webnovel

36. Keluarga Baru

Jam 6 giliran Qinqin Hanqi dan Jinqi yang di buat kaget.

Mereka melontarkan pertanyaan yang sama seperti Wenqi dan Pingping.

Bayi siapa itu.

.

.

"Jadi sampai penyelidikan polisi usai, bayi ini akan tetap di sini kak?" Qinqin

"Iya, kita bertanggung jawab merawatnya"

"Hah?" Kelimanya kaget karena Wanqiu berkata kita yang berarti semua yang ada di rumah

"Kalian mau protes?" Wanqiu tanya

"Tidak kak!" Balas ke 5 nya kompak

.

"Siapa nama bayi ini kak?" Jinqi tanya

"Belum di tentukan"

"Kalau begitu mari namai dia Haiyuan dua" Pingping

Dug.. (Kepala Pingping di pukul karena ide buruknya itu)

"Aku hanya bercanda, kakak tak perlu serius memukul ku juga" Pingping menahan sakit

"Ide mu tak bisa di anggap candaan" Wanqiu

"Apa menunggu kak Hajin untuk membuat keputusan apa bayi ini perlu di namai atau tidak?" Hanqi tanya

"Benar, biarkan Kakak kalian yang memutuskan, jadi tak usah memebrikan ide nama aneh aneh" Wanqiu menatap Pingping sebab sejak dulu bahkan sejak Yuan Yuan ada Pingping menyarankan nama Yuan Yuan di ganti jadi Giyuan, JuYuan, YuanShi dll intinya aneh aneh"

"Hehe aku akan diam kali ini" Ping ping

.

.

Jam 7 malam aku pulang, pulang lebih awal karena aku khawatir dengan kondisi di rumah sekarang.

.

Jam 7.30

"Aku pulang, bagaimana apa polisi sudah memberikan kabar?" Aku tanya

"Mereka datang namun belum menemukan orang tua korban, mereka akan datang lagi besok" Wanqiu menjelaskan

"Astaga, tak habis pikir aku bayi baru lahir belum genap seminggu sudah di buang orang tuanya, kasihan sekali nasibnya" Aku sedikit kesal

"Apa bisa kamu buat informasi di siaran televisi?" Wanqiu memberikan ide

"Tidak bisa, tak ada segmen yang mau melakukan speak up masalah bayi terlantar"

"Kenapa begitu?" Wanqiu kaget

"Di China kasusnya bayi di telantarkan itu ada 10 rb kasus tiap tahunnya, itu sudah jadi hal umum jika kamu tau"

"Gila, aku baru tau"

.

.

Masuk ke ruang kumpul keluarga.

"Kalian berlima jika hamil di luar nikah walaupun orang tua tak merestui jangan pernah punya pikiran membuang bayinya" Aku bicara pada ke 5 adik

"Kak, nikah saja belum kepikiran apalagi punya bayi" Qinqin bicara jujur karena di otaknya sudah di penuhi pelajaran kedokteran, bahkan tak ada ruang untuk hati berucap cinta

"Bagus buat pemikiran itu, raih impian dan cita cita dulu, bahagiakan ayah ibu, lalu menikahlah"

.

Ku lihat bayinya yang terbungkus selimut itu.

"Huh, jika ku temukan ayahnya akan ku hajar dia habis habis an"

"Aku akan ikut menghajar ibunya" Wanqiu

"Jangan main hakim sendiri, hukum tak memihak kalian jika melakukan hal yang melanggar hukum walaupun orang tuanya adalah pelaku" Hanqi menjelaskan dari sudut pandang hukum

"Siapa yang peduli?" Balas ku

"Hmmm, terserah lah" Hanqi

.

.

"Oh iya suami, karena bayinya belum punya nama, apa sebaiknya kita kasih dia nama?" Wanqiu bertanya

"Nama sementara?" Balas ku sebab ku pikir orang tua bayi sudah memberikan nama namun kami tak tau

"Sementara tak masalah"

"Kalau begitu mari beri dia nama, apa ada saran?" Aku tanya ke adik dan Wanqiu

"Boleh kasih marga keluarga?" Hanqi tanya

"Tak perlu, nama depan saja" Balas ku

"Kalau begitu aku punya saran, Heinan" Hanqi

"Yang lain?"

