webnovel

The Darkness of Marriage : RETURN

Author: Lietamor
Urban
Completed · 261.2K Views
  • 37 Chs
    Content
  • 4.9
    20 ratings
  • NO.142
    SUPPORT
Synopsis

Pasangan yang tak sengaja saling bertemu dan saling menyakiti tanpa disadari. Bertahan dalam pernikahan yang tak pernah disangka oleh wanita bernama Luna Hall. Pernikahan yang tak pernah diimpikan dalam hidupnya. Berbeda dengan Kevin Sanders, ia harus menahan semua keinginannya dan menyimpan rahasianya rapat-rapat. Ini tentang kisah dua insan. Kisah cinta yang pelik. Terlupakan, memperjuangkan, kesalah pahaman, saling menyakiti, pengkhianatan, trauma, tertipu dan kebahagian yang terenggut oleh takdir di masa lalu. "Takdir telah memisahkan kita, takdir pula yang mempertemukan kita kembali. Apa takdir sedang mempermainkan hidup kita?" WARNING: lebih disarankan 18+ karena terdapat unsur kekerasan dan sedikit berbau seksual.

Chapter 1Begin

Aku berdiri diam di keramaian. Tatapanku hanya terpaku pada ibu dan kakakku di hadapanku. Katakan ini hanya mimpi. Apalagi yang akan merenggut kehidupanku. Aku sudah cukup tersiksa dan kini ibu menyuruhku pergi setelah semua yang terjadi.

"Jangan bercanda bu. Aku akan tinggal bersama siapa? Aku bahkan belum pernah bertemu dengan orang yang ibu sebut adalah pamanku itu," aku ingin sekali menangis tapi aku harus menahannya. Aku tak mau melihat air matanya lagi, itu sudah sangat menyakitkan.

"Jika kau ingin bahagiakan ibu, buat ibu bangga dengan kau hidup di negeri orang. Pamanmu pasti akan membiayai kehidupanmu di sana. Ingat jangan pernah menghubungi ibu sebelum ibu yang menghubungimu atau situasi akan menjadi lebih buruk. Kau mengerti? Sekarang pergilah!"

Aku menggelengkan kepala beberapa kali menolak keinginan ibuku. Tidak, tidak seperti ini. Aku tak ingin meninggalkan mereka. Bukan seperti ini yang aku inginkan.

"Turuti katanya. Kau tidak perlu khawatir, aku akan menjaga ibu kita. Yang perlu kau khawatirkan adalah dirimu, masa depanmu. Jangan mengecewakan kami. Kami sudah beli tiket pesawat mahal-mahal untukmu, mau tak mau kau harus pergi," kakakku tersenyum sambil mendorongku masuk ke pintu pemberangkatan.

Menjauh, semakin menjauh dan bayangan mereka pun hilang di mataku.

*****

Dua hari yang lalu.....

Malam datang menghampiri dan hari semakin gelap tapi hatiku tak semakin gelap. Hari yang ditunggu-tunggu sudah tiba, hanya tinggal menghitung waktu. Perasaan antara gugup dan penasaran menyelimuti hatiku. Dan akhirnya waktu yang kunantikan tiba. Cepat-cepat aku membuka laptop dan membuka website yang aku tuju.

'SELAMAT ANDA DINYATAKAN LULUS, SILAKAN DAFTAR ULANG PADA 9 JUNI'

Tidak ada yang lebih bahagia dari pada melihat pengumuman di website. Akhirnya aku bisa melanjutkan kuliah tahun ini setelah satu tahun menunda kuliah S2-ku. Ditambah lagi kali ini aku diterima di universitas favorit! Tahun lalu aku mendaftar di universitas yang sama tapi nasibku belum beruntung. Kemudian aku mendaftar di universitas lain dan aku bersyukur dinyatakan lolos seleksi tapi Tuhan berkehendak lain, ekonomi keluargaku semakin memburuk dan mau tidak mau aku harus melepaskan mimpiku tahun itu.

Akhirnya semua rasa kecewaku terbayar hari ini. Kerja keras memang tak akan membohongi hasil. Kebahagiaan yang aku rasakan sulit untuk diceritakan, yang bisa kukatakan adalah aku seperti dibawa terbang.

"Ibuuu!" aku berlari menghampirinya, kedua lenganku terbuka lebar bersiap untuk memuluk tubuh hangat ibu. Sementara Ibu menatapku dengan sebelah alisnya yang terangkat, bingung melihat tingkahku, "aku diterima!" ucapku bersemangat sambil memeluknya erat.

