus pindah ke sini, mau di taruh di mana muka ku sebagai mantan pemimpin desa"

"Hmm benar juga katamu, tapi bagaimana dong aku tidak ingin melepas juga mimpiku sebagai hokage"

Note : Haruka lebih mementingkan misi agar bisa kembali, entah pilihanya benar atau tidak yang penting bisa kembali saja, sebab Saki adalah perjuangan ia ingin kembali ke rumah.

.

Aku akhirnya minta waktu sebentar untuk berfikir, Mei menanggapi dengan positif sebab ia tak punya jalan keluar juga saat ini, ku suruh ia kembali dulu akan tugasnya kenapa ke desa Konoha, sementara diriku mendinginkan pikiran.

.

"Apa seharusnya dulu ku pilih mengumpulkan pedang saja ya" pikir ku sendirian di sofa ruang tamu

"Tidak juga, tiap misi punya jalan ceritanya sendiri sendiri, kurasa kamu susuh sebab selingkuh dengan Tsunade, padahal kamu sudah ada istri, kamu di awal juga memperingatkan untuk tidak ada misi selingkuh, tapi kamu yang memilih misi selingkuh yang sudah jelas jelas ku berikan pilih lain" ucap peri baik

"Tapi waktu itu aku aku tidak ingin game over, pengguna pedang itu merepotkan, apalagi kisame dengan samehada, ia ikut akatsuki bagaimana jika aku di gruduk oleh anggota lainnya, aku pasti koid juga jikalau melawan mereka, selain obito kekuatan ku juga sulit jika berhadapan dengan rinegan harusnya" balas ku

Note : alasan sulit berhadapan dengan rinegan karena itu mata tuhan, Haruka tidak bisa sembunyi walaupun di dalam bola domain, sehingga percuma ia main di dalam domain jika hasilnya kalah juga.

"Ya itu derita mu, nikmati saja ya Haruka" ucap kedua peri lalu pergi menghilang

"Hmm hidupku ternyata tidak senang terus, apa ku campakan saja Mei ya" pikir ku

"Misi baru muncul, jika kamu mencampakan Mei hidup mu langsung selesai, jadi jangan di campakan" ucap peri jahat tiba tiba muncul

"Astaga kenapa sih tambah menyusahkan" teriak ku

.

Jam 3 sore.

"Sensei latihan tidak hari ini?" tanya Sakura setelah mengetuk pintu

Ku buka pintunya.

"Oh ada 4 murid ku ya, masuk dulu saja, kita belajar teori hari ini, sensei tidak enak badan sekarang" balas ku

"Sensei sakit?" tanya Hinata

"Tidak, hanya tidak ingin latihan di luar dulu, kalian tidak masalah kan belajar teori dulu?" tanya ku

"Oh ku kira sakit, kami tidak masalah, sebab jikalau kembali ke tim pun mereka tidak ada juga" kata Ino

.

Di ruang tengah, ku siapkan papan tulis dan kapur.

Ku ceritakan soal soal detail menjadi seorang Ninja, seperti attitudenya yang tidak di jelaskan, contohnya bahwa ninja jangan pernah tersulut emosi, harus tenang, sebab ada juga kapan mengeluarkan emosi dan kapan menahan emosi.

"Sensei sebentar jangan di hapus biar ku tulis dulu" ucap Sakura fokus menulis uang lain juga

"Apa kalian tidak bisa mengingat ini?" tanya ku

"Teori sensei unik, aku mau mencobanya, jadi perlu ku tulis dulu" ucap Tenten

"Baiklah, tulis dulu, akan ku ambilkan minum untuk kalian" ucap ku

"Biar ku ambilkan Sensei, kamu istirahat saja" ucap Sakura

"Ya sudah sana ambilkan dulu di dapur"

.

Sakura datang dengan nampan berisi 5 jus jeruk dingin.

Note : di dunia shinobi zaman Naruto ada kulkas, ini di buktikan dengan adanya ice cream dan listrik.

"Terima kasih ya" ucap ku mengambik satu gelas

"Yoi sensei"

.

Pelajaran berlanjut ke sesi sharing, ku katakan beberapa pengalaman ku menjadi ninja, contohnya adalah saat aku menjadi anbu selama 1 tahun.

Jam 7 malam Sasuke datang.

