Jam 4 siang
Di klub basket aku juga melatih para kakak kelas yang bahkan belum bisa mendribble bola.
"Yasuhara senpai, tangan mu jangan kaku" teriak ku
"Boleh aku tukar pasangan saja?"
"Tidak" teriak Ryuuhei dan Masahiro
"Lihat mereka tidak mau bertukar tempat" kata ku
"Bisakah kamu ajarkan dengan cara yang normal saja?"
"Hmm ikuti langkah langkah ku"
"Baik"
Ku berikan contoh yang baik, tentunya dari dasarnya mulai dari memantulkan bola dengan cepat atau di perlambat.
Latihan dasar kami akhiri jam 4.20 lalu kami coba latih tanding.
3 on 3
Tim 1 Aku Sora Yasuhara
Tim 2 Chiaki Kaname Masahiro
Tim 3 Momoharu Kenji Ryuuhei
Pertandingan pertama tim 1 lawan tim 3
Jujur saja ini pertandingan yang tidak imbang, dengan menitan hanya 20 menit atau satu set point mudah kami dapatkan.
"Oper padaku Haruka" teriak Yasuhara
"Jangan berteriak bodoh gunakan kode" teriak ku
Ku oper pada Hinata yang masih longgar lalu dia melakukan long Shoot.
Bola masuk di ring.
34-12
"Kapten tidak berguna, memblock anak kecil saja tidak bisa" teriak Kenji
"Aku kelehan bangsat, Sora terlalu lincah"
"Ryuhei senpai lebarkan tangan mu untuk mengahalau pergerakan bola" teriak Kenji lagi
"Maaf maaf akan ku lakukan sekali lagi"
Daftar pencetak poin
Tim 1
Haruka 10 poin (3 long shot 1 pinalti)
Sora 18 poin (6 long shoot)
Yasuhara 6 poin (kebetulan 3 kali)
Tim 3
9 poin dari Kenji
2 poin dari Ryuuhei
Tim musuh menyerang dan di masukan oleh Kenji
34-14
Giliran tim kami namun bel pertandingan sudah berbunyi.
"Sial aku terlalu lemah stamina" teriak Momoharu
"Jangan bersedih target kalian masih panjang jadi manfaatkan waktu sebaik mungkin" kata Nao sang manager
"Tch" kata Kenji
"Sesuai taruhan tadi, belikan kami minuman kaleng" teriak ku
"Baik, kalian mau yang mana" tanya Momoharu
"Aku soda" ucap Yasuhara
"Aku cincau" kata Sora
"Aku air limun"
"Baik tunggu" sebentar
"Pertandingan ke 2 antara Tim satu dengan tim 2, Tim 1 istirahat 3 menit" teriak Nao
Setelah 3 menit.
Karena musuh penyerang utama hanya Kaname, Chiaki tidak mau menyerang hanya bertahan, poin susah masuk tapi juga susah dimasuki.
Selama 15 menit poin hanya 23-20 masih kemenangan untuk kami.
Chiaki menghadang ku, dengan tubuhnya yang besar aku masih kesulitan tapi terkadang juga bisa ku lewati, sementara Sora mengalami keadaan yang lebih buruk yaitu di hadang Kaname (Sora 150 cm Kaname 200 cm)
Pilihan kami hanya berada di Yasuhara tapi dia terlalu banyak membuang kesempatan.
Sampai pertandingan usai kami hanya menang 25-23 selisih 2 angka.
"Berikan kami taruhan" teriak Yasuhara
"Cih Kaname berikan mereka roti yakisoba besok" ucap Chiaki
"Eh kenapa harus aku, kamu kan senpai yang membuat taruhan"
"Kamu kan kaya jadi aku mohon padamu"
"Itu benar" kata Masihiro
Pertandingan berikutnya antara tim 2&3, tim kami istirahat dan sedang minum hasil taruhan pertama.