"Lee" Wenqi

"Richard" Qinqin

"Nian" Jinqi

"Weibo" Pingping

"Idemu selalu buruk soal nama pingping" Ucap ku, aku tau juga rahasia pingping yang menamai barang atau bayi dengan nama jelek

"Loh itu keren" Pingping

"Lanjut ke kamu istri" Tak ku pedulikan

"Bagaimana dengan Shan?" Wanqiu

"Kalian selalu buruk memberi nama, baiklah biar aku turun tangan, akan ku beri nama dia HaiKuan"

"Hmmzzz" Semuanya tampak kesal sebab nama dari Hajin hanya mengubah huruf Y di nama Haiyuan menjadi huruf K

"Panggilannya Kuan Kuan apa buruk?" Aku protes sebab ku lihat mereka tak setuju

"Itu baik, baiklah beri nama dia HaiKuan" Wanqiu setuju

"Loh!" 5 adik kaget

"Tak apa, toh ini hanya nama sementara" Wanqiu

Akhirnya semua setuju.

.

.

Satu hari, dua hari, berubah jadi satu minggu dan satu bulan.

"Karena alasan waktu, kami pun memutuskan untuk menghentikan pencarian pak Hajin, kasus tak akan di tutup sampai ibu atau ayah bayi ditemukan, lalu untuk nasib bayinya saya sudah mengurus ke panti asuhan... Untuk merawatnya"

"Diberikan ke panti?" Aku kaget

"Tak ada pilihan lain pak, tak ada yang mau mengadopsi bayi itu, jadi biarkan panti menjadi tempat sementara untuknya sampai orang tua asli atau orang tua yang mau mengadopsinya menjemputnya"

"Suami, kita adopsi saja Kuan Kuan" Wanqiu menyela pembicaraan ku dengan polisi

(1 bulan adalah waktu yang cukup untuk bisa menciptakan rasa kasih sayang kepada KuanKuan, tangisnya, tawanya, dan pipi gemuknya pasti akan membuat kenangan jikalau Kuan kuan pergi)

"Apa bisa pak polisi?" Aku tanya

"Itu bisa saja asal kalian menyetujui pakta integritas untuk tidak memanfaatkan ataupun menyakiti si bayi, intinya sama dengan formulir adopsi anak"

"Kalau begitu akan saya urus dokumen pengadopsian dan pakta integritas itu" Ucap ku yakin.

Ikut ke kepolisian dulu.

Tanda tangan di atas materai pakta integritasnya.

Lalu isi formulir adopsi yang di keluarkan oleh panti asuhan yang di tunjuk polisi (bayi sudah terdaftar di panti itu)

Terakhir ke pengadilan untuk mengesahkan formulir adopsi agar akta kelahiran si KuanKuan bisa di buat.

.

5 hari setelahnya Wanqiu melahirkan.

Lahiran di Rumah Sakit Beijing.

Kali ini ku temani, bahkan sampai di dalam ruangan persalinan.

.

Seorang putri cantik lahir dengan lancar.

Ku beri nama dia Jinping, sesuai dengan nama anak ku dan Wanqiu di kehidupan dulu.

.

.

Urusan Kuan Kuan sudah ku putuskan untuk merahasiakan dari keluarga Su dan keluarga Yu, biarlah kami yang tau bahwa dia anak angkat ku dan Wanqiu, lebih sedikit yang tau lebih baik karena bisa saja rahasia terbongkar di masa depan dan membuat Kuan Kaun sakit hati.

.

3 anak? Mau tambah lagi? Tentu saja

.

.

Tapi sekarang fokus cari nafkah dulu.

Karena kesuksesan dua drama ku dan kegagalan drama A beautiful love, membuat direktur tak percaya lagi dengan kandidat perencana drama lain selain diriku.

Kerja ku kembali mengurus 3 drama.

Untungnya di kehidupan yang lalu karena putriku Jinping suka nonton drama korea, aku juga ikutan nonton, aku punya banyak drama di ingatan ku, walaupun tak semua alur ku ingat namun sekilas aku ingat, dari serpihan sekilas itu ku tulis dan ku rangkap sehingga membuat drama yang utuh.

3 drama yang tayang sekarang adalah.

Happiness (drama musim lalu yang gagal tayang)

Sasy girl

Hospital playlist

.

.

3 drama itu sudah tayang sebulan setengah, sudah memasuki eps ke 6.

Rating rata ratanya adalah 51% 54% dan 57%, di awal cukup normal ratingnya namun ketika memasuki eps 2 ratingnya langsung melonjak dan naik terus tak pernah turun, kemungkinan ratingnya akan turun ketika di eps 10 atau 11 ketika rating menyentuh 65%.

.

Setelah cuti menemani lahiran Wanqiu aku lembur gila gilaan, terkadang meningap di lokasi shooting dan di kantor, kembali ke rumah paling tiga hari sekali, itupun di rumah hanya 2-3 jam saja lalu kembali ke lokasi shooting.

Wanqiu jelas mengeluh karena diriku tak punya waktu untuk keluarga dan khawatir dengan kesehatan ku, namun apalah daya aku ini budak korporat, jika tak mau di tendang maka bekerja keraslah.