"Eh yang lain ada" ucap Sasuke

"Kamu tolong belikan makanan Sasuke, belikan 4 lagi" suruh ku

"Tidak usah sensei, kami mau pulang juga" tolak Ino

"Jangan di tolak, ini makanan murah juga kok" ucap ku

"Mana uangnya sensei?" tanya Sasuke

"Ini" ku serahkan uang 10 rb ryo

.

Sasuke pergi lalu 4 murid ku suruh mandi sekalian di kamar mandi ku, untuk pakaian pakai dulu yang tadi toh tidak ada keringat juga.

"Sensei tidak ingin ikut?" Sakura menggoda

"Benar apa sensei tidak ingin memegang dadaku lagi?" tanya Ino

"Jangan Sensei itu mesum loh, tapi jika ingin melihat sedikit ku perbolehkan" kata Tenten

"Um sensei mari ikut mandi" ucap Hinata

.

"Kalian ini kesambet apa, aku tidak suka dada kecil, sana segera mandi" balas ku

"Ara ara apa 4 gadis ini tidak bisa memuaskan mu sensei?" tanya Ino menggoda dengan membuka sedikit kerah bajunya mencoba memerlihatkan dadanya

"Astaga kelihatan putingnya" pikir ku

.

"Ino jangan menggoda ku, buruan mandi atau ku mandikan!" ancam ku

"Sini sensei mandikan aku dan kami sekalian" ucap Sakura berani

"Hmm dasar murid murid mesum" ucap ku

"Hahaha" mereka ber empat tertawa bersama sebab berhasil membuat Haruka malu malu

.

Jam 7.30 Sasuke kembali.

"Sensei aku mau mandi dulu, kamu sudah mandi?" tanya Sasuke

"Shuttt kamu ini laki laki bukan sih ada 4 gadis loh di sini" ucap ku

"Kenapa memangnya, mereka kan masih anak anak" balas Sasuke

"Sadar diri Sasuke kamu juga masih kecil" ucap Sakura

"Eh" Sasuke kaget

"Tidak usah kaget!" teriak kami

.

"Baiklah mari mandi dulu, kalian makan duluan boleh, jangan mengintip ku loh ya, tubuh sensei ini masih suci, nanti ternoda akan tatapan mesum kalian" ucap ku

"Tidak sensei, kamu terlalu tua untuk kami" ucap Hinata

"Eh eh eh, bisa saja Hinata" ucap Tenten

Ku tinggalkan 4 murid ku itu lalu masuk ke dalam kamar mandi bersama Sasuke.

"Airnya bekas siapa ini sensei?" tanya Sasuke

"Bekas 4 orang itu, kamu buang saja" ucap ku

"Baiklah"

.

Kami mandi selama 15 menit hanya shower tanpa berendam.

"Sasuke di mana pakaian ku?" tanya ku

"Kamu tidak selalu bawa sensei, pakaian mu ya ada di lemari tengah" ucap Sasuke

"Tolong ambilkan" suruh ku

"Ambil sendiri" ucap Sasuke sudah mengenakan baju lalu keluar kamar mandi

.

Ku lihat baju ku tadi.

"Sialan Sasuke kenapa ada pasta gigi di sini!" teriak ku

"Hehe" Sasuke tersenyum

.

Ku keluar menuju ruang keluarga.

"Wow sensei kenapa tidak pakai baju?" tanya Sakura memerah melihat tubuh ku yang putih dengan otot dan 6 roti sobek

"Jangan lihat kalian berbalik dulu" suruh ku

"Jarang jarang melihat pemandangan indah masa di suruh menghindar" ucap Ino

"Hey anda anda anda, berbalik dulu Ino!" teriak ku

"Otot laki laki dewasa memang beda ya" ucap Hinata fokus dengan tubuhku

"Sasuke buka bajumu tunjukkan perut mu pada mereka!" teriak ku menyuruh Sasuke

"Perut ku datar sensei" balas Sasuke

"Jika kalian ingin melihat harta karun besar laki laki tarik saja handuk sensei" ucap Sasuke

.

"Hey!" teriak ku pada Sasuke saat memilih baju

.

"Tarik Sakura!" teriak 3 temannya

"Eh kenapa aku?" tanya Sakura

"Lakukan saja!" teriak Sasuke menyemangati

"Jika kamu beranjak 1 cm dari situ ku hapus kamu dari daftar murid ku" ancam ku

Sakura jadi diam.