"Alhamdulillah." ibuku membalas pelukanku sambil mengusap rambut hitam pekatku, "ibu senang. Kapan daftar ulang?"

"Besok lusa bu."

Tapi semua kebahagian yang aku rasakan musnah. Apa yang aku lihat di depanku benar-benar membuatku tercengang. Ada 3 polisi datang membawa surat panggilan dan polisi tersebut membawa sang pelapor. Aku hanya bisa tertawa mengetahui si pelapor itu yang tak lain adalah keponakan ibuku sendiri.

Dunia ini memang sudah gila. Dia, ponakan ibuku menjebak bibinya sendiri. Aku tahu ini jebakan yang ia buat.

"Sudah mengaku saja bahwa kau itu pencuri! Kau menyuruh pembantuku untuk mengambil hartaku, kan?" bibirnya tersenyum lebar, tertawa dalam sirat matanya, menertawakan kemenangannya itu.

*********

-Tak ada cara lain, hidup di negeri orang tanpa keluarga yang tidak kau kenal, satu-satunya pilihan yang buruk-

Interior klasik. Wallpaper dinding yang indah. Aku tahu kamar ini pasti baru disiapkan. Aku bisa mencium bau kamar ini. Tidak cukup besar tapi aku merasa cukup nyaman dengan kamar baru ini.

"Bagaimana? Kau menyukainya?" tanya pria paruh baya itu menatapku di ujung pintu kamar.

Aku hanya mengangguk. Enggan untuk mengeluarkan suaraku. Aku masih tidak percaya wajah asing itu adalah pamanku. Mengapa ibu tidak pernah mengatakan bahwa aku punya paman sebelumnya, kenapa baru sekarang.

"Kau tidak perlu malu ataupun takut. Aku murni pamanmu, jangan menganggapku orang asing. Ya meskipun ini pertemuan pertama kita," ujarnya sambil mengangkat bahunya, "istirahatlah. Sehabis kau istirahat, kau harus makan."

Lagi, aku mengangguk sambil tersenyum tipis. Tak lama dia menjauh dari kamarku, meninggalkanku dengan beribu pertanyaan dengan apa yang telah terjadi. Dia pasti mengetahuinya.

Hari ini memang sangat membuat diriku lelah terutama pikiranku. Otakku sudah lelah memikirkan apa yang sudah, sedang, dan akan terjadi selanjutnya. Tidak bisakah hidup ini sedikit adil untukku?

3 jam tertidur pulas di kamar ini. Aku masih mengantuk tapi ada aroma sedap yang membuatku enggan untuk melanjutkan tidur. Akhirnya aku memutuskan keluar kamar dan menuju aroma sedap itu berada. Ah, meja makan. Aroma sedap itu berasal dari meja makan.

"Selamat malam, Nak," ujar pria paruh baya itu yang tak lain adalah pamanku, "mari kita makan, kau pasti sudah sangat lapar," ia menata makanan yang ia siapkan sebelumnya.

Entah siapa yang memasak. Rasanya nikmat sekali di lidah. Aku tak tahu nikmat karena rasanya atau memang karena aku lapar. Usai makan, dia melarangku pergi meninggalkan meja makan. lagi pula, siapa yang ingin pergi? Banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan padanya.

Untuk beberapa saat suasana hening. Tak ada yang mau memulai percakapan terlebih dahulu. Aku bukannya tak mau, aku menunggu penjelasannya. Ia pasti mengetahuinya, pasti.

"Well, bagaimana kabarmu?" tanyanya tenang seolah-olah tidak tahu apa-apa.

Aku tersenyum sinis, "kau tahu bagaimana kabarku. Aku tahu ini tidak sopan tapi..," aku sedikit takut menanyakannya tapi mau tidak mau aku harus menanyakan hal ini, "mengapa aku harus tinggal bersamamu? Aku bahkan tidak pernah mengenalmu sebagai pamanku. Mengapa ibuku mengirimku kesini? Padahal masih banyak saudara yang ibuku miliki."

"Kau terlalu cepat untuk bertanya," ujarnya, kedua tangannya saling menyatu mengunci jari-jarinya, "karena aku adalah satu-satunya saudara yang bisa dipercaya dan aku bisa menjamin kehidupan ponakanku. Kau tak perlu takut padaku, aku bukan penjahat seperti saudara-saudara ibumu," jawabnya dengan senyuman tipis, "dan kurasa ini pembicaraan yang berat untuk pertemuan pertama kita. Mengapa kita tidak berkenalan saja, Luna?" kali ini ia tersenyum sedikit lebar.