Jam 5.20 pertandingan usai dengan kemenangan tipis tim 3, 22-21.
"Sial Kaname kamu urus taruhannya" teriak Chiaki
"Eh lagi?"
"Nanti akan ku ganti kali ini" balas Chiaki
"Baik nanti mereka akan ku belikan bakpau"
Kami berkumpul dulu untuk mendengarkan kata kata manager kami.
"Kalian masih buruk, terutama Yasuhara senpai, Masahiro Senpai, dan Ryuuhei senpai, kalian banyak melakukan kesalahan dan kurang berkontribusi dalam tim"
"Maafkan kami" ucap mereka betiga
"Lalu untuk mvp tim akan ku berikan pada Sora untuk pertandingan pertama, Haruka untuk pertandingan kedua, dan Chiaki untuk pertandingan ke 3"
"Eh kami yang menang tapi mvp ada di tangan musuh?" Tanya Momoharu
"Chiaki senpai berperan dalam strategi penyerangan dan pertahanan" balas Nao
"Latihan hari ini selesai, jika kalian ingin kalian bisa latihan lagi tapi latihan fisik yaitu lari"
"Baik" ucap kami
Jam 5.30 kami meninggalkan gedung olahraga dan pulang kembali ke rumah masing masing.
"Hey Haruka mau main dulu?" Tawar Momoharu
"Maaf aku tolak senpai, aku harus ke resto"
"Mau makan?" Tanya Chiaki
"Bukan, tapi untuk bekerja"
"Kamu kerja sampingan?" Tanya Yasuhara
"Bukan juga, tapi aku bekerja sebagai bos di sana jadi aku hanya mengecek, sesekali kalian makan lah di sana akan ku berikan diskon nanti"
"Apa namanya?" Tanya Kenji
"Wagnaria, letaknya di depan sekolah arah ke barat 50 meter"
"Oke kapan kapan kami akan ke sana" ucap Momoharu
Aku berjalan ke restoran hanya 2 menit, kutemui di dalamnya ada ibu dan Saki ada di dalam ruang staf.
"Takanashi buatkan aku teh hangat lalu kirim ke ruang staf" suruh ku padanya
"Baik Haruka san"
Aku masuk ke dalam ruangan staf.
"Sudah kamu video Saki chan?"
"Sudah, ini juga baru saja selesai edit sebentar lagi akan ku uplod" kata Saki
"Baik, Ibu apa mau minum atau makan?" Tawar ku
"Tidak usah nanti jika ibu mau, ibu akan ambil sendiri"
"Umm baiklah"
Pintu di ketuk dan Takanashi masuk membawakan teh hangat ku.
"Terima kasih" kata ku
"Akhirnya sudah ku upload" kata Saki
"Mau langsung pulang?" Tanya ku
"Iya, aku mau masak, nanti kamu mandi dulu di apartemen kita lalu turun ke apartemen ibu untuk makan malam ya" kata Saki
"Baiklah"
"Kami pamit dulu Haruka kun" kata ibu
"Tentu ibu hati hati di jalan"
Karena di ruang staf sudah sepi aku pindah saja ke ruangan manager.
"Boleh ku cek karyawan baru kita" pesan ku ke Kyouko karena dia sudah habis jam shift
"Silahkan saja tapi lihat situasi resto dulu" balasnya
"Oke"
Aku melihat kondisi resto kondisinya ramai namun masih ada longgarnya.
"Mau apa Haruka san?" Tanya Takanshi
"Panggilkan Akira Tachibana ke ruangan manager, katakan aku perlu interview sedikit sebagai pemilik resto"
"Baik Haruka san"
Aku kembali masuk ke ruang manager.
Pintu di ketuk
"Masuk" kata ku
"Anda memanggil saya Shinomiya san?"