"Sensei curang!" teriak Ino

"Ini privasi Ino, bagaimana sensei bisa menikah jika barang sensei ku perlihatkan pada kalian dulu" ucap lalu kembali ke kamar mandi

"Oh benar juga"

.

Jam 8 kami baru mulai makan malam.

"Selamat makan" ucap kami bersama

.

Jam 9 malam.

"Kalian tidak kembali?" tanya Ku

"Tidak, kami akan menginap di sini" balas Tenten

Ku berikan tatapan tajam.

"Kenapa sensei?" tanya Ino

"Apartemen ku sempit, kalian mau tidur di mana?" tanya ku

"Ini luas sensei" komentar Sakura

"Aku bawa futon lipat sendiri" ucap Hinata

"Aku juga" kata Tenten

"Sasuke bertindak lah!" ucap ku

"Yeh sudah ngimpi" ucap ku melihat Sasuke sudah terlelap

.

Ku biarkan 4 murid ku tidur namun ku berikan batas antar ku dengan mereka

.

Jam 6 pagi.

Bangun tidur, ku lihat 4 murid ciwi ku sudah ada di dapur sedang memasak.

"Kalian masak apa?" tanya ku menghampiri ke dapur

"Masak nasi goreng"

"Baiklah sampai jumpa aku mau makan di luar" ucap ku

"Sensei!" ucap 4 murid

"Kalian masak nasi goreng 4 orang loh, seorang saja cukup, jadi tidak meyakinkan bagiku" ucap ku pada mereka

"Tenang ini pakai resep ibuku jadi pasti enak" kata Sakura

"Baik baik, ku tunggu di ruang tengah ya"

.

Jam 6.30.

"Mana tomatnya?" tanya Sasuke

"Sensei tidak punya tomat Sasuke kun, jadi tidak ada lalapan tomat" balas Sakura

"Heh sensei tidak beli?" tanya Sasuke kaget

"Tidak usah kaget bangke, kamu murid durhaka" ucap ku

"Hanya tidur duluan masa dibilang durhaka" kata Sasuke sambil makan nasgornya

"Bukan itu, tapi sebelumnya"

"Sebelumnya kan hanya mandi"

Ku pijat mukanya Sasuke karena gemas.

.

Jam 8 pagi.

"Kami kembali sensei" ucap Hinata

"Hati hati di jalan, nanti sore datang lagi ya" ucap ku

"Baik"

.

Hanya tinggal aku dan Sasuke.

"Kamu tidak latihan dengan Kurnia sensei?" tanya ku

"Tidak, nanti jam 12 aku akan melakukan misi sebabnya"

"Oh ya sudah jika begitu, aku mau keluar dulu"

"Kemana sensei?" tanya Sasuke yang tiduran di sofa

"Ke tempat yang sejuk, aku mau bermeditasi"

"Kelihatannya membosankan, aku skip ikut"

"Aku tidak mengajak mu"

.

Jam 9 sampai di air terjun desa Konoha dekat dengan hutan kematian.

"Hufff huhhh, udara yang segar" ucap ku

.

Ku mulai duduk di pinggir atas air terjun menikmati alunan suara gercik air turun.

"Bagimana keadaan Sasuke?" tanya Itcahi tiba tiba ada di samping ku

"Hey kamu jangan terlalu sering muncul secara tiba tiba, Sasuke baik ia akan menjalankan misi nanti siang" balas ku

"Tolong rawat dia ya" ucapnya lalu pergi lagi

"Baik" balas ku kembali fokus menikmati suasana

.

Jam 12 siang.

"Aku lapar" ucap ku

Ku buat chi bunsin, ku suruh ia membelikan ku makanan di warung.

Jam 12.30 ia datang kembali namun ada wanita yang mengikutinya.

"Sayang kenapa ikut" tanya ku

"Yah kamu ku cari di rumah tidak ada, kata murid mu kamu keluar, kebetulan ku lihat chi bunsin mu, jadi ku ikuti" balas Mei

"Kamu sudah makan?" tanya ku

Mei menggelengkan kepala.

"Ya sudah mari makan dulu, kurasa ini pas untuk berdua" ucap ku

"Baiklah"

.

Sambil makan.

