webnovel

22. Pria hebat

26 Oktober.

Keseharian ku dimulai pukul 3 pagi.

Sarapan roti lalu bergegas pergi ke kantor.

.

Shooting di rumah wilayah Guanjie, yang merupakan tempat shooting untuk drama BBF, tepatnya rumahnya Geum Jan di dan F4, masih satu komplek perumahan.

Jam 3.30 setelah Breffing sedikit, langsung mulai shooting.

Rasa kantuk ku tahan dengan kopi.

.

Jam 6.50

(Pengambilan video tak hanya untuk satu eps saja, tapi untuk beberapa eps sekaligus, demi menghemat biaya soalnya)

"Cut, itu bagus, sekarang semuanya boleh istirahat" Teriak ku

"Akhirnya bisa istirahat" Ucap para kru dan pemeran

.

Sarapan bersama di lokasi kerja.

Ada nasi panas, ayam, sayur dan minum teh hangat atau kopi.

.

Ikut sarapan dulu, setelahnya ke lokasi shooting TWOTM.

Jam 10.

Pindah kembali ke BBF.

Jam 1 siang ke lokasi Hi bye mama.

Jam 3 sore ke BBF lagi.

Jam 6 ke hi bye mama.

Jam 8 malam terakhir ke TWOTM.

Jam 11 malam baru kelar.

Walaupun loncat loncat, namun itu sudah terstruktur sesuai dengan planing dariku.

.

Tak perlu pulang, langsung ke BBF saja, walaupun masih sepi sebab mulai shooting di tgl 27 ada di jam 4 dini hari.

Tidur di sana, sekaligus berpesan pada Shuqi untuk membangunkan ku jam 3 nanti.

.

.

Sampai jumat rutinitas selalu seperti ini.

Lelah rasanya dan badan mau remuk, namun harus bertahan!

Hari sabtu.

Buat planingan, jam jam mana yang harus di dahulukan shootingnya dan mana yang bisa di akhir kan.

.

Rapat dengan sutradara pembantu di kantor di jam 1 siang hari sabtu.

Rapat sampai jam 4.

.

Setelahnya aku bisa istirahat sampai hari minggu.

.

Sampai rumah langsung ku telepon Wanqiu.

Ring ring..

(Terhubung setelah beberapa saat)

"Halo dengan kediaman Su di sini" Wenqi yang mengangkat

"Wenqi, bisa sambungkan dengan kakak mu, ini aku Hajin"

"Oh kakak ipar ternyata, tunggu sebentar kak"

.

"Halo suami, akhirnya kamu ingat kembali diriku ya" Wanqiu agak menyindir

"Maaf baru bisa menelepon, aku tak pulang selama 4 hari sebabnya, ini baru bisa longgar soalnya" Ucap ku

"Hmm, kamu 4 hari tak pulang, hidup mu apa terurus di sana, kamu makan dan istirahat dengan cukup kan?" Wanqiu jadi khawatir

"Aku hanya lelah, urusan makan aku selalu makan di lokasi shooting, jadi aman saja"

"Lebih banyak istirahat, ku yakin muka mu sekarang lusu dan kamu punya kantung mata yang hitam"

"Kamu benar jika menebak begitu, tapi sebelum istirahat aku hanya ingin memeberi kabar dulu dan apa Yuan sedang bangun sekarang?"

"Ya, dia sekarang ku gendong ini"

"Kamu sudah bisa jalan dengan normal memangnya?"

"Ya tidak, aku sedang duduk sambil menggendongnya"

"Bisa sambungkan dengannya, jangan terlalu dekat tapi"

"Bisa saja, sudah silahkan bicara"

"Halo Yuan yuan, maaf ayah tak bisa menemani mu sekarang, ayah masih terlalu sibuk, nanti jika sudah tak sibuk pasti ayah akan membawa mu dan mama mu ke kembali ke kota, jadi untuk sekarang kamu dengan kakek nenek dan jangan nakal ya"

.

.

"Yuan Yuan baik kok, tiap malam tak pernah nangis, jadi aku malam bisa tidur nyenyak" Wanqiu

"Aku juga ingin malam tidur nyenyak sebenarnya Wanqiu" Aku curhat

"Semangat kerja Baba, biar bisa beli pakaian dan pelengkapan ku dan mama ya, itu kata Yuan Yuan" Wanqiu

"Hmmm, kamu tenang saja kalau urusan biaya, aku punya tabungan banyak, yang tak bisa hanya waktu bersama kalian saja"

"Tak apa, aku sudah sadar sekarang, toh ayah ku dan ibuku mau dengan rela membantu ku membelikan keperluan Yuan"

"Baguslah, aku sepertinya akan merepotkan mereka hehe"

"Tak masalah, mereka kan ayah dan ibuku, semisal aku di rumah mertua mungkin aku agak canggung jika harus merepotkan mereka" Wanqiu

.