Senyumannya seperti menyembunyikan sesuatu, sesuatu yang tak boleh kuketahui, "penjahat seperti saudara-saudara ibuku? Apa maksudmu? Tidak semua dari mereka jahat dan mengapa paman mengira aku takut padamu? Padahal bisa jadi kau sama seperti Danni yang berusaha memenjarakan ibuku."

"Danni akan menghubungi saudaramu yang lainnya mengatakan hal yang buruk dan berusaha meyakinkan mereka bahwa ibumu bersalah, mereka pasti akan percaya itu. Jika memang mereka saudaramu, kemana mereka saat ibumu sedang kesulitan mencari makan? Mereka hanya ada saat ibumu mempunyai banyak harta, persis sebelum kau lahir. Dulu ibumu mempunyai segalanya, ibumu menyekolahkan saudara-saudaramu sampai tamat. Tapi apa balasannya? Mereka manusia hina yang gila akan harta. Mereka membalasnya dengan air tuba, terutama Danni, dia malah berusaha memenjarakan ibumu dan dia berencana setelah ibumu di penjara, dia akan menjualmu sebagai pelacur," emosinya terlihat jelas di mataku meskipun ia berusaha menahannya.

Jantungku serasa ditusuk, mulutku tak sanggup mengeluarkan kata-kata, terlebih lagi saat mendengar kalimat terakhir. Sebegitu piciknya kah Danni? Apakah dia sepupuku tak mempunyai hati nurani? Bagaimana bisa dia berencana akan menjualku?

"Itu sebabnya kau disini. Itu sebabnya ibumu menyuruhmu tinggal bersamaku. Maafkan aku, kau seharusnya tidak tahu mengenai ini tapi kau memancingku untuk mengatakan hal ini. Yang perlu kau tahu, aku tidak akan menyakitimu atau berbuat jahat padamu. Tugasku adalah menjamin keselamatan dan masa depan anak dari adikku," lanjutnya.

"Aku mengerti sekarang. Tapi yang kukhawatirkan bukanlah diriku, tetapi...."

"Pengacara yang kukirim untuk menangani kasus itu akan menyelamatkan ibumu dalam beberapa minggu. Kau tak perlu khawatirkan itu. Aku tak mungkin membiarkan adikku mendekam dalam jeruji besi," selanya cepat.

Benar katanya. Pembicaraan ini terlalu berat, berat tuk diterima dan dicerna bagiku tapi setidaknya aku sudah mengetahui kehidupan pahit ini. Semoga Tuhan membalas perbuatan mereka semua.

Minggu pagi, matahari enggan mengeluarkan cahayanya. Ia bersembunyi di balik awan kelabu yang sedang menurunkan hujannya, membuat orang-orang semakin malas beraktivitas di hari Minggu.

Jendela rumah penuh dengan embun hujan. Ingin melihat melalui jendela tapi embun itu menghalanginya, membuat kabur pandangan di luar.

"Aku dengar kau tertarik dengan Hubungan Internasional?" suaranya memecahkan lamunanku. Dia membawakan dua cangkir teh hangat kemudian duduk di sampingku, lumayan untuk menghangatkan suasana dingin ini.

"Sebenarnya hukum."

"Hukum? Memperjuangkan keadilan?" suaranya sangat meremehkan, "Luna sayang, hukum di dunia ini sangat kejam, tidak adil. Banyak orang menyingkirkan keadilan di dunia ini."

"Itu sebabnya aku tertarik dengan dunia hukum. Aku ingin menyingkirkan orang-orang seperti itu. Toh aku sudah mengambil jurusan hukum sebelumnya."

"Orang-orang seperti itu sulit untuk disingkirkan. Jika kau berpikir untuk menyingkirkannya, maka kau akan mati terlebih dahulu sebelum sempat kau melakukan sesuatu," ujarnya lalu menghisap aroma teh dari cangkir yang ada di tangannya, diminumnya seteguk dan meletakkannya kembali.

Ucapannya sangat tajam seperti pisau dan tanpa di sengaja ia mengisaratkanku bahwa aku harus menjauh dari hukum.

"Sepertinya kau sangat mengenal dunia itu, paman," sindirku pelan.

"Joe. Panggil aku Joe, jangan ada embel-embel paman. Joe saja."