"Sudah menemukan jawabannya?" tanya Mei

"Sudah" balas ku

"Bagimana hasilnya?" tanya Mei

"Aku akan ikut dengan mu, tapi aku akan menbubarkan tim ku dulu, setidaknya hingga murid ku jadi sannin"

"Itu kelamaan Haruka" ucap Mei

"Baiklah Jounin" ucap ku

"Chunin" kata Mei

"Baik baik kamu tau saja sistem tim di sini, paling tidak dua tahun" ucap ku

"Satu tahun apa tidak bisa? Sebentar lagi kan ujian Chunin, akan ku gunakan wewenang ku untuk menaikan murid mu jadi Chunin" ucap Mei

"Tidak bisa 2 tahun angka minimal dari ku"

"Ayolah apakah kamu tidak mau segera berhubung badan dengan ku?"

"Bukannya begitu, tapi aku baru saja jadi guru, aku tidak ingin mengecewakan murid ku"

"Kamu terlalu kaku, tim Ninja itu tidak akan bertahan lama juga pada akhirnya, akan ada perpisahan juga jikalau salah satunya sudah lulus jadi Chunin"

"Ya memang maka dari itu, sebelum itu terjadi aku ingin membuat kenangan tim terbaik, agar murid murid ku tidak lupa akan tim yang pernah jadi keluarga mereka"

"Hmm baik baik, 2 tahun, selepas itu kamu harus kembali ke Kirigakure" ucap Mei sambil bersandar padaku

"Iya, akan ku lakukan" balas ku

.

4 bulan berlalu, ujian Chunin sedang berlangsung sekarang.

Di gedung tengah hutan kematian.

"Ayo tebak tebakan murid siapa yang lebih duluan datang" ucap ku

"Pasang taruhan saja sekalian" ucap Asuma

"Baiklah, 5000 ryo ya" ucap ku

"Oke, ku pasang ke tim ku" ucap Asuma

"Aku pasang ke tim ku" ucap Kurenai

"Aku ke tim ku juga" kata Guy

"Kakashi tidak ikut?" tanya ku

"Baiklah ku pasang ke timnya Haruka" ucap Kakashi

"Oke, aku pasang ke tim nya Asuma" ucap ku

.

1 Hari berlalu.

Tim pertama adalah dari Otogakure.

"Yah zonk, kita buat minum minum saja nanti" ucap ku

"Ide bagus, kita lakukan" ucap Asuma

"Dasar para sensei aneh" komentar Kurenai

.

Note : sekarang sedang ujian ke dua, dimana ujian akan berlangsung selama 5 hari.

.

Hari ke dua, tim Konoha belum muncul.

.

Hari ke tiga, tim Kurenai lolos

.

Hari ke empat, tim Asuma, tim Guy lolos.

.

Hari ke 5, 2 menit sebelum penutupan tim ku baru muncul.

"Hey kalian itu apa tersesat?" hina ku pada mereka

"Sensei tolong bantu Sasuke dulu, kami di hutan di serang ninja Otogakure" ucap Sakura

"Eh Sasuke sehat bukannya?" tanya ku

"Ada tanda aneh di lehernya" ucap Naruto

"Astaga aku lupa akan hal ini" pikir ku

.

Ku bawa Sasuke ke ruang medis.

Para sensei Konoha datang.

"Ada apa dengan Sasuke?" tanya Kurenai

"Ia kena segel pengunci" balas ku

"Bukan ini segel kutukan dari Orochimaru" ucap Anko

"Kamu tau ini?" tanya Kakashi merujuk pada segel di tanda di leher Sasuke

"Yap ini segel kutukan, dimana segel ini hanya bisa hilang jika Sasuke ikut Orochimaru, sebab ia yang membuat segel, namun segel ini di gunakan juga untuk membuat wadah baru untuk memberikan umur baru bagi Orochimaru" ucap Anko

"Segera telusuri hutan cari Orochimaru" ucap Kakashi pada antek anbunya sebab ini hal yang berbahaya

.

"Aku memilih mati saja sensei daripada di jadikan wadah" ucap Sasuke padaku

"Kamu yakin? Jika iya akan ku bunuh sekarang" balas ku

"Haruka, jangan gegabah" teriak Kurenai

"Hanya bercanda" balas ku sambil tertawa

.

Ujian berjalan, yaitu seleksi lanjutan sebab terlalu banyak ninja yang lolos di ujian ke dua.

Naruto melawan Kiba.

