11.) Cari Uang 2

Aku sedang dalam posisi duduk di bawah dan Saki duduk di Sofa. "Maaf Saki Chan aku pergi terlalu lama" "Sekarang ku tanya kenapa kamu sampai ke SMA Date ko" "Aku hanya lari dan lari tanpa kusadari aku sudah sampai sana" "Mana ada, Jarak sini ke sana adalah 20km, aku tanya ke Tsukasa san katanya kamu hanya joging" "Joging loh ya artinya tidak mungkin sampai 20km" sambung Saki. "Apa iya aku bilang ke Tsukasa seperti itu?" "Entah tapi yang terpenting kenapa kamu sampai kesana dan hanya lari, jika kamu lari kamu bisa melakukan di treadmill gym" "Bukan nya aku tidak mau tapi aku sedang mencoba batas ku, aku berlari melewati perbukitan dan sesampainya di sana malah aku bertemu dengan Shou" ucap ku mengalihkan perhatiannya "Siapa lagi Shou itu?" Bagus dia tertarik "Dia adalah teman ku, kami berjainjian di SMA Date ko" "Terus? Hubungannya apa kamu pergi ke sana?" "Tentu saja aku membantunya karena dia sedang ada masalah" "Benarkah?" "Tentu saja itu benar" "Mana no teleponnya biar kutanya i dia apa perkataan mu adalah kebenaran Haruka kun" "Eh" sebelum aku berkata aku tidak punya no nya, suatu panggilan datang ke hp ku. "Lihat ini Telepon darinya akan ku jawab dulu" ucap ku sambil menunjukan panggilan masuk "Halo apa ini Haruka San?" "Benar ini Haruka apa anda adalah Shou?" "Benar Haruka San ini aku Shou" Hp ku langsung di rebut Saki aku hanya bisa pasrah "Halo ini aku Saki pacarnya! Aku ingin bertanya apa Haruka berada di SMA date ko untuk membantu mu yang sedang kesusahan Shou san?" "Eh pacarnya Haruka, oh benar apa katamu dia tadi di SMA Date ko membantu diriku untuk memperbaiki hubungan dengan pacar ku" "Oh baiklah kalau begitu terima kasih sudah menjawab" "Umm ok" Hp di kembalikan pada ku. "Saki Chan apa maksud mu dengan mengatakan aku pacar mu?" "Kamu menolak?" Tanya Saki "Eh tentu saja tidak" "Kalau begitu aku pacar mu sekarang" ucap Saki sepihak "Eh" "Jangan eh eh cepat angkat kembali telepon itu lagi" "Baik Saki Chan" Aku berjalan ke teras apartemen "Halo Shou kamu menyelamatkan diriku terimakasih dan terimakasih juga kamu membuat ku berpacaran dengan Saki" "Heh aku tidak paham maksud mu tapi ku ucapkan selamat karena berpacaran dengan Saki" "Jadi mau apa kamu Shou?" Tanya ku "Ini aku kan tadi mengatakan ke Futaba bahwa kamu menitipkan salam padanya, namun kenapa ya dia seakan akan tidak mengenal i kamu Haruka san?" "Eh masa tidak kenal aku? Coba kamu tanya lagi, kita mungkin sekelas saat kelas 4 sd" "Hmm nanti akan ku tanyakan lagi, namun ada satu masalah lagi Haruka san" "Apa itu Shou?" "Futaba bercerita pada ku bahwa dia kekurangan uang untuk membayar pengobatan ibunya dan ayahnya juga tidak kunjung memberikan uang padanya, Aku ingin bertanya padamu sebelumnya kamu kan memberi ku 10000 yen secara percuma, aku ingin bertanya dimana kamu bekerja, aku yakin kamu bukanlah anak yang hanya meminta pada orang tua" tanya Shou "Jadi kamu intinya tanya bagaimana aku menghasilkan uang kan?" "Benar Haruka san aku minta bantuan mu lagi" "Untuk itu aku tidak bisa membantu mu Shou san karena aku rasa pekerjaan ku tidak bisa kamu lakukan" "Memangnya apa itu" "Aku jadi assisten mangaka" "Hmm ternyata itu, memang tidak bisa jika seperti itu Haruka kun" "Maafkan