webnovel

The End of The Death

Penulis: Staryinthesky
Seram
Lengkap · 424.7K Dilihat
  • 389 Bab
    Konten
  • 5.0
    149 peringkat
  • NO.200+
    DUKUNG
Ringkasan

Kematian itu ditentang oleh Yuuto seorang pria berambut dan bermata hitam itu. Karena ia masih ingin hidup. Sayang keadaannya saat itu sudah menjadi roh dan hidup di alam lain. Hatinya memberontak, memprotes kematian tersebut, sehingga berulang kali rohnya mencoba masuk ke dalam raganya kembali, namun tidak pernah berhasil. Bahkan ia sempat menangis pada saat jenazahnya dimasukkan ke liang kubur, lalu ditimbun dengan tanah dan jadilah sebuah makam yang tidak dikehendaki. Pada saat menjadi roh, ia baru tahu bahwa ada gadis yang selama ini memusuhinya, namun ikut menangisi kematiannya. Ternyata gadis itu menyimpan cinta. Makin besar semangat Yuuto untuk bisa hidup kembali, untuk dapat meraih cinta yang ada di alam kehidupan itu, tapi bagaimana caranya ia sendiri tidak tahu. Sampai akhirnya, ia bersedia mengikat perjanjian dengan iblis, asalkan ia bisa hidup untuk cinta itu. Sayang, ia hanya mempunyai kontrak hidup satu tahun. Genre : Horor, Thriller, Romance, Reincarnation, and Action Novel lain: - You're My Love (Romance&Comedy) - Cinta dan Pengorbanan (Romance&Sad) - Only You in My World (Romance) Ig @julianatham Ig fanspage @staryinthesky

tagar
7 tagar
Chapter 1Chapter 1 Kematian

Kerumunan orang di tengah jalan sangat menarik perhatian Yuuto. Jalanan menjadi macet, hanya kendaraan yang ada pada jalur jalan tol saja yang masih lancar. Dari jalan tol itulah Yutoo bebas memandang kerumunan di jalan bawah. Ia berdiri di situ dengan dahi berkerut-kerut.

"Kecelakaan..., "gumamnya. "Kayaknya sih parah. Banyak darah yang berceceran di dekat motor itu. Hm.... Pasti korbannya pengendara motor yang suka ngebut di jalanan!"

"Yuuto masih tetap berdiri di tepi pagar pengamanan jalan tol. Ia melihat massa makin banyak mengerumuni korban. Sebuah mobil sedan berwarna hitam yang berhenti tak jauh dari motor yang ringsek itu juga di kerumuni orang. Yuuto sempat geleng-geleng sambil bergumam sendirian.

"Pasti mobil sedan itu yang menabrak pengendara motor. Jangan-jangan supirnya enggak punya SIM.... "

Pandangan mata Yuuto mulai dipertajam dengan sedikit menyipitkan mata. Pada saat itu, seorang petugas lalu lintas berusaha menertibkan massa agar tidak berkerumunan di tengah jalan, sehingga mengganggu kelancaran kendaraan yang sedang lewat. Pada saat itulah, keadaan korban pengendara motor terlihat jelas dan membuat Yuuto terkejut.

Pengendara motor itu mengenakan baju kemeja putih dan celana panjang berwarna hitam. Yuuto melirik pakaiannya sendiri, Oh... Sama. Dia juga mengenakan baju kemeja putih dan celana panjang berwarna hitam.

Makin tajam penglihatannya makin jelas dugaannya, dan Yuuto mulai berdebar-debar sambil menggumam cemas.

"Korban itu...? Korban kecelakaan itu kok mirip aku?!"

Yuuto buru-buru mencari jalan turun untuk melihat dari dekat keadaan korban. Entah dari mana asalnya, tiba-tiba ia mempunyai suatu keberanian untuk melompat dari jalan tol ke jalan di bawahnya. Wuuuus…! Tubuh Yuuto terasa ringan dan dapat mendarat dengan tanpa cedera sedikit pun.

Jarak antara tempat berdirinya dengan korban yang tergeletak itu hanya empat langkah. Hal itu membuat Yuuto dapat melihat wajah korban yang terlentang di aspalan dengan jelas sekali. Dan ia sangat terkejut setelah tahu persis, bahwa wajah korban yang terkapar itu adalah wajahnya sendiri.

"Oooh... Kenapa wajahnya bisa serupa dengan wajahku? Pakaiannya, sepatunya, sama persis dengan milikku. Dan... Dan tustel yang terlempar di sampingmya itu... Oh, itu juga tustelku, kan?"

Orang-orang yang ingin mendekati korban di dorong oleh petugas lalu lintas untuk menepi. Tetapi, petugas itu membiarkan Yuuto mendekati korban. Dalam kebingungannya yang mecekam, Yuuto masih sempag berseru kepada massa.

"Siapa orang ini? Ada yang tahu, siapa namanya?!"

