webnovel

The End of The Death

Kematian itu ditentang oleh Yuuto seorang pria berambut dan bermata hitam itu. Karena ia masih ingin hidup. Sayang keadaannya saat itu sudah menjadi roh dan hidup di alam lain. Hatinya memberontak, memprotes kematian tersebut, sehingga berulang kali rohnya mencoba masuk ke dalam raganya kembali, namun tidak pernah berhasil. Bahkan ia sempat menangis pada saat jenazahnya dimasukkan ke liang kubur, lalu ditimbun dengan tanah dan jadilah sebuah makam yang tidak dikehendaki. Pada saat menjadi roh, ia baru tahu bahwa ada gadis yang selama ini memusuhinya, namun ikut menangisi kematiannya. Ternyata gadis itu menyimpan cinta. Makin besar semangat Yuuto untuk bisa hidup kembali, untuk dapat meraih cinta yang ada di alam kehidupan itu, tapi bagaimana caranya ia sendiri tidak tahu. Sampai akhirnya, ia bersedia mengikat perjanjian dengan iblis, asalkan ia bisa hidup untuk cinta itu. Sayang, ia hanya mempunyai kontrak hidup satu tahun. Genre : Horor, Thriller, Romance, Reincarnation, and Action Novel lain: - You're My Love (Romance&Comedy) - Cinta dan Pengorbanan (Romance&Sad) - Only You in My World (Romance) Ig @julianatham Ig fanspage @staryinthesky

Staryinthesky · Seram
Peringkat tidak cukup
389 Chs

Chapter 15 Cerita Billyon Tentang Ramalam Kakeknya

Senyum sensual itu mulai sedikit melebar.

"Nama mu boleh keren dari pada nama panjang ku: Lia Rahmawati. Kurang menarik, bukan?" kata wanita itu.

"Aku cuma ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan mu mendorong mobil ku tadi." kata gadis berpinggul meliuk sexy dan menggemaskan hati kaum lelaki itu.

"Aku tadi lupa mengucapkan terima kasih, karena terburu-buru melakukan sesuatu." sambung gadis itu.

"Mudah-mudahan sikap ku tadi tidak bikin kamu berpenilaian buruk terhadap diri ku." lanjut gadis itu.

"Lupakan soal itu. Ada baiknya kalau kita bicara masalah lain, misalnya tentang nama, profesi atau…" belum sempat Billyon menyelesaikan ucapannya, gadis itu sudah memotong dan berkata,

"Nama ku singkat sekali. Panggil saja: Lia." sambil tangannya tetap bersidekap di dada, tak mau berjabatan. Namun hal itu sudah cukup menyenangkan sekaligus melegakan hati Billyon. Tak heran jika Billyon pun segera menyebutkan namanya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com