Aku mengangguk pelan kemudian mengambil secangkir teh yang dibuatkannya. Kuminum teguk demi tegukan. Aroma teh yang khas yang belum pernah kuhirup, nikmat dan membuat tubuhku lebih hangat.

Sekilas kutatap Joe yang sedang bersandar di sofa memejamkan matanya. Tak sedikit pun keriput yang menempel pada wajahnya. Hidungnya yang lancip, serta bibirnya yang tipis membuat umurnya terlihat lebih muda, dan tubuhnya yang tinggi ideal, menyempurnakan ketampanannya. Aku baru menyadarinya bahwa aku mempunyai paman yang tampan tapi aku heran akan ketampanannya itu, ia tidak mempunyai pendamping hidup setelah kematian istrinya 8 tahun yang lalu.

Beberapa minggu yang lalu setelah kami minum teh bersama, Joe bercerita bahwa istri dan kedua anak perempuannya meninggal dunia karena kecelakaan maut yang menimpa mereka, hanya Joe yang selamat.

8 tahun sudah berlalu baginya, tapi dia tak ingin menemukan wanita lain untuk menemaninya di masa hidupnya, lebih tepatnya dia tidak pernah mau serius dengan wanita padahal aku tahu tidak sedikit wanita yang menyukainya.

University of Seattle, Sastra Inggris. Jauh dari yang kubayangkan. Aku senang bisa melanjutkan pendidikanku tetapi di sisi lain aku tak senang karena Joe memasukanku pada Jurusan 'Sastra Inggris', itu di luar dari apa yang kuinginkan. Bukankah sebelumnya aku sudah memberitahu Joe bahwa aku tertarik pada dunia hukum? Mengapa dia menjerumuskanku di dunia Sastra?

Seharian aku menahan rasa kesal terhadapnya karena ia sama sekali tak menyetujui ketertarikanku dengan dunia hukum dia malah berkata 'aku yang membiayai kuliahmu, jadi semestinya kau berterimakasih'.

10 Bulan kemudian...

"Kau sudah bisa beradaptasi dengan teman-teman barumu dan juga dengan.. sastramu?"

Sialan. Dia benar-benar sengaja menekankan kata 'sastra' padaku. "Sudah 10 bulan aku berkuliah, tentu saja aku sudah bisa beradaptasi dengan semua itu!"

Joe terkekeh.

"Bagaimana denganmu? apakah kau sudah bisa beradaptasi?" sindirku.

"Beradaptasi denganmu?"

"Bukan," tukasku cepat, "bukan dengan diriku tapi dengan hidupmu."

Hanya ada suara mesin mobil dan suara musik di radio. Joe bungkam. Dia malah berpura-pura memfokuskan dirinya menyetir, menghindari ucapanku. Ini sudah sekian kalinya, setiap aku membahas kehidupannya dia pasti bungkam atau mengalihkan pembicaraan. Tak berapa lama kemudian ia menghentikan kemudinya. Kami sampai di rumah.

"Kau mau kemana lagi?" tanyaku setelah keluar dari mobilnya tetapi Joe tidak.

"Ada sedikit urusan," ia mengedipkan matanya lalu melaju gasnya.