Orang-orang di sekelilingnya tidak ada yang mau menjawab pertanyaab Yuuto. Mereka tampak acuh tak acuh kepada Yuuto, mungkin karena tidak di izinkan melihat korban dari dekat. Orang-orang itu merasa iri, begitu menurut jalan pikir Yuuto.

Masalah itu segera dilupakan. Ada saty masalah yang lebih menarik bagi Yuuto, yaitu sepeda motor yang ringsek. Mata Yuuto sempat berkedip memperhatikan sepeda motor itu.

"Astaga...! Bukankah itu motorku sendiri? Nomor serinya sama persis. Sama persis dengan motor ku."

Seorang polisi memungut barang-barang milik korban yang berceceran, karena takut di manfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Barang-barang itu antara lain; tustel yang pecah, tas dari bahan seperti ransel, lampu blitz, buku-buku, album-album berisi beberapa foto, juga foto-foto yang sudah di cetak dalam keadaan bertebaran, dompet, hp dan lain sebagainya.

"Ya, ampuuun... Itu barang-barang ku! Foto-foto langganan ku dan dompet ku juga ada di situ?! Oh, apa yang terjadi pada diri ku sebenarnya?"

Yuuto mendengar seorang petugas lalu lintas bicara kepada temannya.

"Dia orang Gang Sakura. Namanya, Yuuto Hiroshi. Ini ada KTP nya... "

"Yuuto Hiroshi itu nama saya, Pak!" teriak Yuuto dengan kearah petugas itu.

"Polisi lalu lintas itu cuek saja. Yuuto lebih mengeraskan suaranya, "Pak....! Yuuto Hiroshi itu nama saya! Rumah saya di Gang Sakura. Hei, Pak...! Pak..?!"

Rasa takut Yuuto menghentak kan jantung. Terasa jantungnya tidak berdenyut lagi. Ia menjadi gemetar dan serba gugup.

Yuuto sesekali melihat korban yang kepalanya berdarah, sesekali memandang massa yang saling berkasak-kusuk, sesekali juga memperhatikan petugas yang sibuk mengurus keadaan sekeliling.

"Apakah betul korban itu adalah aku sendiri? Kalau begitu...? Kalau begitu aku ini sudah mati?!"

Ada seorang lelaki tua yang memperhatikan mobil sedan berwarna hitam itu. Supir mobil itu duduk di rerumputan bagai mengalami shock. Yuuto mendekati lelaki tua berbaju putih itu dan bercelana hitam itu.

"Pak, bapak bisa melihat saya?" tanya Yuuto kepada lelaki tua itu.

Lelaki berbaju putih itu mengangguk dan menjawab, "Bisa! Kenapa?"

Yuuto sedikit lega, tapi masih gugup. "Bapak mendengar saya bicara?"

"Mendengar!" jawab lelaki itu lagi.

Ia tidak merasa heran dengan pertanyaan itu, karena dia segera sibuk mendengarkan keluhan supir sedan berwarna hitam itu. Yuuto mengajak bicara bapak itu lagi.

"Pak, apakah menurut Bapak, korban yang mengendarai motor itu mirip saya?" tanya Yuuto lagi.

"Kenapa kamu tanya-tanya melulu sih?" jawab lelaki tua itu kesal.

Bapak itu agak jengkel dengan pertanyaan Yuuto, maka Yuuto tidak berani mengajaknya bicara lagi. Tetapi, ia merasa sedikit lega, karena ternyata ia masih dilihat orang dan suaranya masih bisa di dengar orang.

"Mobil ini menabrak motor itu ya, Bang?" Yuuto bertanya kepada seorang lelaki berkaos biru muda. Lelaki yang masih duduk diatas Vespa-nya sambil memegang helm. Lelaki itu diam saja, memperhatikan supir mobil sedan yang terbengong melompong.

Yuuto mulai sangsi pada dirinya. Dua orang tidak memberi jawaban, bahkan tidak mau mendengar kata-katanya. Kenapa? Kok aneh? Karena penasaran, Yuuto mendekati seorang gadis yang rupanya sudah sejak tadi memperhatikan kesibukan petugas dan massa di sekeliling tempat kejadian. Dua gadis yang berdiri agak jauh dari mobil sedan itu sempat memandang Yuuto, lalu keduanya saling berbisik sambil menyembunyikan lirikan matanya.

"Hai...,"sapa Yuuto. "Kenapa bisik-bisik? Ngomongin saya ya?" tanya Yuuto kepada dua gadis itu.

"Hmm... Ge'er!" jawab gadis bergaun kuning sambil mencibir.

Yuuto kembali lega, berarti suaranya memang masih bisa didengar orang.

"Kalian tadi lihat sendiri kecelakaan itu, ya?" tanya Yuuto.

Gadis bergaun kuning menggeleng. Yang ber T-shirt merah menjawab, "Kita baru datang kok."