"Dua murid yang pernah ku didik juga" ucap ku

"Aku yakin pasti anak didik ku yang menang" kata Kurenai

"Jangan salah nona, Naruto itu keluar desa selama 5 bulan loh, waktu kembali ia menguasai jutsu rank B" ucap ku

"Ya sama kalau begitu, tapi Kiba sekarang punya jutsu baru"

"Jangan bertengkar sensei, mending menyemangati Naruto" lerai Sakura

"Ini seru Sakura, kamu debat sana juga dengan murid Kurenai sensei" suruh ku

.

Di arena pertandingan.

Kedua murid saling tinju dengan taijutsu, walaupun hanya taijutsu tingkat rendah, karena tubuh mereka masih muda, jika terkena serangan pasti sakit juga.

"Rasengan!" teriak Naruto

"Katsuga!" teriak Kiba

Kedua jutsu berputar antara chakra dan badan yang di putar saling bertemu.

"Duar!" keduanya terlempar hingga menabarak dinding

"Naruto jika kalah kamu ku usir dari apartemen ku, jadi tidak ada makan gratis lagi!" teriak ku

"Sensei jangan mengancamnya!" Sakura marah

"Itu kata kata agar ia semangat Sakura" balas ku

.

Naruto bangkit sebeb memperjuangkan tempat tinggalnya bukan karena gratis, tapi karena ia terlanjur nyaman dengan keluarga kecil barunya itu.

"Jurus seribu bayangan!" teriak Naruto

"Kiba fokus!" teriak Kurenai entah di dengar atau tidak

.

Kiba memakan sebuah pil berwarna merah, akamaru juga, yang membuat bulu akamaru jadi merah juga.

Kiba dan Akamaru memutar badan untuk menghancurkan bayangan Naruto.

Puf puf puf

Suara bayangan yang hilang jadi asap.

"Sial bagaimana cara mendekatinya" pikir Naruto di dalam tanah

"Dimana kamu Naruto" pikir Kiba sambil malakukan jutsu

.

Pertandingan sudah berjalan 20 menit namun belum ada yang keluar jadi pemenang.

"Hebat juga mereka masih bertahan" ucap sensei dari desa lain

"Ninja Konoha memang tidak bisa di remehkan" ucap sensei dari Suna

..

Naruto menyerang secara langsung dengan rasengan, namun gagal sebab Kiba itu lincah.

.

"Huh huh" Naruto dan Kiba sama sama sudah kelelahan

.

Naruto kembali berlari mendekati Kiba dan Akamaru.

"Rasakan Rasengan ku!" teriak Naruto

Puff

Naruto mengeluarkan bayangan ternyata.

Boom!

Naruto asli keluar dari asap, serangan Rasengan langsung terkena ke perut Kiba.

Plak!

Ku jauhkan Naruto sebelum jutsu Rasengannya mengobrak abrik isi perut Kiba.

"Naruto menang" ucap Wasit sebab aturan mengatakan sensei wajib menghentikan jikalau jutsu yang di keluarkan muridnya berbahaya, tapi kasus ini Kiba yang kalah duluan

.

"Horee menang tapi ini sakit sensei" ucap Naruto

"Kamu juga yang lepas, harusnya hanya mengenai saja, jika tidak ku cegah kamu akan membunuh teman mu loh" balas ku

"Hehe maaf maaf jutsu ini belum bisa ku atur"

.

Di luar arena.

"Kita datangi Kiba" ucap Kurenai sensei pada Hinata dan Shino

"Baik Sensei"

.

Selanjutnya pertandingan antara Lee melawan Gara.

Gara menang dengan mudah namun kali ini bukan kaki dan tangan lee yang patah, tapi sendi tangannya meleset saja.

"Bagus Gara kamu hebat" ucap ku

"Kamu kenal dia sensei?" tanya Naruto

"Iya, ia jinchuriki sama dengan mu" balas ku

"Oh ternyata biju tidak hanya satu ya"

"Ada 9, sesuai jumlah ekor, seperti punya mu kyubi yang berarti 9, yang di miliki Gara di sebut Ichibi" balas ku

"Oke oke aku paham"

.

Pertandingan Sakura melawan Ino.

"Shanaro!!!" teriak kedua wanita muda itu dengan tangan siap memukul

Boom!

Pukulan menghancurkan separuh arena pertandingan.