Sudahi telepon.

Jam 6 petang langsung tidur sampai jam 6 pagi.

Minggu.

Sebenarnya bisa lebih, namun perut rasanya sangat ingin minta di isi.

.

Cari sarapan di luar.

Jam 7 pagi diam di rumah sambil nonton tv.

Jam 8 sudah bosan, ingin olahraga, pergilah diriku ke kolam renang umum.

Renang selama satu jam.

Jam 9.30 lapar lagi, jadi cari camian di mall sekalian belanja pakaian.

Jam 12 makan siang di mall juga.

Jam 1 baru pulang ke rumah.

.

Telepon Wanqiu di desa.

"Halo, dengan kediaman Su"

"Jinqi kan ini, aku Hajin apa kakak mu Wanqiu ada?"

"Kakak Wanqiu sedang tidur siang itu kak, apa mau ku bangunkan"

"Oh sedang tidur ya, tidak perlu kamu bangunkan kalau begitu, nanti saja kamu bilang jika dia sudah bangun untuk menelepon ku balik ya"

"Baik kak"

.

Nonton tv lagi.

Nonton acara musik, konser musik sederhana yang disiarkan tepatnya.

"Hmm, ini seru juga ternyata jika di tonton di depan layar tv"

Di tv muncullah pesan untuk request lagu, tiap request dikenai biaya 10 yuan.

"Gile, mau request lagu saja 10 yuan, ke pengamen jalanan saja 1 yuan tak ada" Ucap ku

Acara ini ku sebut toxic, sebab pendapatan acara harus dari sponsor sudah cukup, tapi kenapa perlu donasi sari penonton, ya benar itu bagi yang beruang saja namun ini tetap tak baik.

(Beda perusahaan Penyiaran, jadi aku tak bisa mengajukan laporan ke direktur)

.

Jam 2 siang

Karena gabut di rumah, pergi keluar, belanja keperluan untuk seminggu kedepan.

.

Tak sengaja lewat dengan panti asuhan yang tengah di bangun, dengan anak anak yang meminta minta di jalan membawa kota bertuliskan "untuk pembangunan rumah kami"

"Tak apa lah ya mungkin menjadi orang baik" Pikir ku

Ku putar balik dan parkirkan mobil di halaman yang bangunannya masih belum berdiri.

.

Belum turun mobil ku sudah di kerubungi anak anak, namun baiknya mereka tak langsung meminta padaku.

"Apa ada dari kalian yang tau dimana tempat pemilik tempat ini?" Tanya ku

"Apa maksud mu, ibu pengurus tuan?" Salah seorang anak perempuan remaja yang menjawab

"Ya intinya yang akan mengurus panti asuhan ini nantinya"

"Ada di dalam rumah, jika ingin biarkan saya mengantarkan anda tuan"

"Tentu, antarkan aku ke sana"

.

.

Diantarkan aku ke sana.

Di dalam ada beberapa orang, ibu pengurus dan remaja yang lebih tua, mungkin mereka bingung dengan bagaimana caranya mendapatkan dana bantuan.

"Ibu, ini ada tuan yang ingin bertemu dengan kamu" Ucap anak yang mengantar ku

"Eh, ada tamu, maaf tuan saya tak menyadarinya karena terlalu sibuk di sini"

"Tak masalah"

"Silahkan duduk, Xin ke belakang buatkan minum"

"Baik bu" Remaja yang lebih dewasa tadi

.

.

"Perkenalkan nama ku Yu Hajin, saya melihat perjuangan anak anak di depan itu untuk dapat biaya, saya berniat membantu"

"Saya Xuan Susu, saya pengurus di sini nantinya, saya akan dengan sangat bahagia menerima bantuan dari anda pak Yu"

"Apa nama panti ini nantinya kalau aku boleh tanya bu" Tanya ku

"Panti Xuan Yin tuan, saya namai begitu karena ini perintah dari mending ayah saya, saya sebenarnya bukan dari orang mampu, namun saya dan ayah saya tergerak untuk membantu anak anak terlantar, agar mereka bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik, tanpa memikirkan susahnya hidup ketika masih kecil"

"Itu baik"

Minuman datang.

"Maaf tuan, hanya ini yang bisa kami berikan, hanya teh, semoga ini bisa sedikit melegalkan dahaga anda, silahkan di minum dulu" Bu Xuan

"Ya"

Ku minum, rasanya agak hambar namun, kuyakin ini karena biaya yang sangat minim yang dimiliki mereka.

"Berapa banyak anak yang telah anda tampung bu?"

