Luna's POV
Setelah mendengar pembicaaran itu, aku pergi ke kamar tamu. Mengunci diriku. Kevin tidak pernah bicara sebahagia, selembut, senyaman itu padaku. Sikapnya bicara di telepon berbanding terbalik dengan sikapnya padaku. Aku iri dan cemburu dengan si penelepon itu karena mendapatkan perhatian lebih dari Kevin. Terlebih lagi keinginan Kevin mengenai Joe. Aku sangat kecewa dengannya.
Lama aku termenung. Aku sudah memutuskan apa yang harus kulakukan. Untuk apa bertahan jika Kevin memiliki seseorang yang membuatnya menjadi lembut?
Tidak sengaja aku menemukan obat tidur di laci nakas samping ranjangku. Mungkin meminum obat tidur ini bisa membuatku melupakannya sementara. Hanya sementara. Aku lelah. Aku ingin ketenangan.
Entah sudah berapa lama aku tertidur. Saat aku terbangun, aku menyadari diriku tidak berpakain dan aku menyadari bahwa aku sedang berada di kamar yang berbeda. Kamarku dan Kevin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com