aku, tapi mungkin kamu akan bisa menjual barang barang mu dulu mungkin?" "Huh memang apa yang bisa aku jual loh" "Entahlah, jika kamu mau kamu bisa memvideo kan barang milik mu aku akan mengkira kira apa ada barangmu yang berharga" "Ok aku akan mengalihkan panggilan ini ke mode video call" ucap Shou Diubah lah modenya jadi video call Kulihat banyak barang yang biasa saja di kamarnya, namun aku agak tertarik dengan tumpukan kartu. "Oy Shou berhentilah dulu, coba perhatikan tumpukan kartu itu padaku" "Tumpukan kartu yang Yu gi ho atau pokemon Haruka san?" "Keduanya" Di taruhnya hp itu dan diperlihatkan padaku kartunya mulai dari pokemon lalu yu gi ho nya. "Gilak nih orang punya kartu pokemon rata rata yang ssr njir" pikir ku "Ok sudah kulihat" ucap ku "Apa ini berharga Haruka san?" "Itu berharga tapi hanya beberapa kartu, kamu bisa menjualnya secara online ku kira kira 100rb yen mungkin bisa kamu dapatkan" "Secara online ya" "Iya secara online agar mudah banyak orang yang tau" jawab ku "Anu Haruka San jika kamu tidak keberatannya mau kah kamu yang menjualkanya saja, aku tidak tau bagaimana caranya, kamu tinggal memberiku uang saja, 80rb yen pun cukup" ucap Shou. "Apa kamu yakin?jika kamu yang menjualnya kamu mungkin bisa mendapat 100rb yen lebih loh" tanya ku lagi. "Aku yakin Haruka san, karena aku tidak tau caranya dan aku tidak punya waktu untuk mengirimkan nya satu satu, lagipula aku juga butuh uang cepat" "Memang kamu butuhnya berapa Shou san?" "Dari yang ku dengar dari Futaba San dia membutuhkan sebanyak 200rb yen karena rawat ibunya sudah lebih dari seminggu" "Dan uang yang di milikinya baru berapa?" "Sekitar 80rb yen dari tabungannya dan tabungan rumah" "Hmm baiklah akan ku beri kamu uangnya dan kamu kirimkan semua kartu itu padaku di alamat ini ya, ingatlah untuk mengirimkan nya via pos jangan via barang kiriman" "Oke aku pastikan kukirim via pos, lalu uangnya kamu kirim lewat apa Haruka san?" "Ku transfer kamu ada rekening bank?" "Ada, ini no ku rekening bank" "Kamu catat saja di pesan biar bisa ku salin" "Oke" Kami mengakhiri panggilan dan Shou mengirimi ku No rekening nya, ku kirimkan uang sebanyak 120rb yen padanya. "Sudah ku kirimkan Transfer nya Shou san" Dia tidak menjawab pesan ku, tapi ya terserah lah nanti pasti di jawab. Setelah 10 menit kemudian dia kembali on. "Maaf Haruka San aku tadi langsung pergi ke kantor pos untuk mengirim Kartunya, sekarang sudah ku kirim katanya nanti sore atau tidak malam akan sampai di alamatmu" "Ok terimakasih Shou San" "Tidak tidak aku yang sangat berterima kasih padamu karena membantu ku dua kali" Shou pergi ke atm untuk mengambil uang yang sudah di kirimkan Haruka, namun bukan 80 rb yang terlihat di nominalnya tapi 120rb yen. Shou segera mengirim pesan lagi ke Haruka. "Haruka San kurasa kamu kelebihan mengirimkan nominalnya, ini kelebihan 40rb yen loh" "Eh apa iya" tanya ku "Benar, bukanya harunya cuma 80 rb tapi ini Sampai 120rb, 40 rb akan ku kembalikan padamu ya" "Eh eh tidak perlu anggap saja itu biaya ongkir dari paket itu" "Omong kosong apa ini Haruka San, ongkir paket hanya 150 yen, pokoknya akan ku kembalikan, mana rek milik mu" "Kubilang tidak usah, anggap saja biaya ongkos kirim, jika kamu tidak