webnovel

31. Bertemu Anak

Tiga hari berlalu.

"Pak Hajin, saya sudah melakukan tes dan hasilnya 3,4 gram per takaran saji 1 biskuit..., kami sudah menguji juga 7 sampel di tempat berbeda, hasilnya sama 7 itu mengandung melamin di kisaran 3,4 gram, ini jauh dari batas aman konsumsi, apalagi bayi mengkonsumsi lebih dari satu biskuit" (Salah seorang profesor biologi di Universitas Beijing)

"Aku akan segera melaporkan dan menggugat produsen biskuit, aku akan mengambil data sekarang apa bisa?"

"Tentu saja bisa pak, kita harus segera mencegah sebelum banyak korban berjatuhan lagi!"

.

Ku ambil data di Universitas lalu ke perusahaan hukum bagian Jaksa

.

Ku jelaskan apa tuntutan ku dan alasan kenapa aku menuntut.

"Tuan apa data ini bisa di pertanggungjawab kan?" Jaksa konsultan ku kaget melihat datanya, kaget sebab anaknya juga mengkonsumsi biskuit ini

"Data dari rumah sakit mengatakan ada kandungan melamine berlebih di darah anak ku, data tes kandungan melamine di biskuit terbukti, 7 sampel di tempat berbeda hasilnya 7 7 nya terbukti"

"Mari segera ke kepolisian untuk melaporkan masalah ini, kota upayakan agar produksi berhenti dulu dan distribusi terhenti, urusan penarikan produk dari pasar kita lihat dulu di sidang"

"Oke"

.

.

Laporan di ajukan di kepolisian, kepolisian langsung bertindak cepat dengan melayangkan pemberhentian aktifitas pabrik pembuat biskuit sampai hasil sidang di tentukan.

.

Surat tuntutan sampai ke tangan hakim tingkat kedua.

Surat panggilan untuk penanggung jawab pabrik di antar dan 3 hari kemudian sidang yang diliput semua media televisi di siarkan.

Para ahli dan pakar makanan mengikuti dan siap memberikan kesaksiannya.

Sidang di mulai.

Isi tuntutan.

Pabrik... Selaku produsen dan distributor biskuit... Serta produk kemasan lainnya, harus mempertanggungjawabkan tindakan penggunaan melamine berlebih di produk mereka.

1. Pemberian uang ganti rugi sebab korban anak dari Yu Hajin dan Su Wanqiu hampir meninggal, keluarga korban menuntut sebanyak 10 juta yuan karena ini termasuk pembunuhan berencana.

2. Penanggung jawab pabrik harus dihukum seberat beratnya atas apa yang dia lakukan, hukuman mati adalah hal yang layak untuknya.

3. Keluarga korban ingin meminta pemerintah ataupun staf pabrik untuk segera menarik peredaran produk bermelamine dari pasar sebelum jatuh lebih banyak korban.

.

Debat pun terjadi.

Pihak pabrik mengelak dan berusaha meyakinkan hakim bahkan mereka sampai menyewa pengacara top negara yang sering muncul di tv dan pernah ku undang di acara TITS dulu.

Pihak ku pun tak mau kalah, ku tunjukan bukti data dan rekaman tes dari awal hingga akhir untuk pembuktian jika produk mereka berbahaya.

.

Pihak pabrik mengelak dengan mengatakan penguji bisa saja memalsukan barang bukti.

Disinilah kepolisian memberikan kesaksiannya, bahwa barang bukti yang di uji kan tak mungkin di palsukan.

.

.

Hasil hakim sudah berat sebelah.

"Maaf hakim saya ingin berbicara sebentar sebelum anda memutuskan" Ucap ku

"Silahkan"

"Saya di sini selaku manusia dan ayah dari anak saya, sangat menayangkan hal ini terjadi, konsumen sudah terlanjur percaya pada produk ini, penjualan mereka naik namun mereka terlalu tamak, saya marah atas tindakan mereka sebab mereka adalah lintah darat tak punya hati nurani, tak memikirkan bayi atau anak kecil yang memakannya, dengarkan kata dokter tadi, komplikasi yang bisa menyebabkan kematian, apa mungkin mereka tak melakukan riset dulu di produk olahan mereka, jika ingin berkreasi silahkan saja, namun saya sarankan bos mereka dulu yang mencobanya, lalu saya ingin berkata kepada hakim untuk memberikan hukuman seberat beratnya pada pelaku, bisa adil dan melogika hasil putusan sidang nantinya sebab di hadapan ratusan wartawan dan peliput internasional, mata dunia sedang melihat tiongkok dan hukum di sini, jadi saya harap pak hakim tak mempermalukan hukum negara yang suci ini" Ucap ku