"Untuk anak anak yang masih balita ada 8 anak, yang usia sd kebawah ada 32, sekitar umur smp ada 12, dan umur SMA ada 4 orang"

"Anda menyekolahkan mereka juga?" Aku tanya

"Saya usahakan sekolahkan mereka wajib di SD, untuk SMP dan SMA, saya tak bisa melakukannya, namun jika anak itu beruntung sehingga mendapatkan beasiswa karena kecerdasannya, saya mendukungnya"

"Tak mendapatkan subsidi dari pemerintah memangnya?"

"Uang subsidi ada, namun itu sangat kecil, hanya cukup untuk makan saja, itupun terkadang masih kurang, di sini kami menabung sedikit demi sedikit hingga kami akhirnya memutuskan untuk membuat gedung baru, agar kami lebih banyak merawat anak terlantar yang di luar sana"

"Tapi anda tak pernah memanfaatkan anak anak untuk mencari uang selama panti berjalan kan bu?"

"Demi Tuhan saya tak pernah melakukannya, saya selalu keluar yang dari kantong pribadi jika uang subsidi pemerintah kurang di akhir bulan, namun terkhusus yang anda lihat tadi, itu karena keinginan anak anak yang ingin membantu agar gedung baru segera di bangun"

"Baik, lalu berapa kurangnya dana pembangunan bangunan di sana itu"

"Sebentar saya ambilkan datanya dulu"

.

.

Ditunjukkan padaku datanya.

Kekurangan total ¥15,250

"Hmmm" Ucap ku berpikir ini ternyata lumayan murah juga

Dalam benak bu Xuan.

Selalu berdoa agar sumbangan yang datang dari orang di depannya paling tidak 1000 yuan.

Ku taruh dokumennya.

"Jadi anda berniat menyumbang berapa tuan Yu, biar saya masukan ke dalam daftar donatur nantinya" Bu Xuan

"Tak perlu di masukan, aku tak ingin nama ku di tulis di sana, aku hanya cukup ingin tau saja anak anak di sini nantinya tau aku saja, jadi ketika berpapasan di jalan mereka bisa menyapa ku, lalu untuk nominalnya, aku akan sebutkan setelah mengambilnya di bank dulu"

"Baik tuan, tak masalah, lantas kapan anda akan kembali ke sini" Bu Xuan dan Xin curiga Hajin hanya bergurau bahwa dia ingin jadi donatur di sini

"Paling 30 menit jika bank nya tak antri, kalau begitu aku ambil uangnya dulu ya".

"Baik tuan, mari saya antarkan anda keluar juga"

.

Naik mobil lalu menuju ke bank.

"Apa dia akan kembali bu? Banyak kan yang sama seperti sekarang kasusnya, mereka seperti hanya orang yang mampir untuk minum dan menghabiskan snack saja!" Xin tanya sekaligus menggerutu

"Ya semoga saja dia kembali, kita percayakan pada tuhan yang maha baik saja"

"Hmm"

Anak anak di sekitar pun tau ini bukan kabar bahagia dan bukan kabar buruk juga sebab tak ada yang berubah.

.

Di bank.

Tak antri kebetulan di bagian penarikan uang.

"Permisi, saya mau ambil uang dari atm dalam jumlah besar bisa kan"

"Bisa tuan, silahkan di isi dulu formulirnya di sini"

Ku ambil formulir dan ku isi nominal yang ingin ku ambil, serta aku perlu validasi ktp dengan muka ku.

"Penarikan dana 20 rb yuan"

Pegawai bank pergi mengambilkan.

.

Dihitung ulang dulu, lalu ku tanda tangani pernyataan bahwa jumlah yang ku terima sama seperti yang di hitung teller bank.

Tak terlalu rumit namun ternyata lama juga, sebab di dalam aku perlu waktu sampai 30 menitan.

.

Jadi ketika kembali ke panti tadi waktu sudah berlalu satu jam semenjak aku pergi dari sana.

"Anda kembali tuan!!"

"Tentu saja aku kembali, uangnya saja baru akan ku serahkan"

Masuk kembali ke ruangan tadi.

Langsung ku serahkan bingkisan uang berisi 20 gepok pecahan 10 yuan itu.

"Berapa ini tuan Yu kalau boleh saya tau, biar kami tak salah memasukan angka nominalnya"

"Tak perlu di tulis, pokoknya ini ada 20 rb yuan, kamu hitung saja, jika tak pas maka kamu yang ku anggap mengambilnya, intinya aku ingin uang ini bisa berguna dan membuat anak anak di sini hidupnya lebih baik lagi, kalau begitu aku langsung pamit saja bu"

"Tak menunggu teh dan saya menghitungnya dulu tuan?"

"Saya banyak urusan di luar, mungkin lain kali saya akan kembali ke sini untuk melihat pembangunan gedung baru nantinya"

"Silahkan lihat kapan pun anda ada waktu kalau begitu pak Yu"

"Ya"

.

.

Sebelum masuk mobil, ibu Xuan mengumpulkan semua anak anak untuk mengantar aku pergi.