suka maka langsung berikan saja ke Futaba katakan langsung dari aku gitu" "Baiklah mungkin itu lebih baik caranya" balas Shou "Hadeh nih orang susah banget diajak kompromi, padahal aku ingin membuatnya bersinar di hadapan pacarnya" ucap ku setelah menutup hp . "Saki chan apa kamu masih menyisihkan sarapan untuk ku?" "Tidak, sarapan sudah ku habiskan sendiri" balasnya cuek "Hey ayolah, tadikan aku sudah minta maaf, dan kamu sudah tau alasan nya" "Terserah" ucap Saki "Huh aku pesan udon saja kalau begitu" "Aku juga mau" ucap Saki "Bukankah kamu sudah makan?" "Belum hehe" balas Saki Pengen tak hehhhh nih cewek "Halo Ogata san, ini aku Haruka, aku mau pesan Udon" "Iya udon biasa" "Ukuran sedang" "2 porsi" "Siap ku tunggu di rumah" Bel apartemen berbunyi "Lah cepat sekali datangnya kukira butuh waktu hingga 20 menitan" Saat ku buka Pintu rumah ternyata yang ada di depan ku adalah Serizawa san dan juga kedua orang tua nya "Apa benar ini kediaman Haruka san?" Tanya ibu Serizawa "Benar dengan saya sendiri ada apa ini?" Tanya ku "Ini Haruka san saya mendapat kabar bahwa yang menyelamatkan putri ku adalah kamu, maksud dan kedatangan kami di sini adalah untuk mengucapkan terima kasih" ucap Ayah nya ganti "Oh putri anda Serizawa san? Makanya aku agak ingat muka Serizawa san, mari masuk masuk silahkan" ucap ku "Baik Haruka san" Melihat ada tamu yang masuk Saki bergegas ke dapur dulu. "Silahkan duduk dulu akan ku ambilkan minum" "Eh Haruka san tidak perlu repot repot kita hanya sebentar disini" "Tidak repot ku di rumah ku hanya ada jus jeruk dan air mineral jadi tinggal tuang saja, anda mau jus atau air mineral" "Air mineral saja cukup Haruka" "Oke tunggu sebentar ya" Saki yang mendengarkan percakapan ku langsung mengambil 3 gelas dan menuangkan air mineral dalam galon. "Ini Haruka kun minumnya, siapa mereka?" Tanya Saki "Mereka adalah keluarga Serizawa san yang dulu pernah aku selamatkan ketika kamu di rumah sakit, saat aku telat datang itu loh" "Oh oke silahkan lanjutkan kalau begitu aku akan kembali ke kamar ku dulu saja" Aku membawakan minuman kepada para tamu. "Terima kasih Haruka san" "Sama sama paman, silahkan di minum" ucap ku Setelah mereka meminumnya mereka langsung ke pembahasan utama. "Haruka kun, perkenalkan saya Serizawa, saya memang tidak ingat wajah anda ketika menyelamatkan saya, namun saya sangat berterima kasih kepada Anda karena mengagalkan aksi dari Jontaro san waktu itu" "Tidak apa, saya waktu itu kebetulan lewat dan ku tau ketika kamu di suruh minum air darinya, namun aku menunggu waktu hingga aku punya bukti kuat agar dia bisa di hukum di penjara, maafkan aku juga karena tidak langsung menyelamatkan kamu Serizawa san" "Tidak apa yang terpenting aku bisa selamat dan ini ku kembalik almamater mu yang katanya kamu gunakan untuk menutupi tubuh ku waktu itu" ucapnya lalu menyerahkan Alamamater "Jadi bagaimana nasib si tukang kebun itu sekarang" tanya ku. "Dia sudah mendapatkan vonis hukuman, dia d hukum dengan pasal berlapis yaitu percobaan pemerkosaan, penganiayaan, dan penyerangan dengan senjata tajam, dia di vonis 20 tahun penjara" ucap si Ayah Serizawa "Oh baguslah kalau begitu aku senang mendengar nya, kuharap kau Serizawa san kedepannya untuk lebih