webnovel

Ketika Cinta Menemukan Tuannya

都市
完結 · 9.6M ビュー
  • 1120 章
    コンテンツ
  • 4.9
    1.9K レビュー結果
  • NO.200+
    応援
概要

"Aku Mencintainya, walaupun aku tahu kalau itu berbahaya! " ............... Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang wanita asal Indonesia yang memiliki pengalaman buruk akan cinta. Calon suaminya terpaksa harus menikahi sepupunya disaat undangan pernikahannya sudah tersebar. Ditengah ke malangan nya itu, ia melarikan diri ke Korea Selatan. Di Hari pertamanya ia malah bertemu dengan Kim Lion yang merupakan lelaki kejam yang berkuasa di Seoul. Kim Lion menjalankan perusahaan milik keluarganya sebagai CEO di KI Grup yang merupakan salah satu perusahaan paling berpengaruh di Korea Selatan. Sayangnya, Kim Liom adalah lelaki sombong yang menganggap dirinya paling sempurna sehingga tidak ada wanita yang pantas untuk menjadi pendampingnya. Suatu hari Kim Lion bertemu dengan gadis yang aneh dan terlihat sangat biasa. Gadis itu adalah satu-satunya wanita yang membenci Kim Lion karena selalu mengusik hidupnya yang tenang, dia adalah Nana perempuan mungil asal Indonesia yang tidak cantik dan tidak juga jelek. Semenjak bertemu dengan Nana, Lion pun merasa resah dan tidak tenang karena ia selalu memikirkan Nana seperti orang gila. Kim Lion menggunakan segala cara agar Nana menjadi miliknya sehingga pada suatu hari, Nana terpaksa menjadi pelayannya. Kim Lion tahu kalau dia jatuh cinta sama Nana, namun dia tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. .......................................................................... "Dasar Iblis, apa yang kamu inginkan dariku?". Nana melotot ketika melihat Kim Lion memblokir tubuhnya di dinding kamar mewah itu. "Kenapa kamu selalu menolakku?". Wajah Lion semakin mendekat sehingga Nana merasa Frustasi. "Kenapa aku harus menerima Iblis sepertimu?". Nana memberanikan diri menantang tatapan jahat Kim Lion. "Karena Aku adalah Kim Lion. Lelaki tampan dan kaya raya yang dipuji oleh semua wanita. Jika kamu bersamaku, maka aku pastikan akan membuatmu menjadi wanita paling beruntung. Bagaimana?". Jawab Kim Lion sambil tersenyum licik. ......................................................................... Bagaimana dengan Nana? Akankah Dia mau hidup bersama lelaki kasar dan sombong seperti Kim Lion? Atau, dia memilih lelaki lain yang merupakan musuh sekaligus sahabat Kim Lion yang super baik dan tampan?. Temukan jawabannya dengan mengikuti setiap bab di novel ini. Kalau Kalian suka, jangan lupa dukung novel ini dengan memberi Power Stone sebanyak-banyaknya. Dan tulis pendapat kalian di kolom review dan komentar agar saya bisa memperbaiki yang salah. Satu Power Stone dan Komentar atau Review dari kalian adalah penyemangat saya untuk menulis. Happy Reading! Instagram. @azzahra_tina mampir Juga di Karyaku yang Lain. 1.Istri Kecil Tuan Ju 2. Pelengkap Hidupku. 3. Flower Of Evil

タグ
4 タグ
Chapter 1Bandara Incheon Korea Selatan.

Sepasang mata yang indah terlihat resah melirik ke kanan dan ke kiri. Suasana bandara di malam hari tidak terlalu menyenangkan bagi Nana yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Korea Selatan. 

Malam semakin larut, Nana semakin resah karena orang yang akan menjemputnya tidak kunjung tiba.