Pak Hakim agak tersendat dengan kata kata ku. (Di sini Hakim sudah di suap oleh pemilik pabrik)

Aku sudah mengetahui hukum di sini tak bersih, di tingkat satu saja suap masih ada apalagi hanya di tingkat dua, jadi aku punya kejutan jika hakim memberikan putusan yang tak masuk akal.

.

.

Hakim membacakan putusan sidang.

1. Produsen pabrik wajib menarik seluruh produknya dari pasar.

2. Pabrik selama waktu tertentu akan dalam pengawasan pangan negara

3. Penjara 2 tahun untuk direktur pabrik...

Ketuk palu tiga kali.

.

Aku tepuk tangan lalu di lanjutkan oleh penonton sidang karena lelucon dari hakim ini.

Suprise ku pun muncul.

Di proyektor ku tunjukan transaksi hakim dan salah seorang utusan pabrik dan rekaman suara yang intinya meminta hakim untuk meringankan hukuman.

Bukti transaksi bank ku tunjukan(ini dilakukan oleh polisi)

.

Ruang sidang langsung ricuh dan hakim serta asisten hakim langsung jadi bahan sorakan penonton sidang.

.

.

Sidang di hentikan dan hasil putusan belum di tetapkan kembali, pelaku untuk saat ini di tahan sementara.

Tak berselang lama berita pun muncul dengan time line hukum di negeri sangat kotor.

Hakim tak tau malu.

Hakim otak udang.

Hakim gak punya otak.

Hakim tolol sampai dengkul.

.

.

Di sini 1 hakim dan 4 asisten di tahan di kepolisian karena terbukti menerima suap yang membuat hasil sidang berubah.

.

Kasus biskuit bermelamine naik ke tingkat pertama.

Karena sudah jadi sorotan dunia kurasa hakimnya sudah punya malu, jadi aku tak akan menyewa mata mata lagi di sini.

.

Sidang dilakukan 3 hari setelahnya.

Hasil putusan sidang yang sebenarnya.

3 tuntutan ku di kabulkan ditambah staf yang terlibat dalam pengadaan produk makanan bermelamine di hukum sesuai porsi kejahatan.

Ada 40 orang yang terlibat dan tau.

10 di antaranya memberikan penjelasan palsu dan akhirnya membuat hukuman mereka di beratkan.

.

Hasil putusan untuk 1 hakim dan 4 asisten hakim, hukuman seumur hidup!!

.

.

Dalam kasus ini seluruh china langsung dalam kekacauan sebab lelucon yang hakim buat di tingkat kedua, lalu kacau berikutnya karena produk pabrik sudah banyak di konsumsi oleh banyak bayi dan anak kecil.

Citra China di mata dunia jadi buruk karena kasus ini, namun aku mendapatkan untung dari ini sebab citra ku meningkat dan aku mendapatkan gelar hero karena berani membongkar kejahatan hukum di negeri sendiri.

Orang bilang rakyat miskin jangan mainan hukum, sebab hukum itu hanya mainan orang ber uang saja.

Aku sebenarnya kalah soal uang jika di bandingkan dengan pemilik pabrik, namun sayangnya aku punya dukungan seluruh masyarakat Tiongkok dimana dukungan mereka melebih uang sebanyak apapun di dunia.

.

Aku dan istri pun banyak di undang jadi bintang tamu acara acara televisi, mereka mewawancarai ku dan istri, Yuan Yuan ikut juga dan sesekali dia mendapatkan sorotan kamera.

.

Sebulan kemudian peristiwa ini mereda Ke viral-an nya.

Kompensasi sebanyak 10 juta Yuan tak ku ambil pribadi, namun secara nyata ku sumbangkan ke seluruh panti asuhan dan panti jompo serta rakyat di bawah garis kemiskinan.

Jadi sepeserpun tak ku ambil dan Wanqiu memang sudah setuju di awal sebab Wanqiu tak ingin keluarga kecilnya jadi incaran penjahat.