berhati-hati lagi" "Baik Haruka kun" "Ini Haruka kun kami ada sesuatu untuk anda" ucap ayah Serizawa "Eh tidak perlu aku ikhlas menolong nya" ucap ku menolak pemberian mereka "Tolong terima ini Haruka san jika kamu menghormati kami, kita berbicara masalah masa depan anak saya di sini, jika anda tidak datang waktu itu pasti anak saya memiliki mas depan suram, jadi kumohon terima ini" "Um baiklah kalau begitu aku terima pemberian kalian, semoga tuhan membalas kebaikan kalian ini" "Baiklah Haruka san saya beserta keluarga izin pamit pulang karena urusan telah selesai" "Baik mari saya antar ke depan pak" Mereka keluar apartemen dan aku masuk kembali ke apartemen. "Haruka coba lihat hp mu" perintah Saki "Untuk apa, ini pinjam saja" ucap ku lalu kuberikan padanya Setelah mengecek agak lama aku dikejutkan oleh suara Saki. "Haruka kun kenapa video ini ada di hp mu" tanya Saki "Eh itukan bukti untuk menjebloskan tukang kebun brengsek itu ke penjara Saki san" "Maksud ku video yang durasinya lebih panjang ini" tunjuk Saki memperlihatkan video dimana si tukang kebun muali meraba raba dada Serizawa "Aduh Masalah lagi" pikir ku "Apa kamu menyukai yang berdada besar Haruka kun?" Tanya Saki lagi "Tidak" "Lalu kenapa kamu masih menyimpan ini di hp mu?" "Aku lupa menghapusnya saja oke? Dan Saki apa kamu cemburu dengan Serizawa san?" "Tidak cemburu kok" balas Saki "Hmm dasar wanita tsundere" pikir ku "Jika tidak maka jangan memperumit keadaan lagi" ucap ku "Kamu tidak berbohong lagi kan?" "Tidak Saki Chan hanya kamu wanita yang ada di hatiku titik" "Tapi kenapa kamu masih menyimpan nya" "Ditanya lagi dong ya" ucap ku greget "Saki Chan jika kamu tidak percaya pada ku lebih baik kamu segera keluar saja dari sini kembali kerumah mu sana, aku sudah mengatakan aku tidak suka yang berdada besar dan aku juga lupa menghapusnya apa kamu masih tidak percaya padaku" ucap ku "Huaaa kenapa kamu malah memarahiku, ok aku akan pergi saja sekarang juga" Saki malah tambah Ngambek Tambah gawat kayak nya nih kupikir Saki akan meminta maaf padaku eh ini malah mau pergi beneran. "Hey hey aku hanya bercanda Saki sayangku, tenang ok, tenang dulu, aku hanya bercanda soal mengusir mu tadi, jadi jangan pergi oke?" ucap ku dengan nada memohon "Bodo amat terserah kamu Haruka" sifat manja Saki datang lagi Aku ternyata sedang di permainan oleh Saki. "Kamu ingin apa sebenarnya?" Tanya ku to the point "Aku ingin ice cream gelato dan ingin segera take vokal lagu kemarin Haruka kun" Hadeh nih cewek pasti udah dapet ilmu dari Tsukasa si ibu ibu laknat itu. "Terkutuk kamu Tsukasa san yang mengubah Saki tidak polos lagi!!!!!!" "Ummm ok Saki chan tapi sebelum kita take vocal kita sebaiknya makan dulu, kurasa sebentar lagi udonnya sampai" "Yey oke" Dingg udonya datang dan yang mengantar kali ini adalah Rizu ogata si loli legal beroppai besar. "Eh Rizu San ku kira ayah mu yang akan mengantarkan ini, tapi terimakasih ya sudah mengantarkan nya" ucap ku "Tentu Haruka oni chan, ayah tadi masih sibuk dengan urusan di kedai, lagi banyak pembeli" "Oh ternyata begitu, ini uangnya, 700 yen bukan?" Kuambil uang dan kuserahkan padanya "Ini kelebihan 100 yen" "Ambil saja untuk tip mu Rizu chan" balas ku lalu ku bawa masuk udonnya