"Panggil saja aku Haruka, kamu silahkan masuk dan tutup pintunya aku ingin menanyaimu beberapa hal"
"Umm baiklah"
Dia duduk
"Katakan aku bisa memanggil mu siapa"
"Tachiban boleh Akira boleh"
"Baik akan ku panggil Akira, pertanyaan pertama apa alasan mu kerja di sini?"
"Aku kerja di sini karena aku butuh uang, keluarga ku tidak terlalu kaya dan aku tidak ingin hanya menjadi beban keluarga"
"Kamu dari sekolah mana?"
"Aku dari SMA Irahara"
"Rumah mu dari sini berapa jaraknya"
"Hanya 10 menit dengan sepeda"
"Kamu pakai sepeda?"
"Tidak, aku jalan kaki"
"Punya sepeda?"
"Tidak punya"
"Hmmm nanti akan ku berikan sebagai fasilitas pegawai, apa kamu punya mimpi?"
"Mimpi ku sudah ku lepas Haruka san"
"Apa mimpi mu dan apa sebabnya kamu melepasnya?"
"Mimpi ku sebagai atlit lari cepat, tapi semenjak otot tendon ku putus aku tidak bisa berlari lagi"
"Oh maafkan aku sudah bertanya hal yang membuat mu sedih"
"Tidak apa ini bukan hal yang menyedihkan lagi kok"
"Kamu tidak usah khawatir aku akan merawat kamu selama kamu menjadi karyawan ku di sini, nama mu juga sudah ku asuransikan, kamu sudah tau tentang gaji mu bukan?"
"Sudah Haruka san, Kyouko san sudah memberi tahu diriku ketika tanda tangan kontrak kemarin"
"Bagus lah, silahkan kembali bekerja dan aku minta tolong panggilan Tachibana yang satunya"
"Baik Harika san aku keluar dulu"
"Iya dan jangan menyerah karena keadaan tapi berusahalah untuk mencari jalan keluar akan keadaan yang menimpa mu" kata ku
"Umm terima kasih Haruka san"
Akira keluar lalu masuk lah Tachibana yang satunya.
"Gila masih siswa saja tubuhnya sudah proprsional" pikir ku
"Silahkan duduk Tachibana san"
"Umm"
"Sudah tau aku memanggil mu ke sini karena apa?"
"Belum tau Shonomiya san"
"Panggil aku Haruka oke?"
"Ok"
"Katakan padaku kamu kelas berapa dari sma mana?"
"Aku kelas 2 dari SMA Matsuyama"
"Bukankah itu agak jauh dari sini?"
"Cuma sekitar 12 menit jika menggunakan sepeda"
"Oh ku kita itu terlalu jauh"
"Tidak kok"
"Kamu bawa sepeda berarti?"
"Tidak, aku jalan kaki"
"Hmmmmmm mulai besok pakailah sepeda untuk fasilitas karyawan"
"Apa ada?"
"Saat ini belum tapi akan ku beli nantinya"
"Baiklah Haruka san"
"Kamu di sekolah punya kegiatan klub?"
"Ada sebagai manager Klub base ball"
"Baru saja?"
"Iya baru saja aku menjabat"
"Punya pacar?"
"Apa perlu ku jawab juga?"
"Jawab saja"
"Aku ada"
"Katakan padaku juga kamu apa sedang berhubungan dengan seorang guru?"
Jantung Tachibana langsung berdetak dengan cepat, dia takut rahasianya terbongkar.
"Tidak ada kok Haruka san"
"Mulut mu bergetar, katakan padaku sejujurnya, aku tidak ingin punya karyawan seorang pelacur"
"Kamu menuduhku sebagai seorang pelacur Haruka san? Sungguh keterlaluan"
"Katakan jika aku salah" ucap ku
Dia langsung terdiam.
"Katakan jika aku salah!"
Tachibana menangis.
Orang di luar ruangan.