.

Wanqiu tak protes setelah ku tunjukan slip gaji ku.

Dia ternyata suka uang juga.

.

.

Tapi aku sadar diri juga, aku ini kepala keluarga, bukan budak pencari uang, jadi aku membuat persyaratan pada pak direktur, sama seperti dulu, yaitu ketika drama usai, tak ada lagi garapan selama 2 bulan, artinya aku akan mengambil cuti selama 2 bulan.

Tak ada kompromi dan sanggahan, sebab aku berani mengancam sekarang, jika aku tak diperbolehkan cuti 2 bulan maka aku akan mengundurkan diri dari perusahaan Penyiaran ini.

Aku sudah di titik tak perlu bekerja sekarang sebenarnya, namun karena sayang badan yang masih muda, aku putuskan tak pensiun dini.

Pak direktur pun setuju, namun setelah negosiasi aku di beri persyaratan baru, yaitu membuat rancangan 3 drama, judul, naskah, pemeran dan sutradara pengganti.

Artinya aku aku tetap jadi sutradara utama, ketika 1 bulan awal shooting drama, lalu mundur dan di gantikan sutradara pengganti selama dua bulan selama aku cuti, lalu ketika masuk aku melanjutkan lagi jadi sutradara utama untuk menuntaskan dramanya.

Aku menyetujui itu, sebab intinya aku bisa cuti selama dua bulan adalah yang terbaik.

.

Di rumah.

Wanqiu sedang marah.

"Akhhh bisa bisanya ada tetangga seperti monyet babun itu, ngomel ngomel tak jelas dan tiap hari hanya menggosipkan suami ku" (Wanqiu habis belanja sayur di tukang sayur keliling)

"Si tetangga Mi Yun itu kak?" Pingping tanya

"Siapa lagi kalau bukan dia, jika aku bisa sudah ku sumpal mulutnya itu dengan lumpur dari Afrika, sangat buruk omongannya!"

"Memangnya di gosipi bagaimana?"

"Masa dia bilang, dia melihat Hajin, masuk ke bar dan minum dengan pelayan wanita di sana, dia gila atau apa, bagaimana mungkin dia bisa melihat padahal hidupnya hanya seperti ayam dalam sangkar!"

"Mungkin dia dapat cerita dari anaknya yang kerja di bar?"

"Kamu mau ikut ikutan menggosipkan hal buruk pada kakak ipar mu!" Wanqiu marah pada Pingping

"Ya kan aku memberikan kemungkinan saja"

"Diam atau mulut mu yang ku sumpal lumpur Afrika!"

Wanqiu jalan ke dapur.

"Ish, tetangga dan adik sama saja, membuat kesal orang di pagi hari!" Cibiran dari Wanqiu

"Apa kak Wanqiu memang sekasar ini?" Qinqin jadi takut

"Tidak, dulunya itu kak Wanqiu baik dan lembut, tapi semenjak menikah dia jadi keras, ku pikir ini efek kurang belaian suami" Canda pingping

"Hus, kamu ini bicaranya ngasal" Qinqin menegur

"Ya kan siapa tau benar hehe"

.

Siang.

Wanqiu mengeluh lagi karena tetangganya ngomel urusan sampah apartemen kami masuk ke perkarangannya, padahal hanya sampah dauh yang gugur.

"Sumpah ya aku akan bilang ke kepala kompleks untuk mentertibakan mulut babun itu!" Wanqiu sangat marah sekarang

"Sabar kak, tenang, jangan di ambil hati, kita yang baru pindah kemari, jangan asal" Wenqi, Jinqi, Pingping, dan Qinqin mencoba menghentikan

"Lepaskan aku, biar aku tertibkan mulut monyet menyerupai manusia itu!"

"Kak, tenang dulu jangan begini" Wenqi

.

.

Sorenya.

Wanqiu tak segan memecahkan kaca apartemen keluarga Mi untuk memberikan teror, Wanqiu tak takut karena dia sudah sangat geram dengan tetangganya yang satu ini.

"Dasar wanita gila, kamu berani ya merusak apartemen ku!" Mi Yun langsung menegur Wanqiu

"Kamu yang gila, punya mulut tak ada rem dan filternya, gosipin orang gibah, dan sombongnya minta ampun, aku sebagai orang di samping rumah mu merasakan kuping panas tiap hari karena celotehan mu itu!" Wanqiu berani

"Oh ternyata wanita kesepian karena suami jarang pulang ya sehingga harus mendengarkan celotehan ku ini, dasar wanita kesepian tak tau diri"

"Apa kamu bilang? Aku wanita kesepian? Ngaca oy ngaca, aku punya kaca sebesar gedung putih di Amerika untuk mu berkaca agar sadar diri, suami situ juga orang rantau, bahkan tak pulang pulang, ku yakin dia selingkuh di belakang mu karena malas dengan istrinya yang punya mulut tak bisa di jaga"

"Kamu!!"