'Ya Tuhan, ini sudah jam 10 malam kenapa Yuri belum juga datang? Ponselku mati dan alamatnua ada di sana. Sekarang aku harus bagaimana?' Batin Nana sambil menarik troly nya menuju pintu keluar Bandara. 

Dari arah samping terdengar langkah kaki mendekat, Nana tersenyum dan langsung menengok. Namun dia harus menelan kecewa karena orang itu hanya lelaki dewasa dengan seragam supir taxi. 

"Selamat malam nona, apakah anda sedang menunggu jemputan?" tanya lelaki itu dengan sopan.

"Iya, tapi dia belum datang. " Jawab Nana dengan waspada.

"Saya akan mengantar anda untuk menemukan alamatnya. Silahkan masuk ke taxi saya! " Kata sopir taxi itu sambil menunjuk ke arah taxi nya.

"Saya akan menunggunya. Tapi, apakah saya boleh meminjam ponsel? " Nana yang tidak mungkin lagi masuk ke dalam bandara terpaksa meminjam ponsel sopir taxi itu. 

Meskipun bahasa Korea Nana kurang fasih tapi supir taxi itu bisa memahami setiap kata yang di ucapkan oleh Nana.

"Saya akan meminjamkannya, asalkan anda mau menggunakan jasa taxi saya. Selain itu, nona sebaiknya ikut dengan saya karena di sekitar bandara banyak tindakan kejahatan yang tiba-tiba."

Karena tampang lelaki itu meyakinkan Nana pun langsung setuju lalu mendorong trolinya menuju taxi yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. 

Lelaki itu berhenti di depan taxi nya dan memasukkan koper Nana ke Bagasi.

'Apakah lelaki ini benar-benar ingin membantuku?' Ada sedikit keraguan di hati Nana, tapi ia segera menghapusnya karena dia tidak boleh berprasangka buruk kepada orang lain. 

"Silahkan masuk nona!" 

Nana mengangguk lalu masuk ke dalam taxi tanpa curiga.

Sepanjang jalan, Nana sibuk memandang keindahan Kota Seol di malam hari dari balik kaca mobil yang sengaja ia turunkan agr angin malam leluasa masuk menyapa lembut wajahnya. 

"Berhenti! "

Nana menghentikan taxi itu saat ia menyadari ada yang aneh. 

Lelaki itu tidak memperdulikan Nana, ia terus lolos hingga akhirnya ia berhenti di depan rumah tua yang gelap.

Melihat rumah tua itu, Nana bergidin ngeri dan mulai gelisah. 

"Nona, ayo turun!"

Lelaki itu menarik lengan Nana setelah ia membuka pintu untuk Nana.

"Katakan dulu kita ada dimana? " Mana menarik lengannya dari pegangan lelaki itu dengan ketakutan.

"Ini adalah rumah saya, kita akan mampir sebentar disini sebelum saya membawa anda pulang. " 

"Kalau begitu kamu saja yang masuk aku akan tetap di dalam."

Nana menjauh agar ia tidak di sentuh lagi oleh lelaki itu. 

Lelaki itu tampak menarik nafas dalam, setelah itu ia menyeret Nana keluar dari taxi dengan kasar. 

"Lepasin aku! " Nana berusaha melepaskan diri tapi ia tidak bisa mengimbangi ke kuatan lelaki itu. 

Tiba-tiba saja ia melihat beberapa lelaki berbaju hitam keluar dari gerbang rumah itu. Seketika itu Nana melotot dan keringat dingin mengucur deras di wajahnya karena ketakutan. 

"Siapa kalian? " tanya Nana dengan gemetaran. 

"Kami ingin mengajakmu bersenang-senang, karena kami adalah para lelaki yang suka memberi kebahagiaan kepada orang lain. Jadi, malam ini kita akan bersenang-senang!" Kata supir taxi itu sambil tersenyum nakal kepada Nana. 

Bola mata Nana seakan melompat dari tempatnya melihat para lelaki menyeramkan itu. Segera Nana berfikir keras untuk menemukan bagaimana cara melarikan diri dari mereka. 