Lalu alasan kenapa aku menuntut 10 juta adalah memang begitulah uang di hasilkan di hukum.

.

Kembali beraktifitas normal, namun karena sudah terlanjur populer dan keamanan di apartemen sudah tak kondusif akhirnya aku dan sekeluarga pindah ke rumah di kawasan elite, aku tak membelinya namun hanya menyewa saja yaitu di harga 3000 yuan per bulan.

Mahal bagi sebagian orang, namun cukup murah bagiku yang membutuhkan keamanan dan privasi.

Toh mahal mahal tapi lengkap juga fasilitasnya, seperti kamar ada 5 buah dengan 3 kamar mandi, satu di kamar utama, satu di luar kamar lantai satu, satunya di lantai atas.

Ada halaman yang lumayan luas untuk Yuan Yuan bermain, jalan depan rumah yang bersih sebab rumahku masuk di kompleks perumahan elite yang ada biaya tambahan untuk kebersihan dan keamanan (sudah dimasukan kedalam tagihan bulanan).

Ada garasi dan ada taman dengan kolam ikan kecil untuk bersantai.

.

Akomodasi untuk ku mudah mudah saja sebab aku bawa mobil, cuma yang susah itu untuk 4 adik yang kuliah, mereka perlu bersepeda 30 menit, 3 kali lebih lama daripada di apartemen dulu, tapi untungnya mereka tak mengeluh jadi aku tak perlu mikir solusi untuk menyewakan apartemen dekat kampus untuk mereka.

(Jikalau ingin pindah pun 4 adik perlu mikir mikir soal biaya juga, memang benar sekarang mereka sudah kerja sampingan cuma uang hasil kerja perlu di simpan untuk persiapan tahun depan dimana aku mulai lepas tangan dari biaya kuliah mereka) (

.

.

Keempat sama sama kerja jadi pelayan resto, sebab disinilah jam kerja yang paling fleksibel, gaji di kisaran 100 Yuan untuk 3 bulan awal dan akan naik berkala 25 Yuan untuk tiap bulan sampai mentok di gaji 200 yuan.

Sebenarnya aku kurang setuju jika mereka jadi pelayan resto, sebab ku pikir itu tak sesuai dengan passion prodi universitas yang mereka pilih, seharusnya mereka kerja sesuai hobi atau bidang yang di sukai, contohnya Qinqin di kesehatan, mungkin saja dia bisa magang di apotek ataupun klinik namun hanya jadi resepsionis, lalu Hanqi bisa magang di firma hukum, tentunya jadi resepsionis atau staf umum di sana, Pingping di prodi ekonomi, ku pikir dia harus punya pola pikir mulai bisnis sendiri, lalu untuk Wenqi dia seharusnya magang di tempat ku kerja tapi mereka yang pilih sendiri kerjanya dan tak mau minta bantuan ku, jadi ya sudahlah.

Mereka sudah dewasa, jadi biarkan dunia kerja mendewasakan mereka sendiri arti dari tanggung jawab itu.

.

Desember 24, Aku meminta cuti karena putra ke 5 akan menikah di tanggal 26 nanti, Qinqin dan Hanqi juga cuti kuliah, namun lebih enaknya mereka hanya izin 3 hari saja.

Untuk Wenqi dan Ping ping tetap di kota karena sayang untuk izin kuliah, biaya tiket mahal dan yang penting dari keluarga Su ada yang hadir sudah cukup, toh ini pesta pernikahan yang tak terlalu mewah juga.

.

Berangkat naik pesawat 5 tiket pesawat, Yuan Yuan ikut sebabnya.

Tapi ya namanya juga anak kecil, selama perjalanan Yuan Yuan tak mau diam, dan hanya ingin melihat keluar jendela, jadi aku perlu memangkunya, otomatis kursi untuk tiketnya malah kosong.

.

Untung saja aku dan Wanqiu duduk berdekatan jadi bisa bergantian memangku Yuan Yuan.

.

Tanggal 24 di siang yang terik kami sampai di bandara ibu kota provinsi.

Sewa satu mobil sebab barang bawaan kami lumayan banyak, pakai mobil juga lebih nyaman daripada kendaraan umum.

2jam dan kami sampai di rumah keluarga Yu.

Parkir mobil di halaman tetangga.