"Maaf tuan Yu, bisa berhenti sebentar, walaupun sederhana kami ingin mengucapkan sesuatu pada anda" Bu Xuan mencegah ku langsung masuk mobil

"Ada apa?" Tanya ku

Mengadahkan tangan ke belakang ku.

Aku menolah ke belakang.

"Terima kasih pak Yu Hajin atas bantuannya!!" Teriak para anak anak

Aku tersenyum.

"Sama sama" Balas ku

Baru aku bisa pulang.

.

.

Jam 4 sore sampai rumah setelah tadi ke supermarket sejenak.

Kebetulan juga ketika telepon berbunyi, ku yakin itu dari Wanqiu.

.

Halo, dengan siapa.

"Aku Wanqiu, kamu dari mana saja, katanya tadi kata Jinqi kamu menyuruh ku menelepon balik, tapi ku telepon dari tadi tak kamu angkat"

Aku beli beras dan daging di supermarket tadi.

"Oh, mau memasak?"

Iya, aku malas makan di luar untuk makan malam nanti.

"Masak ayam goreng?"

Iya, sambil buat sambal

"Bisa memangnya?"

Itu mudah, ngapain gak bisa.

"Semenjak aku jadi istri mu, belum pernah tuh kamu masak sendiri, goreng telur saja kamu menyuruh ku"

Ya itu kan biar kamu ada tugas, bukan berarti aku tak bisa menggoreng sendiri.

"Yang bener?"

Ya bener lah, masa aku berbohong.

"Kalau begitu lain kali kamu harus memasakan untuk ku, biar ku coba masakan mu"

Lain kalinya kapan loh, aku baru pulang kampung paling tahun baru.

"Tahun baru 81?"

82 lah.

"Lah itu kelamaan suami! Yuan yuan berusia 1 tahun saja di bulan Oktober"

Ya cuma beda 4 bulan apa masalahnya?

"Masalah banget!!"

Apa masalahnya.

"Pertama, jika kita terlalu lama pisah, kamu bisa jadi canggung ketika bertemu dengan ku, kedua di sini sangat minim foto mu, jadi bagaimana bisa aku memperlihatkan bahwa kamu adalah ayahnya Yuan Yuan, ketiga aku masih waspada dengan mu, ke empat dan terakhir aku cukup malas di sini karena tiap hari hanya jaga warung"

Jaga warung malas? Memangnya kamu mau yang tidak biasa? Seperti jaga pintu neraka contohnya?

"Ya bukan begitu, kan jika aku ikut dengan mu, aku bisa menghabiskan waktu hanya mengurus Yuan Yuan saja."

Kamu apa tak niat bekerja lagi gitu seperti dulu jika kembali ke kota?

"Kan kamu yang bilang sendiri, aku tak wajib kerja jikalau gajimu cukup"

Hmmm, itu benar juga, ah yasudahlah terserah kamu.

"Lalu kapan jadinya"

Nanti ku pikirkan setelah drama ku selesai.

"Kapan?"

Bulan Mei selesai shooting keseluruhan.

"Pas, Juni kamu bisa langsung menjemput ku dan Yuan Yuan"

Pas apanya Wanqiu, setelah itu kamu kira aku nganggur dan bisa dapat cuti panjang? Ya gak lah, setelah itu aku masih harus berusaha cari cuti dulu paling tidak Agustus baru bisa atau mungkin lebih lama.

"Kamu sayang gak sih dengan ku, kok betah ingin berjauh jauhan"

Bukannya begitu, tapi kan aku juga perlu mikir kerjaan ku yang sangat sibuk di sini.

"Gak mau tau aku, pokoknya sebelum ganti tahun 81, kamu harus menjemput ku dan Yuan Yuan titik!"

(Telepon mati)

.

Tanggal 1 November.

Sudah berjalan satu bulan sejak drama ku tayang, banyak apresiasi yang ku dapat dan banyak juga bonus serta hadiah.

Dengan rating rata rata tiap drama di angka 80%, channel CCTV di jam 8.30 ke atas tak punya lawan lagi.

Sampai saat ini belum ada yang berani mengambil program di jam tayang yang sama di channel lain.

Mereka juga menyangkan drama namun di jam berbeda, ceritanya cukup menarik hanya saja itu hanya cukup bukan sesuatu yang hebat.

Malah bisa ku sebut sinetron daripada drama, tokoh drama yang biasa saja, kurang bisa acting, dan terburuknya alurnya itu alur cerita umum, tak ada keren kerennya sebab drama dari channel lain tak punya tujuan pasti seperti drama ku yang di awal sudah menyebutkan akan tamat di eps 24 bagian kedua.

Mungkin mereka ingin melihat hasil pasar dulu, jika bagus tambah episode namun jika jelek hapus saja dramanya, aku tak menyalahkan pemimpin produksi, namun aku kurang suka saja yang begitu sebab menurut ku terjun hanya separuh itu tak lebih baik daripada tidak melakukan.