"Gila apa Tachibana akan di pecat oleh bos?" Tanya Takanashi
"Entahlah, aku tidak pernah melihat bos teriak seperti tadi" balas Daisuke
"Aduh padahal dengan Tachibana di sini dia jadi penyegar mata loh" ucap Souma
"Lah nanti bakal giliran mu loh Souma san" kata Akira
"Ehhh aku juga akan di panggil?"
"Mungkin saja" jawab Akira
Kembali ke ruangan manager
"Maaf jika aku kasar, jika kamu tidak suka kamu boleh pergi dari resto ku dan gajimu sekarang ku bayar full 1 bulan"
"Tidak Haruka san aku memang punya hubungan dengen guru ku tapi percayalah itu hubungan yang tidak aku inginkan"
"Pacar mu tau?"
"Dia tidak tau"
"Kamu mencintai pacar mu atau sebatas kagum?"
"Aku suka padanya"
"Cinta?"
"Aku tidak tau Haruka san"
"Mantapkan hatimu untuk pacar mu, aku yakin dia akan membahagiakan mu di masa depan, tugas mu sekarang jangan menghianati dirinya"
"Aku tidak bisa Haruka san"
"Kamu di ancam olehnya?"
"Kamu di ancam oleh apa" tanya ku
"Foto ku bersama kou kun sedang main"
"Hadeh kalian ini kalau main makanya di hotel bukan nya main di sembarang tempat"
"Sudah terlanjur, aku pun menyesalinya"
"Katakan apa kamu ingin ku bantu?"
"Bantu seperti apa?"
"Ku ringkus gurumu itu, ku pastikan dia tidak akan muncul di hadapan mu lagi, tapi biayanya akan ku potong dari gajimu"
"Apa aman?fotoku ada padanya aku takut tersebar apalagi jika orang tua ku tau"
"Ku pastikan aman"
Dia bimbang
"Dengarkan Tachibana san, aku atasan mu aku ingin hal yang terbaik untuk mu, jika kamu tidak suka bantuan ku ok saja ku harap kamu bisa menyelesaikan sendiri, dan aku mempersiapkan kamu meninggalkan restoran ini, ingatlah kamu manusia juga yang perlu uluran tangan orang lain jika dalam masalah" kataku
"Apa kamu menikmati bermain dengan gurumu?"
"Tidak Haruka san aku tertekan secara mental"
"Siapa nama gurumu?"
"Tidak usah Haruka san akan ku selesaikan sendiri"
"Katakan siapa namanya, buatlah bantuan ku ini untuk orang tuamu karena membesarkan anak yang lupa daratan hanya karena cinta"
"Namanya Kuwahara"
"Baik, hapus air mata mu itu akan ku bantu orang tuamu, karena kamu tidak mau bantuan ku, jika kamu tidak suka silahkan minta Kyouko san untuk berhenti bekerja" ucap ku
"Maaf Haruka san aku terlalu bodoh sebelumnya tolong bantulah aku, aku ingin punya masa depan dan mimpi"
"Hmmm iya yang sudah berlalu anggap pelajaran hidup mu, jangan ulangi lagi apalagi main sembarangan, jika bisa main lah setelah kamu menikah, jangan terlalu mengikuti arus lingkungan negatif, karyawan ku di sini baik baik semua, ku harap kamu juga bisa ikut berperilaku baik"
"Umm terima kasih Haruka san, lalu berapa yang harus ku bayar"
"Tenanglah tadi aku hanya bercanda soal potong gaji, aku berniat membantu mu secara ikhlas karena kamu karyawan ku"
"Anda baik Haruka san, aku mohon rawatlah diriku untuk kedepannya"
"Iya sekarang keluar dulu, setelah 10 menit berlalu panggilkan Souma"
"Yang koki rambut biru?"
"Iya"
"Baik Haruka san"
Setelah Tachibana keluar dia di tanyai pelayan lain.