Tenda pengantin sudah dipasang dan banyak ibu ibu tetangga yang berkumpul untuk memasak bersama.

Ku sapa dulu tentunya sebab aku jalan melewati kerumunan nya.

Ipar pertama dan kedua menghampiri kami.

Berkata langsung masuk dan taruh barang bawaan kami ke kamarnya Qinqin saja.

Untuk Hanqi dan Qinin dia langsung membantu persiapan pernikahan.

.

Di dalam rumah bertemu ayah dan ibu yang tengah sibuk berdiskusi dengan tetangga lainnya soal urusan pernikahan tentunya.

Kami sapa dulu.

"Kapan kalian datang? Qinqin dan Hanqi ikut juga?" Ibu

"Baru saja sampai, mereka berdua ikut, baru sampai mereka langsung ikut membantu"

"Tak apa, kalian bertiga pasti lelah, istirahat saja dulu di kamarnya Qinqin, muncul ketika sudah baik" Ibu memberi saran

"Kalau begitu aku akan istirahat dulu bu, begitu juga Wanqiu dan Yuan Yuan, perjalanan panjang membuat pinggang ku sakit"

"Iya sana istirahat dulu"

.

.

Di kamar Qinqin.

Yuan Yuan masih tidur pulas, ia tertidur sejak 1 jam naik mobil.

"Istri air di tas masih ada?" Aku tanya

"Masih"

Diambilkan botol air dan ku minum.

"Mari istirahat dulu saja, tidur 2 jam agar tubuh hilang letihnya"

.

.

Bangun jam 4 sore karena tingkah kurang ajar Yuan Yuan yang duduk di muka ku.

"Hihi" Yuan Yuan tertawa

"Dasar kurang ajar kamu ini"

Ku pindahkan dan duduk sejenak, lihat jam dan ke samping.

Wanqiu tak ada di tempat, dia mungkin sudah ikutan membantu di luar.

"Sekarang sudah jam 4 kamu mandi dulu ya" Ucap ku ke Yuan Yuan

"Mandi" Balasnya walaupun agak tak jelas

"Oke"

.

.

Beruntung kamar mandi dekat dengan kamarnya Qinqin, jadi biarkan kami mandi dulu agar lebih segar dan Yuan Yuan lebih lucu.

.

.

Jam 4.30 sore barulah kami keluar, sudah wangi dan menggunakan pakaian yang lebih cocok di pedesaan.

Yuan Yuan sudah bisa berjalan sekarang, walaupun belum sempurna, tapi paling tidak dia sudah agak bisa seimbang.

Berjumpa Wanqiu di depan kamar, dia hendak memandikan Yuan Yuan sepertinya.

"Nih kamu ajak Yuan Yuan, sudah ku mandikan dia" Ucap ku

"Oke" (Pekerjaan ibu ibu sudah selesai di sore dan akan di lanjutkan di petang nanti, pekerjaan bapak bapak dimulai sore yaitu menata kursi untuk kegiatan ngobrol malam di tempat pengantin)

Aku ikut membantu menata kursi tentunya, kebetulan bertemu dengan semua sodara kandung dan kerabat jauh.

Saling menyapa dan ngobrol sejenak untuk tanya kabar.

.

Jam 5.20 bapak bapak pulang untuk mandi dan akan kembali di malam nanti, untuk keluarga dan kerabat tetap di tempat untuk mengurus perlengkapan lain, seperti irigasi air untuk pencegahan ketika hujan datang, lampu lampu  dipasang dari ujung hingga ujung, panggung untuk tampilnya pertunjukan musik dan tempat pengantin nantinya dll.

Jam 6.30 baru usai dan bisa istirahat.

Cari istri di belakang dan minta makan padanya.

Sebagai gantinya aku di suruh jaga Yuan Yuan dulu di saat Dia mengambilkan.

.

Ku lepaskan Yuan Yuan di tanah, biarkan dia bermain sendiri namun tetap ku awasi.

Yuan Yuan itu menggemaskan, jadi jika tiap ada orang yang bertemu dengannya, pasti rasanya ingin mencubit gemas pipinya atau di cium.

"Baba" (Ayah) Yuan Yuan

"Kenapa?" Balas ku

"Susu" Yuan Yuan lapar

"Ya sebentar ibu akan datang sebentar lagi"

"Susu"

"Iya sebentar"

.

.

.

Next chapter