.

Alhasil rencana pendobrak drama ku tak jadi ku lakukan, sebab drama dari channel lain tak menjadi ancaman bagi drama ku.

(Persaingan program itu menurut jam tayang, bukan kesamaan program, sebab rating penonton di dapat dari jumlah penonton yang melihat program di waktu tersebut, jadi jika ada program di CCTV yang jelek namun bukan di jam tayang mu biarkan saja, sebab kamu bukan direktur yang harus mengurus semuanya, kamu cukup urus program mu sendiri)

.

.

Gaji bulan November.

3 drama sukses dan hasilnya gaji ku tambah bonus adalah

Gaji pokok

- PD 3 Drama : 2000 * 3 = 6.000

Tunjangan :

- Jabatan = produser direktur 3 drama = 3000

- Istri = 1000

Bonus :

- Pembagian sponsor : 4% x 27.000.000 = 1.080.000

- Lembur

90 x 10 = 900

Potongan.

- Tidak masuk = -

- Kesehatan = 200

Total setelah pajak dan potongan lain = 1.086.200

"Banyak!"

.

.

Tak kalap harta.

Menurut warisan turun temurun keluarga sukses Tiongkok, simpan 50%, gunakan 25% dan investasikan 25%.

Semenjak Wanqiu di desa aku tak pernah memberi tahu jumlah gaji ku lagi.

Dia cukup ku beritahu jumlah yang ku kirimkan tiap bulan, 200 yuan tiap bulan yang ku kirim kan.

Ini bukan pelit atau tak sayang istri, tapi jika di ku kirimkan uang lebih banyak takutnya dia akan di manfaatkan oleh kerabat lainnya, terkadang melihat kerabat yang makmur dan banyak uang, membuat iri dengki dan akhirnya dimintai uang dengan alasan hutang, namun aslinya mereka enggan mengembalikan.

Lagipula 200 yuan di desa itu sama dengan 4x gaji pabrik di desa, itu sudah cukup untuknya hidup dan membeli keperluan nya, bahkan keinginannya bisa terpenuhi.

Untungnya juga Wanqiu tak pernah protes, bulan lalu pernah ku tanya padanya "apa kurang uang yang ku kirimkan?" Dia membalas "aku bahkan tak menggunakan semuanya, paling sebulan hanya ku ambil 30-40 yuan saja"

Aku yang mendengar agak kaget, lalu ku tanya, kenapa?

Dia menjawab, uang makan di tanggung orang tua ku, aku cuma tinggal nambah 15 yuan, lalu 15 yuan ku gunakan untuk belanja keperluan Yuan yuan ketika lahir sudah sangat cukup.

Di sini aku lupa, jika harga pakaian di desa dan kota sangat berbeda jauh, tentunya kualitas lebih baik di kota.

Wanqiu kata dia tak mau membawa uang terlalu banyak, sebab dia khawatir uangnya akan hilang, adik adiknya pun tak pernah meminta apa apa padanya, jadi uang lebih baik di sisihkan.

.

.

Di kantor Pak Direktur.

"Aku punya sesuatu untuk di bicarakan" Ucap ku

"Eh Hajin, kebetulan juga aku ingin membicarakan sesuatu padaku, kamu duduk dulu"

"Oke"

.

"Aku dulu atau kamu?" Pak direktur memberikan tawaran

"Silahkan anda dulu pak"

"Oke, jadi begini pesaing drama mu di luar sana mulai bermunculan satu drama tiap channel tv, itu sebenarnya tak terlalu menganggu, namun jika kita lengah kita bisa kehilangan momentum kesuksesan ini, jadi aku berpikir untuk membuat satu program atau apalah untuk mendobrak daya masyarakat untuk lebih menyukai drama dari kita, menjelek jelekkan drama sebelah pun tak masalah, bagaimana menurut mu?"

"Itu ide buruk, tuhan sudah memberkati kita dengan keuntungan luar biasa, 3 perusahaan dari 12 Perusahaan besar tongkok sudah menjadi sponsor utama acara drama kita, jadi jangan lakukan hal gegabah yang bisa membuat tuhan marah"

"Ayolah, ini zamannya kapitalis dan aku saja bahkan tak percaya adanya tuhan, menurut ku itu ide yang sangat bagus"

"Itu tak bagus, namun jika anda ingin melakukan lakukan saja, tapi jangan libatkan drama ku, aku kurang suka persaingan yang seperti itu"

"Apa kamu punya rekomendasi orang perencanaan yang mumpuni untuk rencana ku jika kamu tak mau?" Pak direktur tak mundur dengan idenya

Aku kepikiran dengan monyet babun, dia kan punya mulut kotor, tapi sayangnya dia sudah tak kerja di sini lagi.