"Apa Haruka san memecat mu?" Tanya Akira
"Tidak tapi dia malah membantuku"
"Bukankah tadi kamu di marahi olehnya" kata Shindou
"Aku memang di marahi tapi agar aku sadar akan kesalahan ku"
"Kamu sudah bikin kesalahan Tachibana chan?" Tanya Kamamura
"Sudahlah Kamamura san, kamu harusnya paham kan akan bantuan bos kita" kata Izumi
"Ohh aku ingat"
"Maksud kalian apa?" Tanya Daisuke
"Itu rahasia Daisuke kun, ini antarakan ke meja no 6" kata Sayu
"Eh Sayu senpai juga di bantu, maksud apa sih aku tidak paham" kata Daisuke
"Jika kamu butuh bantuan dari bos Haruka pasti akan tau kok" kata Kamamura
"Oh iya Souma san 10 menit dari sekarang kamu di suruh masuk ke ruang manager"
"Iiiiiii gawat bagaimana ini jika aku di marahi karena menggoda karyawan wanita disini"
"Itu salah mu sendiri" kata Takanashi
Di dalam ruangan manager
Aku menelepon Kyouko san
"Kyouko san antek mu bisa mengurus seorang guru?"
"Kamu punya masalah?"
"Bukan tapi Tachibana"
"Yang tinggi atau yag yang berisi"
"Yang berisi, eh nama depannya siapa?"
"Yui, memang kenapa dengan dia?"
"Dia di ancam oleh gurunya karena foto dirinya saat main dengan pacarnya"
"Kenapa sih kamu menambah pekerjaan ku saja"
"Oh bukannya "aku bisa melindungi karywan ku" "
"Iya iya tapi hanya sebatas gertakan saja bisanya" kata Kyouko
"Itu masih kurang"
"Lalu serangan fisik?"
"Masih kurang"
"Bunuh?"
"Iya, dia sampah masyarakat, otaknya hanya ada ngwe ngwe dan ngwe saja, kita buat mudah ku beri kamu 50 rb tambahan gaji bulan ini"
"Gila ya kamu ini menghilangkan nyawa loh, aku tidak terima tugas ini, antek ku terlalu kecil untuk melakukan tugas pembunuhan"
"Hmmm baiklah buat babak belur dan patahkan kaki dan potong penis nya"
"Nah kalau itu masih bisa, tapi naik kan jadi 70 rb dong bos"
"Iya iya 70rb deal ya"
"Ok"
"Malam ini bergerak loh"
"Mana bisa sudah petang ini"
"Kutambah 20 rb"
"30 rb atau aku jalan besok"
"Iya iya, dasar lintah penghisap uang"
"Oke siap aku laksanakan, namanya siapa?"
"Kuwahara dari SMA Matsuyama"
"Oke dalam 4 jam ke depan ku pastikan dia kapok telah mengancam Yui chan"
"Jangan rusak kepercayaan ku"
Lalu ku tutup teleponnya.
Pintu di ketuk
"Masuk"
Souma masuk kedalam.
"Duduk Souma san"
Dia duduk dengan gemetar
"Sudah tau maksud ku memanggil mu?"
"Sudah Haruka san, aku tidak akan mengulangi lagi menggoda wanita di sini"
"Baguslah" (padahal belum berpikir ke situ"
"Apa aku akan di pecat?"
"Tidak, tapi ku harap kamu perbaiki sifat mu ok, menggoda silahkan saja tapi ingat tempat dan jangan aku mendengar para wanita di sini risih karena godamu pada mereka"
"Baik Haruka san"
"Silakan keluar"
"Terima kasih"
"Hey Souma san buatkan aku surabi dengan toping susu"
"Siap laksanakan Haruka san"
Note : sebenarnya surabi sudah di jual tapi belum dimasukkan ke daftar menu, pelayan hanya menawarkan secara lisan, serta topingnya masih belum lengkap.
Pintu di ketuk kembali
"Masuk"
"Oh Sayu san ada apa?" Tanya ku
"Aku ingin mengundurkan diri dari jabatan manager sementara Haruka san"
"Kenapa?"