Setelah itu Nana berusaha mengumpulkan keberaniannya agar tidak terlihat lemah. 

"Tolong lepaskam tanganku karena aku kesakitan. Aku janji tidak akan kabur karena aku tidak mungkin melawan kalian berdua. " Kata Nana dengan gemetaran. 

Lelaki itu pun percaya pada Nana karena apa yang Nana katakan memang benar, kalau ia tidak mungkin kabur. 

Tidak lama kemudian, Nana melepas tasnya dan menatap tajam kearah para lelaki itu sambil mengepalkan tinjunya. 

"Wow ... Apakah kamu ingin melawan kami? Hahaha... Lihatlah teman-teman gadis ini sangat lucu dan menggemaskan, aku tidak sabar untuk bermain di ranjang bersamanya. Hahhaha.. " Kata sopir taxi iti sambil terkekeh. 

"Nona, sebaiknya anda jangan melawan jika tidak ingin terluka, oleh karena itu serahkan semua barang-barangmu dan layani kami setelah itu kami akan melepaskanmu bagaimna? "

"Jangan harap kamu bisa menyentuhku, sekarang bersiaplah untuk mati... " Teriak Nana. 

Para lelaki itu langsung kaget mendengar teriakan Nana, seketika itu mereka menatap tajam kepada Nana yang ingin melawan mereka. 

Tidak lama kemudian, Nana berlari menabrak salalah satu lelaki yang ada di depannya.

"Arggg ... " Lelaki itu terjatuh, sedangkan Nana berhasil lepas dari mereka, ia berlari sangat kencang sambil menangis karena ia benar-benar takut karena ia tidak tahu sejauh apa dia dan kearah mana ia harus berlari. 

Ayo larilah Nana. Batin Nana menyemangati dirinya. 

"Kenjar perempuan sialan itu! "

Mereka semua langsung mengejar Nana karena malam ini mereka tidak boleh gagal. 

Nana terus berlari tanpa tujuan, karena yang terpenting baginya dia bisa lepas dari para lelaki menjijikkan itu.

Sesekali Nana melirik kebelakang beberapa kali, namun ia terkejut saat menabrak seorang pemuda yang tingginya sekitar 182 cm, dengan tubuh ramping dengan mantel hitam yang tebal, ekspresinya sangat gelap dan tatapanya tajam seakan siap membunuh orang yang di depannya. 

"Arrggg ... " Nana meringis setelah jatuh, ia merasakan pantatnya sakit. 

Setelah itu Nana perlahan memperhatikan kaki panjang orang yang dia tabrak, seketika itu ia mendongak samb menelungkupkan tanganya ke dada dan berkata, "Tuan tolong maafkan saya, sungguh saya tidak sengaja menabrak anda. Aku terburu-buru karena aku sedang di kejar oleh penjahat. Jadi, bisakah Tuan menolong saya? "

"Bos, dia sudah ada di gudang tua itu, sekarang apa yang harus kita lakukan padanya? " Tanya seorang lelaki yang baru saja berdiri di depan lelaki yang Nana tabrak. Seketika itu Nana diam tapi tidak berani membuka matanya. 

"Bunuh saja dia!"

"Baik bosku! " 

Rahang Nana terjatuh saat ia mendengar perintah yang diberikan lelaki itu kepada orang yang baru datang itu. Nana langsung bergdik ngeri. 

'Apakah dia Gengster di sini? Itu artinya aku minta tolong pada orang yang salah?. Batin Nana sambil menggertakkan giginya menahan rasa takut.

Seketika itu Nana merasa ingin menggali lubang yang dalam untuk bersembunyi dari situasi mengerikan ini. 

Semenatar itu, orang yang Nana tabrak masih berdiri di tempatnya tanpa mengatakan apapun pada Nana.