You May Also Like

Hati yang Terlahir Kembali: Istri Setia Sang Miliarder

``` Kendall, seorang pembunuh terkenal yang menimbulkan teror di hati musuh-musuhnya. Kendall dikenal sebagai yang terbaik dari yang terbaik, dan nama samarannya 'Phoenix' dibisikkan di seluruh skena bawah tanah. Namun, kejayaan Phoenix tidak bertahan lama dan berakhir karena ulahnya sendiri. Hal yang mengerikan untuk kehilangan orang yang paling dicintai, terlebih dalam cara yang tragis. Sepertinya dia didorong oleh depresi yang mendalam karena tidak memiliki apa-apa dan siapa-siapa untuk hidup. Oleh karena itu, dia memberikan segalanya dan menghancurkan orang-orang yang merebut adik perempuannya darinya. Namun, setelah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan adik perempuannya. seseorang tidak akan mengharapkan seorang pembunuh dilahirkan kembali sebagai ulat atau bahkan kumbang kotoran, tetapi di sini kita memiliki Kendall. Mungkin dia telah menyelamatkan sebuah negara di kehidupan sebelumnya. Atau apakah itu karma baik karena menghancurkan organisasi pembunuh, dia menemukan dirinya bereinkarnasi sebagai gadis sekolah tinggi desa yang penakut dan patuh. Diganggu oleh teman sekelas? Sikap ganda dari guru? Diremehkan oleh tunangannya? Saat tantangan muncul dan tekanan meningkat dari konglomerat yang kuat, dia bertemu Damien Knight, seorang pria dengan kepribadian yang sangat lugas. Ia bertemu seseorang seperti Kendall dan tidak bisa mengendalikan rasa ingin tahunya tentang dia. Gadis muda itu merupakan misteri lengkap baginya dan segala yang dia lakukan selalu membuatnya terkejut. Kedua kepribadian mereka cukup serupa sampai batas tertentu. Meskipun permintaannya bisa membuat siapa saja kesulitan untuk menjaga wajah tetap lurus. Dia dengan tenang mengusap pergelangan tangannya dan memberikan peringatan, "Saya harap Anda tidak akan menyesal telah memprovokasi saya." Dari belakangnya, seorang pria bangsawan dan tampan muncul dari mana-mana, bersedia melakukan apa saja untuk melindungi dan mendukungnya."Kenapa?" dia bertanya. "Anda telah menyelamatkan kakek saya, jadi saya menawarkan diri sebagai ganti. Ada masalah?" dia menjawab sambil terkekeh pelan. ```

black_flowertrend · Urban
Not enough ratings
426 Chs

Kelahiran Kembali di Tahun 80an: Istri Sarjana yang Imut

Tertipu untuk menikah, dieksploitasi seumur hidup sebagai pengasuh tanpa bayaran, dan akhirnya dipukuli hingga mati oleh ibu angkatnya di depan tempat tidur ayah angkatnya yang sedang sakit, kehidupan menyedihkan Shen Mianmian berakhir. Ketika dia membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya kembali pada usia lima belas tahun. Shen Mianmian berjanji untuk melarikan diri dari takdir masa lalunya, menghukum sepupu dan ibu angkat yang jahat, namun secara tidak sengaja bersinar terlalu terang dalam prosesnya. Siswa yang sebelumnya berada di urutan ketiga dari belakang di sekolah tiba-tiba naik ke puncak, menjadi kandidat yang diperebutkan oleh perguruan tinggi bergengsi, menyebabkan sensasi di antara semua guru dan murid... Sementara yang lain sibuk belajar, Shen Mianmian sibuk memulai bisnis kecil untuk menghasilkan uang... Sementara yang lain mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, Shen Mianmian membeli dua bangunan berhantu yang paling terkenal di Beijing sekaligus... menjadi keanehan di mata semua orang, mereka mengejeknya bahwa walaupun dia punya keberuntungan untuk membelinya, dia mungkin tidak punya nyawa untuk tinggal di dalamnya. Sementara yang lain lulus dan sibuk mencari pekerjaan, properti berhantu yang dibeli Shen Mianmian diambil oleh pemerintah, membuatnya mendapatkan sejumlah besar kompensasi penggusuran. Orang-orang yang dulu mengejeknya tidak bisa tidak menampar diri mereka sendiri dua kali... bertanya-tanya di mana-mana apakah ada rumah berhantu yang dijual. Shen Mianmian, yang awalnya butuh meminjam uang untuk biaya kuliah, menggunakan dana penggusuran dan memanfaatkan keuntungan kelahiran kembali untuk membeli sebidang tanah yang cocok dan membangun gedung sewaan, bertransformasi menjadi pemilik tanah terkaya dan paling makmur di Beijing... Suatu hari, Shen Mianmian, yang membawa tas penuh kunci dan baru saja mengumpulkan sewa, ditarik pergi ke Kantor Urusan Sipil. "Shen Mianmian, sudah waktunya bagi kamu untuk membayar apa yang kamu hutangkan padaku."

Yin Family's Sixth Child · Urban
Not enough ratings
481 Chs

Pulangnya Sang Pewaris yang Terbuang dengan Gaya

Begitu dia membuka matanya, Bai Lian mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang gadis muda yang terkenal dan manja. Dia mendengar ayahnya adalah bintang baru dan sedang naik daun di Beicheng, mandiri dengan reputasi yang luas; Kakak tirinya yang lebih tua adalah seorang jenius yang telah menduduki puncak ujian kota dan pergi ke Universitas Jiangjing; Adik tiri perempuannya dari kelas internasional yang bersebelahan adalah kecantikan sekolah yang berbakat banyak, lembut dan sopan; Tunangannya adalah bintang emas di bidang keuangan, idola akademis di sekolah yang bahkan tidak pernah melihatnya dengan benar… Dan dia hanya orang biasa tanpa ciri khas dengan kecerdasan rendah, orang biasa, diusir dari rumah sejak awal. Bai Lian: Baiklah, maka dia hanya harus belajar keras dan berusaha menjadi orang biasa~ Semua orang (dengan wajah tersenyum misterius): ...kamu yakin tentang itu?? Gadis muda yang dikirim ke Xiangcheng tanpa latar belakang, tidak tahu apa-apa, semua orang bisa menginjaknya... tetapi mereka tidak bisa menggerakkannya??? [Protagonis wanita yang unik memukau, malas dan manja yang menghancurkan siapa pun yang melawannya vs. protagonis pria yang mulia, keren, dan mendominasi dengan IQ yang mengalahkan semua orang yang ada] PS: Baik pemeran utama pria maupun wanita sangat menawan. Cerita ini sepenuhnya tentang kepuasan membaca tanpa banyak logika, jadi tolong jangan terlalu mendalam ke dalam logika, terima kasih. Pesan: Cintai belajar, jadilah orang baik.

Road of Flowers · Urban
Not enough ratings
482 Chs

Mantan Suami Miliarderku Mengejar Aku Kembali