"Aku terlalu muda dan hanya di dapur, aku kurang bisa mengawasi kondisi restoran"
"Kamu yakin melepas bonus 10 rb yen?"
"Aku yakin Haruka san"
"Baiklah jika itu keputusan mu, maka sekarang panggilkan Izumi"
"Baik Haruka san"
Izumi angkat tangan
Shindou juga
"Takanashi apa kamu bisa?"
"Jika diberi akan ku lakukan sebaik mungkin Haruka san"
"Ok nanti kamu pc Kyouko san ya masalah tugas tugas mu"
"Ok Haruka san"
Pintu di ketuk lagi, surabi ku sudah datang.
Ku terima dan ku suruh mereka kembali bekerja.
"Whoo tampilannya unik" ucap ku
"Rasanya gimana ya" lalu aku cicipi
Mmm
"Manisnya meleleh di mulut, sangat enak"
Jam 6.30 aku pamit pada karyawan ku.
Aku langsung ke apartemen ibu karena jam nya sudah lewat jam makan malam.
"Kenapa belum mandi Haruka kun?" Tanya Saki
"Aku baru kembali"
"Mandi dulu baru makan"
"Tidak akan terlambat?"
"Tidak Haruka kun" kata ibu
"Tuh dengar kan"
"Iya iya"
Aku naik ke lantai 3 menuju apartemen ku.
Mandi lalu berganti pakaian, lalu turun lagi untuk makan malam.
"Haruka kun apa nanti kamu akan menginap lagi?" Tanya Saki
"Tidak, nanti aku akan pulang, mungkin jam 10"
"Oh"
"Kenapa memangnya? Kamu mau tidur bersama ibu?" Tanya ku
"Iya karena mulai hari ini ibu akan tinggal sendiri disini"
"Ya kamu temani saja dia" kata ku
"Kamu tidak marah?"
"Tidak"
"Tidak usah Saki chan, ibu baik baik saja kok tidur sendiri"
"Eh ibu aku ini serius memperbolehkan Saki tidur dengan mu, aku juga akan pulang malam, jam 10 hanya perkiraan minimal, jadi daripada Saki kesepian lebih baik dengan mu ibu"
"Oh begitu alasannya" kata Saki
"Baiklah jika Haruka, memperbolehkan" kata ibu
Selesai makan aku langsung naik lewat lift menuju ke apartemen Nonaka san.
Seperti kemarin aku menggambar background tapi kali ini chapter 7 yang baru selesai di gambar Nonaka san pagi tadi.
Ku gambar dengan cepat dan tepat, selama 2 jam akhirnya selesai juga semua halamannya.
"Chapter berapa yang harus ku kerjakan?"
"Chpter 10, skripnya di file skrip tolong kamu kembangkan semampu mu Haruka kun"
"Oke"
Aku gambar tokohnya dulu di setiap halaman dengan kotak kotak pembatas adegan.
Selama 1 jam aku berhasil menggambar setengah chapter, lalu 30 menit untuk menggambar background, setelah 1 jam tambahan akhirnya manga chpter 10 jadi.
Jam 11.30
"Nonaka san aku mau pulang kerja ku sudah selesai tolong di cek jika ada revisi besok akan ku kerjakan"
"Oke"
Jam 11.35 aku tiba di depan apartemen ku.
"Huh tidur sendiri lagi" ucapku
Saat ku buka hanya lampu ruang tamu yang menyala, aku lantas membaringkan tubuh ku di sofa.
"Lelahnya, main hp dulu saja"
Aku main game sebentar, tapi gamenya trading.
Tangan ku terlalu geli jika tidak menghasilkan uang lebih banyak.
Ku buka aplikasi World trade.
Aku melakukan deposit 1 juta yen lalu ku mulai main secara all in.
"Mantap profit"
"Oke profit lagi"
Sampai jam 12 malam saldo berjumlah 8,23 miliar yen.
