Selain pertimbangan itu, Kris juga memikirkan ke mana ia harus membawa Alex pergi? Keadaan cowok ganteng itu lebih menyedihkan lagi, sebenarnya. Rasa-rasanya Kris tak akan tega menyuruh Alex turun dan mencari tempat bermalam sendiri, padahal saat itu arlojinya menunjukkan pukul satu malem kurang beberapa menit.
Mau tak mau Kris membawa Alex pulang ke rumahnya. Menurutnya itu lebih bijaksana ketimbang harus menempatkan Alex di sebuah hotel yang kemudian di tinggalkan pergi begitu saja. Keadaan pakaian Alex tang berlumur darah pun akan menimbulkan kecurigaan dan berbagai pertanyaan dari petugas hotel. Dan Kris paling muak dengan urusan semacam itu.
Kris menuntut Alex ke ranjang. Ia membantu membaringkan Alex di ranjang itu. Sementara Alex hanya menyeringai menahan rasa sakit di perutnya.
"Oooh…?!" tiba-tiba Kris terbelalak matanya. Ia terkejut memegang dadanya sendiri.
"Kenapa, Kris….?!" Alex bertanya dengan wajah masih menyeringai.
"Kalung berlian ku…?! Astaga…!" Kris jadi panik.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com