``` [Konten Dewasa] Arabella Donovan mengorbankan masa mudanya hanya untuk suaminya. Namun, ia menceraikannya karena Arabella tidak bisa memberinya anak, yang menyebabkan rasa sakit yang mendalam. Bella memutuskan untuk menghilang dari kehidupannya. Lima tahun kemudian, ia kembali ke negara ini dengan anak lelakinya yang menggemaskan. Kehidupan damainya mulai terganggu ketika mantan suaminya mengejarnya kembali begitu dia mengetahui bahwa Bella telah melahirkan anaknya. Tapi sekarang, dia bukanlah Bella yang sama seperti dulu. Dia adalah orang yang sangat berbeda. ***** "Bos, dia sudah kembali!" "Siapa?" Tristan Sinclair bertanya sambil menandatangani tumpukan kertas. "Istrimu—" Asisten itu ragu-ragu, mengamati Tristan dengan cermat. Ketika dia melihat alis Tristan berkerut, dia memperbaiki ucapannya. "Maaf, saya maksud mantan istrimu, Nona Donovan. Dia kembali dengan seorang anak laki-laki..." Tristan mendesah, memandangi kontrak di hadapannya. Setelah lima tahun mencari, hanya untuk mengetahui bahwa dia telah melanjutkan hidupnya, itu terasa menyakitkan. Tapi ia tidak bisa menghindarinya. Dia pantas mendapatkan kebahagiaan dengan orang lain. Dia akan menerima kekalahannya ini. "Dia pantas mendapatkan suami baru..." Tristan bergumam, memecat asistennya. "Bos, yang saya maksud adalah anak lelaki yang manis itu. Saya kira dia sekitar empat tahun—" Tristan terkejut. Kepalanya terangkat, pandangannya tajam tertuju pada asistennya. "Saya butuh Anda untuk mengatur tes DNA untuk anak itu. Dan berikan saya alamatnya!" Sinar muncul di matanya saat senyum pelan melintas di wajahnya. ______ Penulis Novel: 1. DAMN! I FALL IN LOVE WITH HIM (Selesai) 2. Pengantin Pangeran Tak Mati (Selesai) 3. Rebirth: Dancing In My Destiny (Selesai) 4. Istri Jenius Miliuner (Selesai) 5. Kebangkitan Sebagai Istri Tuhan Vampir (Selesai) 6. Mantan Suami Miliuner Mengejarku Kembali _____ Cara menghubungi saya: >> Akun Instagram: authorpurplelight >> Halaman FB: Author_Purplelight >> Bergabunglah dengan Server Discord saya: https://bit.ly/purplelightserver _____ Catatan: Sampul buku adalah hak milik penulis. Tolong jangan digunakan kembali! ```

PurpleLight · Urban
Not enough ratings
573 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
Katleen_Morse
Katleen_MorseLv11
Tiara_Cahya1317
Tiara_Cahya1317Lv2
ReIN
ReINLv2
Indartayani_
Indartayani_Lv1
Oid_Odnarb
Oid_OdnarbLv1
Anon_imma13
Anon_imma13Lv1
Ceuceu_Eka
Ceuceu_EkaLv10
DaoistPBMCsy
DaoistPBMCsyLv1

SUPPORT