"Kamu sudah lihat keadaan korban yang mengendarai motor itu?" tanya Yuuto.

"Memang kenapa kalau sudah lihat ke sana?" celetuk yang mengenakan T-shirt merah dengan gaya centilnya.

"Wajahnya mirip aku, nggak?" tanya Yuuto.

"Mirip!" jawab gadis berT-shirt merah itu.

"Pakaiannya mirip aku, Ya?" tanya Yuuto lagi.

"He, eh! Kenapa tanya-tanya segala sih? Mau kenalan ya?"

Yuuto tersenyum. Yang bergaun kuning berkata kepada temannya, "Kasihan ya, ganteng-ganteng kok matinya tragis begitu?"

"Berarti aku ganteng dong!" sahut Yuuto sengaja memperpanjang percakapan untuk menghibur hatinya yang tadi kebingungan.

***

Bersambung…

Anda Mungkin Juga Menyukai

Watcher: In the Glass Realm

Anastasia dan Bianca merupakan anak yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan bernama "Happy Life". Akan tetapi, hidup mereka tidak seindah yang pikirkan. Mereka tiap hari harus mengejarkan pekerjaan yang cukup melelahkan dari pemilik panti. Suatu ketika, Anastasia ditugaskan untuk membawa binatang peliharaan pemilik panti di taman. Saat dia membawa binatang itu, tiba-tiba dia mendengar seorang anak yang tampaknya sedang di bully oleh beberapa anak lainnya. Anastasia membantu anak itu dan mereka kemudian menjadi teman. Dia lalu berterima kasih dan meninggalkan Anastasia. Anastasia kembali ke panti, tetapi masalah lain kembali muncul. Salah seorang anak panti lainnya tiba-tiba menghilang. Anastasia ditugaskan untuk mencari anak panti itu dan berhasil menemukannya. Anak itu ternyata disekap oleh sosok mahluk yang aneh. Mereka akhirnya menemukan cara untuk meloloskan diri dan segera kembali ke panti. Akan tetapi, mahluk itu tampaknya tidak melepas mereka dengan mudah. Anastasia sempat ditangkap oleh mahluk itu menggunakan tentakelnya, tetapi dengan perlawanan singkat Anastasia bisa meloloskan diri. Namun, mahluk aneh itu meninggalkan sebuah luka aneh di kaki Anastasia. Suatu ketika, seorang donatur datang yang ternyata adalah orang tua dari anak yang dibantunya ketika di taman waktu itu. Mereka menawarkan anak-anak panti untuk bermain di karnival berjalan milik donatur. Semuanya tampak aman-aman saja, tetapi Bianca yang merupakan sahabat karibnya tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Anastasia berusaha mencari keberadaan temannya itu. Setelah diteliti lebih lanjut, temannya ternyata diculik oleh satu satu mahluk yang sama persis menyerangnya waktu itu. Anastasia mulai berkeliling mencari sahabatnya di karnaval tersebut dan berhasil menemukan sahabatnya. Namun, Anastasia terlambat karena temannya seketika menghilang ketika berada di dalam sebuah ruangan yang penuh kaca. Tiba-tiba luka milik Anastasia seketika bereaksi hingga Anastasia mampu membuka sebuah portal ke dimensi lain yang bernama Mirland. Anastasia memutuskan untuk masuk ke dunia itu untuk mencari sahabatnya yang menghilang. Akan tetapi, setiap tindakan ada resiko yang harus ditanggung. Di saat yang bersamaan, Anastasia juga secara tidak langsung memberikan kesempatan kepada mahluk jahat dari dunia Mirland untuk ke luar dan menguasai dunia. Anastasia harus cepat mencari keberadaan Bianca serta mencegah mahluk jahat itu untuk menguasai dunia atau semua yang dikenalnya akan menghilang.

Little_BlackHorse · Seram
Peringkat tidak cukup
27 Chs
Indeks
Jilid 1 :Kerinduan Di Akhir Kematian
Jilid 2 :Roh Jalangkung Yang Misterius
Jilid 3 :Roh Kedua (Roh Ganda)
Jilid 4 :Sang Pembunuh Berdarah Biru
Jilid 5 :Tumbal Kecantikan Yang Misterius
Jilid 6 :Perjalanan Ke Alam Asmara Gaib
Jilid 7 :Trolls Taxi (Taksi Setan)
Jilid 8 :Giwang Siluet Berdarah
Jilid 9 :Persekutuan Roh-Roh Halus Yang Menyeramkan
Jilid 10 :Si Cantik Millenium
Jilid 11 :Wajah-Wajah Kematian
Jilid 12 :Legenda Sang Ratu Peri
Jilid 13 :Mantera Asmara Sang Iblis
Jilid 14 :Taburan Benih Maut Dari Sang Iblis
Jilid 15 :Tato Asmara Bertumbal

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan
Disukai
Terbaru
Ferissa
FerissaLv2
H_D_075
H_D_075Lv3

DUKUNG