"Saya tak tau pak" Jawab ku tak ambil pusing

"Oke oke nanti akan ku pikirkan sendiri, lalu apa tujuan mu datang kemari?"

"Mari buat program, Music and Film Awards" Ucap ku

"Kita sudah punya dan itu dilakukan tiap bulan Maret, bertepatan dengan ulang tahun perusahaan"

"Itu tak berkesan, mari buat mahakarya lagi, yang mana ajang penghargaan ini akan menjadi yang terdepan dalam penghargaan musik dan film Tiongkok"

"Itu hanya buang buang uang, tak ada sponsor yang masuk biasanya sebab acaranya punya durasi lama, harus live dan akhirnya akan ada pemangkasan durasi iklan demi mengejar jam tayang program lain"

"Pak, anda sudah banyak untung dari drama saya, apa masih kurang, sekarang saya minta kita buat apresiasi untuk para pemeran drama dan staf, ayolah ini akan berdampak baik bagi artis dan aktor, mereka akan lebih mudah di ajak kerja sama dengan perusahaan kita nantinya"

"Hmmm, baik baik kamu menang, lalu siapkan dokumen rancangan untuk ku tinjau dulu" Pak direktur

"Sudah jadi pak, ini"

"Sudah ku duga kamu pasti ada sesuatu jika datang langsung ke kantor ku" Di ambil dokumen dari tangan ku dengan raut agak marah

"Sedekah itu tak ada salahnya pak"

.

.

Music & Film Awards.

Nominasi.

Musik.

1. Musik genre pop terbaik

2. Musik tema Romance terbaik

3. Penyanyi wanita terpopuler

4. Penyanyi pria terpopuler

5. Penyanyi duet/ group terpopuler

6. Top selling album

7. Penyanyi debut terbaik

8. Agency terbaik

9..

Sampai 35.

Film.

1. Film/drama terpopuler

2. Naskah terbaik

3. Sutradara terbaik

4. Aktor terpopuler

5. Artis terpopuler

6. Pemeran Protagonis terbaik

7. Pemeran Antagonis terbaik

8. Pemeran couple teromantis

9. Produser Film/drama terbaik

10. Artis debut terbaik

11. Aktor debut terbaik

12. Pemeran Sampingan terbaik

13. ...

Sampai 35.

.

.

"Kamu serius dengan segini banyak nominasi!!" Pak direktur ku buat kaget

"Lebih banyak penghargaan, lebih banyak yang bahagia" Ucap ku

"Ingat durasi bukan masalah banyak atau tidak, acara seperti ini hanya di siarkan penuh 3 jam, ditambah iklan 1jam, apa mungkin mengumumkan 70 nominasi huh?" (Penerima penghargaan hanya menerima sertifikat dan piala, tak ada uang binaan, sebab penghargaan ini lebih ke pengakuan siapa yang terbaik di antara mereka yang baik)

"Satu penghargaan itu 7 menit, satu jam hanya bisa 9 paling cepat, jadi 3 jam hanya 27 ya" Ucap ku pura pura bingung

"Ringkas jadi 20, 10 untuk tiap bagian, kamu perlu break session agar acara tak jenuh"

"Ayolah pak masa dari 70 jadi 20?" Aku tak terima

"Nominasi mu banyak yang bisa di gabung dan contohnya, nominasi penyanyi duet dan grup bisa jadi satu sebab intinya mereka bukan penyanyi solo, lalu genre pop dengan pop classic bisa di gabung walaupun tetap ada perbedaan namun aslinya tetap di genre utama pop" Direktur walaupun pelit dia punya pemahaman mendalam soal musik dan film

"Baiklah baik 25 nominasi bagaimana?"

"Sepakat" Pak direktur bilang oke

Hehe, aslinya ku kira kira cukup dengan 15-20, tambahan 5 nominasi membuat ku jadi senang.

.

Aku cuma buat rencana, namun projek ini akan di kerjakan oleh rekan kerja ku, Suqin (rekan kerja pertama ku yang membantu ku mempromosikan acara TITS di program singing talentnya) dia itu cocok untuk program kompetisi, jadi lebih baik dia yang urus, toh jika aku yang urus aku tak mungkin bisa dapat penghargaan.

.

.

Buat rencana dan programnya.

Akan di laksanakan tanggal 4 Januari, atau 1 bulan lagi.

Persiapan pertamanya adalah membuat nominasi siapa saja yang masuk ke dalamnya, contohnya drama/film terpopuler, Boys before flowers, Hi bye mama, The world of the marriage, Cinta tersembunyi (sinetron), Hujan di bulan januari (Sinetron).

Satu minggu memutuskan siapa saja yang masuk nominasi, satu minggu pula penyebaran surat undangan.

Aku masuk di nominasi, Produser Film/drama terbaik, Film/drama terpopuler, dan sutradara terbaik.