"Gila wanita itu mengerikan" komentar Naruto

Asap belum hilang tapi pertandingan masih berlanjut dengan pukulan demi pukulan di layangkan kedua murid.

Boom!

Boom!

Keduanya terpental setelah menerima pukulan tepat sama sama di pipi.

"Cuih" Sakura meludah darah

Ino pun sama.

.

"Ino menyerah saja, kamu terlalu lemah untuk ku" ucap Sakura

"Mana mungkin pig, aku akan menang di pertandingan ini!" teriak Ino kembali menyerang

Sakura ikut maju.

Boom!

Pukulan terakhir menjatuhkan mereka berdua.

"Siapa yang menang sensei?" tanya Naruto

"Kalah semua, aturan seleksi ini jikalau tidak ada yang berdiri kedua gugur" balas ku

.

1

2

3

.

"Seri, kedua murid di nyatakan gugur" ucap wasit

"Sakura hebat, mari kita jenguk murid kita" ajak Asuma padaku

"Kamu ikut Naruto?" tanya ku

"Tidak sensei, berikutnya pertandingan Hinata aku berjanji akan menyemangati dirinya"

"Baiklah semangati cinta mu ya" ucap ku

"Dia bukan cinta ku sensei!" teriak Naruto

.

Di ruang medis.

"Sakura kamu bisa berkata kata?" tanya ku

"Bisa sensei aku hanya tidak bisa bergerak sekarang, maaf aku tidak bisa lolos ke babak berikutnya" ucap Sakura

"Hey seharusnya yang kamu khawatirkan itu wajah mu sebab bengkak, kamu wanita loh" ucap ku bercanda dengannya

"Jangan bercanda sensei, aku sedang sedih ini" balas Sakura

"Maaf maaf, kan aku sudah bilang juga bukan, ujian chunin itu tidak mudah, kalah wajar, tapi kamu sudah baik, lekas sembuh dan jalankan misi agar bisa naik ke chunin juga" ucap ku mengelus rambutnya

"Baik sensei, sekali lagi maafkan aku"

"Tidak masalah, aku tidak menyesal" balas ku

.

Aku kembali ke rumah sakit, sebab sebentar lagi giliran Sasuke bertanding.

"Sasuke sudah sehat?" tanya ku

"Sudah sensei" balas Sasuke sudah bersiap

"Baiklah mari ke arena, mungkin dua pertandingan lagi kamu akan bertanding" ucap ku

"Baik sensei"

Note : Sasuke sudah di tawari ikut dengan Orochimaru oleh 4 anteknya, Sasuke tertarik sebeb selama ini senseinya hanya bercanda dan bercanda dengan dirinya, ia lama berkembang, ia berniat keluar desa saat kekacauan nanti.

.

Di arena, Hinata sudah kalah dengan Neji.

"Kamu baik Hinata?" tanya naruto

"Uhuk uhk, aku baik Naruto kun, terima kasih telah menyemangati ku walaupun aku mungkin sudah di pastikan kalah" balas Hinata

"Tidak, Sistem ninja ini yang salah, mana ada laki laki melawan perempuan, nanti aku akan protes ke panitia agar tahun depan bisa di pisah antara perempuan dan laki laki" ucap Naruto

"Kamu ini sok pahlawan Naruto, dunia ninja itu dalam pertempuran tidak ada perbedaan gender lagi, kamu mati ya sudah selesai cerita Ninja mu, pertempuran keras, kamu wanita jadi Ninja ya artinya sudah sadar risikonya" ucap ku

"Eh tapi bukannya salah juga laki laki lawan perempuan?" tanya Naruto

"Ya tidak juga, seperti yang ku katakan tadi dunia ninja tidak ada perbedaan gender" balas ku

.

Pertandingan Sasuke melawan ninja Kirigakure, baru 5 menit Sasuke berhasil menang dengan jutsu bola apinya.

Note : Sasuke menahan efek sakit saat mengeluarkan chakra karena tanda segelnya.

.

"Segel mu bereaksi?" tanya ku walaupun Sasuke tidak kelihatan kesakitan

"Tidak sensei ini biasa saja" balas Sasuke

Ku pegang segelnya

"Aw aw sakit sensei!" teriak Sasuke

"Katanya tidak sakit" ucap ku

"Jika di pegang sakit juga sensei" balas Sasuke

Next....

Next chapter