"Ok ku wd dulu"
Kurang dari 1 menit semua saldo di akun ku habis, hanya tinggal 23 rb yen.
"Transaki berhasil 8,22 miliar yen sudah ditambahkan ke Saldo anda"
"Hmmm kenapa juga cari uang semudah ini, kurasa hanya 8 m tidak mungkin menimbulkan kebangkrutan kan"
"Tidak mungkin lah, orang terkaya saja kekayaan bersih nya sampai 980 miliar dolar, hanya bersih belum yang kotor alias aset perusahaan"
Aku buka hp lagi untuk belanja sepeda onthel, ku cari kualitas yang normal dan harga terjangkau untuk karyawan yang agak jauh rumahnya dari resto.
Ku beli sebanyak 10 buah dengan tempat parkirnya.
"Antar ke Restoran Wagnaria depan SMA Karasuno 50 meter ke barat" catatan ku pada penjul, sebenarnya sudah ku tulis alamatnya tapi ya aku iseng saja
"Aku lapar apa Saki punya makanan di kulkas ya"
Ku cari makanan dan ku lihat isi kulkas 4 pintu kami.
"Ah ada puding cokelat, ini yang ku suka, eh catatan apa ini"
Ku buka dan ku baca.
"Makan puding ini jika lapar, tapi jangan habiskan semuanya cukup 1 cup saja Sayang setelah makan jangan lupa gosok gigi, tertanda your love Saki"
"Memang istri terbaik" ucap ku lalu mencium kertas itu
Ku makan puding dengan sendok teh.
Mmm memang puding buatan istriku yang terbaik.
Setelah makan aku gosok gigi sesuai pesan dari istriku tadi.
"Waktunya tidur" ucap ku lalu aku berjalan ke kamar atas milik ku dan Saki karena ibu sudah pindah otomatis barang ibu juga sudah tidak ada"
Ku nyalakan lampunya dan mulai berbaring di ranjang tidur, hp ku taruh di meja samping.
Di mimpi Haruka
"Tsukasa jangan"
"Ara kamu malu padahal sudah melihat tubuh ku yang telanjang ini?"
Aku langsung terbangun
"Gilak punya istri malah ngimpi istri orang anjir" teriak ku
"Tuhan maafkan diriku yang sudah selingkuh tanpa sadar ini, hukumlah aku jika memang aku bersalah, tapi jangan permainkan hatiku yang hanya untuk istriku seorang" doaku pada tuhan lalu halilintar bergemuruh di luar
"Ngeri apa tuhan mengabulkan doa ku?" Ucap ku
Sementara di rumah Tukasa dan Nasa, saat Tsukasa tidak sengaja menendang kaki kursi, jempol kakinya terluka namun luka itu tidak sembuh seperti sebelumnya.
"Apa kutukan ku sudah di hilang?" Tanya Tsukasa
Tsukasa mencoba dengan hal sembrono yaitu menggunakan pisau.
"Tidak ini terlalu berisiko"
Dia ganti dengan peniti dan benar saja lukanya tidak sembuh dengan cepat lagi.
Dia menangis dan langsung mengatakan hal itu pada Nasa sang suaminya.
"Wahhh kenapa bisa Tsukasa chan?"
"Entahlah tapi aku bahagia Nasa kun, aku sekarang jadi manusia normal lagi"
Note : Haruka adalah cinta sejati Tsukasa
(Cinta sejati memang benar adanya, tapi apa salahnya pilih yang lain, cinta itu simple cuma butuh dua orang lawan jenis saling suka dan saling berjanji melindungi itu sudah bisa di sebut cinta, jadi tidak ada salahnya jika di masa depan ternyata pasangan mu bukan cinta sejatimu, cinta sejati yang tau hanya tuhan mu, tugas mu hanya berjuang mencarinya jika tidak dapat ya sudah pilih yang lain dan jadikan dia cinta sejatimu)