Lalu untuk tiap tokoh utama di tiap drama ku masuk juga, bahkan ada yang ganda, contohnya Daniel Wu (pemeran Go joon pyo) dia masuk nominasi aktor terpopuler dan Protagonis terbaik ditambah juga di bagian pasangan bersama ia masuk di pasangan couple terbaik.

.

Ini masih acara baru namun antusiasme dari artis dan aktor sangat baik, begitu pula para fans, mereka setia mendukung idola mereka dan rela datang ke acara penghargaan walaupun harga tiket lumayan mahal.

Telepon dulu Wanqiu.

.

"Ada apa suami, aku sibuk sekarang" Wanqiu masih memberikan Asi pada Yuan Yuan.

"Kamu sudah melihat tv?" Tanya ku

"Sudah, kemarin"

"Bukan kemarin tapi hari ini"

"Belum, aku letih ngurus Yuan yuan, dia minum Asi terlalu banyak"

"Eh, Yuan yuan ternyata menyukainya seperti ayahnya" Ayahnya itu aku

"Hentikan bercandanya, kembali ke topik, kamu kenapa menelepon"

"Begini, kan di perusahaan akan mengadakan program penghargaan musik dan film, aku masuk nominasi dan akan jadi juara, aku ingin kamu menemani ku hadir di acara tersebut, aku ingin memperkenalkan mu juga pada staf dan para artis dan aktor ku"

"Bisa bertemu dengan Goo joon pyo!" Wanqiu semangat sebab dia juga penggemar berat 3 drama sama seperti Qinqin

"Bahkan kamu bisa bertemu dengan member lain F4, tunggu sebentar kamu lebih semangat bertemu mereka daripada aku suami mu?" Aku marah

"Sama semangatnya! Tapi bagaimana dengan Yuan Yuan? Dia tak mungkin ku bawa naik pesawat atau kereta di usianya yang sekarang" Bayi berusia kurang dari 6 bulan sebaiknya mengurangi aktivitas bepergian ke tempat yang jauh apalagi banyak guncangan di saat perjalanan.

"Titipkan dulu ke ibu mertua, kamu peras asi dan simpan dikulkas untuk kira kira waktu 2 hari, acara ini hanya berlangsung satu hari"

"Tunggu sebentar, aku naik pesawat lagi?"

"Iya lah, waktu itu penting" Balas ku

"Kamu menjemput ku ke desa lalu kita ke kota?" Wanqiu agak khawatir

"Ya gak lah, kamu pergi sendiri ke Beijing naik pesawat, aku menunggu mu di sini"

"Kamu gila ya suami, bagaimana kalau nantinya aku di Bandara salah naik pesawat dan malah di terbangkan ke luar negeri"

"Ya mana bisa begitu istri, saat sebelum masuk pesawat saja pramugari dan staf akan mengecek tiket mu, jadi tak mungkin bisa salah pesawat"

"Tapi aku mana berani, bandara itu luas, ada peron peron yang aku tak tau dimana letaknya, takutnya aku ketinggalan pesawat, boleh ku ajak satu adik ku untuk menemani ku sampai ke Beijing?"

"Siapa? Adik mu ada 4 loh"

"Wenqi, adik pertama ku"

"Ya ajak sajak kalau begitu, yang penting kamu tau kan cara pesan tiket"

"Tinggal bayar pakai uang kan?" Wanqiu belum paham ternyata

"Pakai Kartu Identitas jangan lupa, jika pesawatnya jatuh keluarga bisa dapat kompensasi"

"Hei hei jaga bicara mu ya, itu menakutkan"

"Ya memang itu tujuan pembelian tiket pakai ktp, untuk pencatatan identifikasi jika terjadi sesuatu ketika penerbangan"

"Ahh kamu menakutiku, aku pakai kereta saja kalau begini"

"Gak bakal terkejar kalau pakai kereta, pokoknya yakin saja dan banyak berdoa"

.

.

Tanggal 1 Januari.

Aku tak bisa pulang sebab proses shooting memasuki eps spesial yang akan di siarkan secara live walaupun hanya beberapa menit.

.

.

Tanggal 3 Januari, Wanqiu datang bersama dengan Wenqi.

"Lama tak jumpa istri, kamu tambah gendutan ya" Ucap ku saat di bandara

"Mau ku pukul ya, aku susah merawat Yuan Yuan di desa tapi kena kritik tambah gendut" Wanqiu mengeluh

"Iya iya istri ku yang cantik, kamu gendut pun tetap cantik, Yuan Yuan di sana baik baik kan?"

"Dia sehat, sangat sehat, minum asi terlalu banyak hingga kembung"

"Ugh anak nakal, ayahnya saja baru mencoba sedikit tapi kamu sudah sampai kembung" Batin ku tak mau kalah

"Ayo buruan ke apartemen, dingin di sini" Wanqiu

"Oh benar juga ok"

.