dan aku kaget Saki menunggu di balik pintu "Diam aku tidak ingin kamu berkata apa apa, sekarang makan atau tidak sama sekali" ucapku langsung sebelum dia berkata Kami makan berdua dengan tenang setelah selesai aku menelpon kenalan ku yang membuat es krim gelato di Siratorizawa. "Halo bro aku mau pesan Es krim Gelato buatan mu satu porsi besar dalam kotak" "..." "Rasa apa yang kamu inginkan Saki chan?" "Rasa strawberry dan coklat" jawab Saki "Rasanya strawberry dan coklat bro" "...." "Iya via antar kilat saja, agak mahal tidak apa" "..." "Ok akan ku transfer sekarang" Lalu ku tutup telepon nya "Es Krim mu akan datang 1 jam lagi, sekarang sudah jam 12 jadi mari kita take vokal mu" ucapku pada Saki Ku siapkan Pc ku lalu ku atur ruangan kamarku agar kedap suara Setelah semua ready kita mulai "Ok kita mulai Saki Chan" Akhirnya rekaman vokal berhasil dilakukan selama 1 jam penuh tanpa istirahat, aku harus mengatur Sakit karena dia sering salah ketika menyanyikan not rendah yang menyebabkan suaranya terlalu ngebass. Aku juga memvideo Saki saat bernyanyi, lalu ku edit sebentar dan di leptop ku muncul notifikasi ada orang yang memencet bel, "Saki es krim mu datang, tolong kamu ambil di depan" "Oke Haruka kun" Saki lantas mengambil es krim dari pengantar tadi dan menyiapkan 2 mangkuk kecil untuk kita makan. "Ini Haruka kun rasa Coklat" ucap Saki lalu menyerahkan es kepadaku Aku masih fokus mengedit video dan memperhalus vokalnya, setelah selesai yaitu pukul 3 sore aku bertanya pada Saki tentang kapan menguploadnya. Dia berkata langsung saja uplod, jadi aku buka akun Saki dan ku upload video terbaru. Baru aku menguploadnya sudah ada 3 komentar yang muncul, aku sedikit kepo juga tentang aku Saki ini, kulihat subscriber nya sudah mencapai 400rb, walaupun hanya baru 1 video, dan video terakhir kali kami buat bersama telah menghasilkan 2jt view padahal baru kamarin kamu uplod, kulihat juga pendapat yang di raih "300 rb yen untuk satu video" "Astaga apa ini benar Haruka kun" tanya Saki yang tiba tiba menyela. "Tentu ini benar, namun karena peraturan kamu hanya mendapatkan 150rb yen, kita membagi dua ingat?" "Umn oke" "Ok Saki kamu keluar dulu sekarang aku mau tidur dulu, nanti siang hingga malam aku akan mulai bekerja" perintah ku padanya. "Eh aku tidak mau aku mau main game saja di pc mu" "Terserah yang penting jangan menimbulkan suara yang mengganggu" Aku pun terlelap, saat itu Saki diam diam mencumbu bibir ku dan pipiku. Kringggg Jam 5.30 siang Aku langsung bergegas mandi dan berpakaian yang nyaman karena membuat manga butuh sesuatu yang membuat rileks agar ide muncul. Aku melihat Saki tadi saat keluar kamar mandi sedang menyiapkan sesuatu di dapur. "Aku berangkat Saki dan jangan lupa kunci pintu apartemen jika kamu ingin keluar juga" teriak ku "Tunggu Haruka kun, ini bawa bekal makan malam untuk kamu makan nanti" ucap Saki "Eh eh kesambet apa kamu Saki Chan kok report seperti ini" godaku padanya "Kesambet setan Casablanca hiiiii" ucapnya "Hahaha daa sampai jumpa" Cuph Saki mencium ku di pipi lalu mendorong ku keluar apartemen. "Oy jika mau mencium lebih baik dari depan Saki Chan dan jangan tiba tiba" teriak ku "Dasar Mesum" balasnya dari balik pintu. . . . . .

Next chapter