"Apa, ngajak berantem!" Wanqiu menantang

Mi Yun mulai menjambak rambut Wanqiu, Wanqiu pun membalas dengan hal yang sama.

.

.

Aku yang baru pulang dan hendak sampai rumah di sambut dengan aksi pertengkaran ibu ibu rumah tangga ini.

Langsung turun dari mobil dan ku lerai mereka.

"Hentikan kalian berdua!" Ucap ku

Keduanya berpisah setelah mendengar omongan ku.

"Aku tau kamu orang kaya namun jagalah istri gila mu ini, bisa bisanya tanpa sebab dia memecahkan kaca apartemen ku" Mi Yun marah padaku

"Hey jika omongan dari mulut mu tak seburuk lumpur rawa aku tak akan begini, punya mulut tuh di jaga jangan hanya di buat berkata buruk pada orang lain!"

"Sudah sudah kalian ini untuk apa bertengkar, nyonya Mi Yun, katamu istriku memecahkan kaca apartemen mu, maka aku akan menggantinya, maaf karenanya kamu jadi terganggu"

"Suami!" Wanqiu protes dengan kata kata ku

"Diam, Wanqiu jangan bicara" Balas ku dengan nada tinggi

"Baguslah ada pawang untuk singa betina ini, kalau begitu akan ku kirimkan tagihan perbaikan kaca padamu nanti" Mi Yun pergi

"Astaga mulutnya perlu ku sumpal lumpur afrika beneran ya!!" Wanqiu mendengus

"Diam, jangan bicara lagi, kamu segera pulang"

"Tapi kamu tau juga kan suami, mulutnya itu tak lebih baik daripada mulut kudanil"

"Wanqiu, pulang, jangan mengumpat orang lain lagi"

"Huh.. Dasar suami pembela istri orang!" Wanqiu akhirnya mau pulang

.

Setelah Wanqiu pergi.

"Astaga astaga, yang ku inginkan hanyalah sore tenang, kenapa malah jadi begini" (Aku merasa rugi pulang cepat)

.

.

Di apartemen.

Wanqiu ku tertibkan sekarang. (Kebetulan ada Qinqin dan Jinqi di situ juga, mereka berdua tak tau jika Wanqiu membuat keributan dengan keluarga Mi, sebab mereka sibuk menjaga Kuan dan Jinping sambil belajar, untuk Yuan Yuan di biarkan main sendiri di ruang keluarga)

(Qinqin dan Jinqi menengok ke ruang tamu karena sepertinya ada pertengkaran antara kakak dan kakak ipar mereka)

"Istri, ku peringatkan padamu, jangan pernah bertindak seperti tadi, aku tau omongan Mi Yun itu buruk pada ku atau pada keluarga kita, namun bukan begitu caranya membalas, kamu bisa si tuntut hukum oleh mereka jika aksimu sampai melukai keluarganya"

"Lalu aku harus bagaimana? Diam ketika dia mengatakan pada ibu ibu komplek jika kamu di gosipkan selingkuh di bar, atau kamu di gosipkan punya simpanan karena banyak uang? Katakan aku harus bagaimana, aku sudah jenuh bersabar"

"Cukup diam dan jangan dengarkan, toh ibu ibu yang lain juga sudah tau dan pernah di gosipkan juga oleh Mi Yun itu, menanggapinya tak membuat untung"

"Khiiiii!" Wanqiu jadi geram, sebab saran dari suaminya sama dengan saran dari adik adiknya

"Baiklah baiklah, aku punya satu solusi jika kamu memang tak bisa dengannya, kita pindah rumah, kamu setuju?" Ucap ku

"Tidak, jika satu dari dua yang pindah maka dialah yang harus pindah!" Wanqiu masih marah

"Ayolah sayang, jangan buat ini lebih rumit, pilihan hanya kita yang pindah sebab dia tinggal di samping lebih lama, jika tak mau pindah maka rukun lah"

"Mana sudi aku rukun dengan Hyena begitu"

"Jika tak mau rukun maka besok kamu akan ku kembalikan ke desa! Kamu itu jika masih menghargai ku sebagai suami mu maka jangan menolak dan membengkang perintah ku"

Wanqiu jadi diam karena dia tau Suaminya serius dengan omongan itu.

Aku pergi ke kamar meninggalkan Wanqiu yang masih terdiam di tempat.

.

Next chapter