.

Ke parkiran mobil.

"Pakai sopir?" Wanqiu tanya

"Tidak, aku sudah punya mobil dan sim sekarang, dapat hadiah dari pak direktur, di bulan November, tapi dapat simnya seminggu yang lalu"

"Mana mobilnya?"

"Tuh warna putih"

"Wah, cantiknya ini mobil mahal ya" Wanqiu memeluknya

"Hentikan istri, kamu terlalu lebay, ayo buruan masuk" Tegur ku

"Di desa jarang ada yang punya mobil, kan Wenqi" Wanqiu tanya

"Iya, hanya kepala kabupaten yang punya kalau tak salah"

"Iya iya, ayo buruan masuk, di sini dingin"

.

Aku dan Wanqiu duduk di depan sedangkan Wenqi di belakang.

"Tutup yang rapat" Suruh ke istri

"Ini apa belum?" Wanqiu masih tak tau rapatnya pintu mobil ini seperti apa

"Apa yang ini juga sudah kakak ipar?" Wenqi tanya

"Coba dorong, jika masih terbuka maka belum tertutup sempurna"

Di coba dan sudah oke.

Lanjut perjalanan ke apartemen.

.

"Hebat, kamu bisa jadi supir tenyata suami" Wanqiu terpesona

"Hey, ini menyetir bukan supir" Balas ku

"Itu hampir sama, ahh sudah lama aku gak di kota, rasanya jadi kangen juga" Wanqiu melihat sekitar begitu juga Wenqi yang baru pertama kali

"Kita makan dulu bagaimana, kalian belum sarapan kan?"

"Benar, sarapan dulu suami"

"Mau makan apa?" Tanya ku

"Di restoran yang muncul di drama BBF" Wanqiu no debat dan bukan wanita biasa yang jawabannya terserah jika di tanya mau apa

"Kamu yakin? Itu makanan prancis loh"

"Aku mau mencobanya, kamu juga mau kan Wenqi?"

"Terserah kakak dan kakak ipar saja" Wenqi menurut

"Oke, kalau begitu ke restoran prancis"

.

.

20 menit perjalanan.

Restorannya tak cukup besar namun lebih ke elegan serta mewah, karena harganya mahal tak banyak pembeli di sini.

.

Mereka sudah cukup mengenal ku.

Duduk di meja biasa, meja vip ada namun itu lebih mahal dan tidak efisien, sebab kami di sini hanya ingin makan untuk sarapan.

Buka menu.

Harga terendah mulai dari 40 yuan...

"Kak, aku gak kuat loh kalau harus bayar sendiri" Wenqi berbisik ke kakaknya

"Tenang saja, Suami ku yang akan membayarnya, mari nikmati saja" Wanqiu tak ragu untuk menghabiskan uang suaminya

"Minum tuan?" Pelayan mencoba memberikan service anggur merah

"Tidak, aku menyetir, silahkan di dua wanita depan ku saja"

.

.

"Minum nona?" Pelayan menawarkan

Wanqiu dan Wenqi teringat adegan di BBF, tak perlu menjawab dan cukup mendekatkan gelas pertanda ingin.

Pelayan menuangkan takaran icip icip alias sedikit.

"Selamat menikmati" Pelayan pergi

"Kamu yakin minum anggur tak masalah untuk asi?" Aku tanya ke istri ku

"Kata ibu, tak masalah asal dalam kadar tertentu dan waktu pemberian asi di batasi dua jam setelah minum" Wanqiu mengetahui info ini dari ibunya, sebab di desa sana ketika memasuki bulan Desember, suhu udara bisa minus dan itu perlu alkohol untuk menghangatkan

"Oh kalau begitu ya sudah lanjutkan, aku tak tau soalnya"

"Um aman kok"

Wanqiu dan Wenqi mencobanya.

Pahit alkohol dan manis serta masam dari anggur jadi satu.

"Ini lebih enak daripada anggur yang di desa" Wanqiu ternyata penikmat anggur

"Umm ini enak" Wenqi

"Beli satu suami untuk di apartemen nanti" Saran dari Wanqiu

Aku menatapnya dengan heran.

"Loh kenapa, apa tak bisa?" Wanqiu juga heran dengan pandangan ku

"Sejak kapan kamu peminum?" Aku tanya

"Hanya minum anggur, bukan bir kan Wenqi"

"Itu tetap tak baik, aku tak ingin punya istri seorang peminum" Ucap ku

"Kalau begitu aku juga tak ingin punya suami seorang peminum juga"

"Kakak, bukan begitu juga cara kerjanya, tubuh pria lebih kuat menahan alkohol daripada wanita, serta daya tahan mabuk mereka lebih tinggi, mungkin kakak ipar tak ingin kamu jadi peminum sampai lupa diri" Wenqi menjelaskan

Next chapter