"Tolong jangan bunuh aku, ini hari pertamaku di Korea, aku hanya sedang soal karena bertemu orang yang salah. " Kata Nana sambol memohon dengan suara gemetar.

Setelah mengatakan itu Nana langsung membuka matanya, seketika itu matanya melotot saat melihat lelaki itu, ia terpesona dengan auranya yang menyeramkan tapi wajahnya sangat tampan dan memiliki tubuh seksi seperti model. 

'Apakah dia Pangeran dari negeri dongeng? '

Sesat kemudian, Nana tersadar seketika itu ia gelapan dan kembali menunduk sambil berkata lagi, " Saya sepertinya tidak boleh minta tolong sama anda, oleh karena itu saya akan pergi sekarang, tolong maafkan ketidak sengajaan saya!"

あなたも好きかも

Setelah Meninggalkan CEO, Dia Mengejutkan Dunia

``` Mo Rao lahir di keluarga dokter militer. Orang tuanya telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan nenek Fu Ying, sehingga yang terakhir memaksa Fu Ying untuk menerima Mo Rao sebagai istrinya. Mo Rao selalu tahu bahwa Fu Ying memiliki gadis pujaan bernama Qu Ru. Gadis ini gagal menikah dengan Fu Ying sebagaimana keinginannya karena nenek Fu Ying menghalanginya. Setelah menikah, Fu Ying sangat memperhatikan Mo Rao. Mereka bahkan sangat cocok terutama di atas ranjang. Fu Ying selalu menemukan dirinya tenggelam dalam kelembutan Mo Rao. Hingga suatu hari, Fu Ying berkata, “Qu Ru telah kembali. Mari kita bercerai. Aku akan mentransfer properti yang telah aku janjikan kepadamu atas namamu.” Mo Rao berkata, “Bisakah kita tidak bercerai? Bagaimana jika... aku hamil...?” Fu Ying menjawab tanpa hati, “Aborsi saja! Aku tidak ingin ada lagi hambatan antara aku dengan Qu Ru. Lagipula, Qu Ru memiliki leukemia, dan sumsum tulangmu secara kebetulan cocok dengan dia. Jika kamu bersedia mendonasikanmu, aku bisa menjanjikanmu apa saja.” Mo Rao berkata, “Bagaimana jika syaratku adalah kita tidak bercerai?” Mata Fu Ying berubah dingin. “Mo Rao, jangan terlalu serakah. Bahkan jika aku menjanjikanmu demi Qu Ru, kamu tahu sendiri aku tidak mencintaimu.” Kata-kata ‘aku tidak mencintaimu’ menusuk hati Mo Rao seperti sebilah pisau. Senyumnya tiba-tiba menjadi terpelintir dan dia bukan lagi wanita penurut seperti dulu. “Fu Ying, ini pertama kalinya kamu membuatku muak. Kamu menyebutku serakah, tapi bukankah kamu sama? Kamu ingin aku menceraikanmu agar kamu bisa bersama dengan Qu Ru? Baik, aku setuju dengan itu. Tapi kamu bahkan bermimpi kalau aku akan menyelamatkannya? Jangan lupa, tidak ada yang namanya mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup, sama seperti antara kamu dan aku.” Kemudian Mo Rao pergi. Fu Ying benar-benar merasa sesak, dan perasaan ini membuatnya gila. Ketika Mo Rao muncul sekali lagi, dia telah menjadi bintang yang menyilaukan. Ketika dia muncul di hadapan Fu Ying, bergandengan tangan dengan kekasih barunya, Fu Ying tidak peduli lagi dan berkata, “Sayang, bukankah kamu bilang kamu hanya akan mencintaiku?” Mo Rao tersenyum samar. “Maaf, mantan suami. Aku salah dulu. Kamu hanya pengganti. Aku sebenarnya mencintai orang lain.” ```

Mountain Springs · 都市
レビュー数が足りません
367 Chs
目次
1